Hari Ini di 1965 Ade Irma Suryani Gugur: Ini Detik-detik Pasukan G30S Serbu Rumah AH Nasution

Kamis, 6 Oktober 2022 17:49 WIB

Pengunjung mengamati diorama pada salah satu ruangan Museum Jenderal Besar DR. A. H. Nasution di Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat, 30 September 2017. Ratusan warga mengunjungi Museum ini bertepatan dengan peringatan 52 tahun peristiwa Gerakan 30 September 1965. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta -Hari ini, 6 Oktober 1965, atau 57 tahun silam, putri Jenderal Abdul Haris Nasution, Ade Irma Suryani Nasution, meninggal setelah terbaring sakit akibat luka tertembak pasukan G30S.

Sebanyak tiga peluru yang ditembakkan gerombolan pasukan Cakrabirawa bersarang di punggung Ade Irma dalam peristiwa dini hari 1 Oktober 1965. Bocah lima tahun itu berpulang enam hari kemudian.

Detik-detik Tertembaknya Ade Irma Suryani Nasution

Abdul Haris Nasution atau disingkat AH Nasution masuk dalam daftar tujuh jenderal yang diburu malam itu. Rencananya, tujuh jenderal akan diculik untuk dibawa ke hadapan Presiden Soekarno. Para jenderal ini diduga merupakan bagian dari komplotan yang didesas-desuskan Partai Komunis Indonesia atau PKI sebagai Dewan Jenderal. Mereka dicurigai bakal melakukan kudeta pada hari angkatan bersenjata, 5 Oktober 1965.

Pasukan Cakrabirawa yang dipercayakan melaksanakan penangkapan AH Nasution berhasil melumpuhkan pengawal yang bertugas menjaga kediaman perwira tinggi yang kelak menjadi jenderal besar itu.

Mengutip buku John Hughes, The End of Sukarno: A Coup That Misfired: A Purge That Ran Wild edisi ketiga, malam itu AH Nasution dan istrinya, Johanna Sunarti, terjaga lantaran terganggu oleh nyamuk. Mereka tak mendengar para penjaga telah diringkus pasukan Cakrabirawa. Namun Johanna mendengar suara pintu dibuka dengan paksa.

Istri AH Nasution kemudian bangkit dari tempat tidur dan memeriksa. Saat membuka pintu kamar, dia melihat pasukan Cakrabirawa menodongkan senjata siap menembak. Johanna lantas menutup pintu dan berteriak memberitahu suaminya.

Baca juga : Tepat HUT TNI ke-20, Pemakaman 7 Pahlawan Revolusi Korban G30S di TMP Kalibata

AH Nasution kemudian memeriksa dan saat membuka pintu, pasukan Cakrabirawa menembakkan misil ke arahnya. AH Nasution berhasil menghindar dengan melemparkan diri ke lantai, sementara Johanna membanting dan mengunci pintu.

Pasukan Cakrabirawa berupaya menghancurkan pintu kamar dengan melepaskan tembakan. Johanna mendorong AH Nasution keluar melalui pintu lain dan menyusuri koridor ke pintu samping rumah.

AH Nasution kemudian berlari menuju dinding yang memisahkan halaman rumahnya dengan gedung Kedutaan Besar Irak. Pasukan Cakrabirawa sempat melihat dan melepaskan tembakan ke arah AH Nasution, namun meleset. Dia berhasil memanjat dinding dan menjatuhkan diri di halaman Kedubes Irak. Meski pergelangan kakinya patah, AH Nasution selamat dari upaya penculikan malam itu.

Advertising
Advertising

Sementara itu, para penghuni rumah AH Nasution, termasuk Ibu dan adik Nasution, Mardiah, terbangun dengan ketakutan oleh suara tembakan. Mardiah lekas membawa putri Nasution, Ade Irma Suryani, dari tempat tidurnya untuk mencoba lari ke tempat aman.

Namun, saat Mardiah berlari menggendong Irma di pelukannya, seorang kopral pasukan Cakrabirawa melepaskan tembakan ke arahnya melalui pintu. Mardiah terluka di tangan, sedangkan Ade Irma Suryani tertembak tiga peluru di punggungnya.

Setelah mendorong suaminya keluar rumah, Johanna lari ke dalam dan menggendong putrinya yang terluka. Johanna kemudian menghubungi dokter. Berbeda dengan yang ditampilkan dalam film Pengkhianatan G30S PKI yang mana Johanna tampak cemas, diceritakan saat itu istri AH Nasution tampak tenang sembari menggendong putrinya yang berlumuran darah.

Saat menelepon dokter, Johanna direcoki Pasukan Cakrabirawa agar memberitahu keberadaan AH Nasution. Johanna dengan perasaan marah menjawab secara singkat bahwa suaminya pergi ke luar kota dalam beberapa hari.

Mendengar keterangan tersebut, pasukan Cakrabirawa lantas pergi dengan membawa Kapten Pierre Tendean yang merupakan ajudan AH Nasution. Johanna kemudian membawa putrinya yang terluka ke Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat. Ade Irma menghembuskan nafas terakhir hari setelah kejadian tragedi G30S itu.

HENDRIK KHOIRUL MUHID
Baca juga : Cerita Prajurit RPKAD Temukan Sumur di Lubang Buaya Tempat Jasad 6 Jenderal Korban G30S

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Mengenang Umar Kayam, Sastrawan dan Akademisi yang Lebih Dikenal sebagai Bintang Film

4 hari lalu

Mengenang Umar Kayam, Sastrawan dan Akademisi yang Lebih Dikenal sebagai Bintang Film

Mengenang Umar Kayam, pemeran Sukarno dalam film Pengkhianatan G30S/PKI. Kakek Nino RAN ini seorang sastrawan dan Guru Besar Fakultas Sastra UGM.

Baca Selengkapnya

Rangkaian Momen Sebelum Soeharto Naik Menjadi Presiden Gantikan Sukarno 56 Tahun Lalu

38 hari lalu

Rangkaian Momen Sebelum Soeharto Naik Menjadi Presiden Gantikan Sukarno 56 Tahun Lalu

Naiknya Soeharto sebagai presiden menggantikan Sukarno berawal dari kemelut politik yang rumit pasca peristiwa G30S

Baca Selengkapnya

Hari Ini 56 Tahun Lalu, Pelantikan Soeharto sebagai Presiden Gantikan Sukarno, Sukmawati Sebut Kudeta Merangkak

39 hari lalu

Hari Ini 56 Tahun Lalu, Pelantikan Soeharto sebagai Presiden Gantikan Sukarno, Sukmawati Sebut Kudeta Merangkak

Kudera merangkak disebut sebagai kudeta yang dilakukan Soeharto kepada Sukarno, apa itu?

Baca Selengkapnya

Pintu Masuk Prajurit TNI - Polri Duduki Jabatan Sipil, Ingat Kembali Strategi Dwifungsi ABRI Orde Baru

48 hari lalu

Pintu Masuk Prajurit TNI - Polri Duduki Jabatan Sipil, Ingat Kembali Strategi Dwifungsi ABRI Orde Baru

Dwifungsi ABRI merupakan jabatan ganda prajurit TNI dan Polri sehingga mendapatkan jabatan sipil, hal itu muncul pada zaman Orde Baru. Muncul lagi?

Baca Selengkapnya

58 Tahun Lalu Sidang MPRS Putuskan Soeharto Jadi Pejabat Presiden, Dimulainya Orde Baru

52 hari lalu

58 Tahun Lalu Sidang MPRS Putuskan Soeharto Jadi Pejabat Presiden, Dimulainya Orde Baru

Pada 12 Maret 1966, MPRS menunjuk Soeharto sebagai Pejabat Presiden pada 12 Maret 1967. Ini menandai berakhirnya kekuasaan Sukarno, berganti Orde Baru

Baca Selengkapnya

Siapa 3 Jenderal yang Bertemu Sukarno di Istana Bogor Menjelang Supersemar?

53 hari lalu

Siapa 3 Jenderal yang Bertemu Sukarno di Istana Bogor Menjelang Supersemar?

Kilas balik Surat Perintah Sebelas Maret atau Supersemar, ada 3 jenderal yang bertemu Sukarno sebelumnya di Istana Bogor. Siapa mereka?

Baca Selengkapnya

Kelahiran Putri Sukarno-Ratna Sari Dewi Tepat Setahun Setelah Supersemar, Ini Profil Karina Kartika Soekarno

53 hari lalu

Kelahiran Putri Sukarno-Ratna Sari Dewi Tepat Setahun Setelah Supersemar, Ini Profil Karina Kartika Soekarno

Tepat setahun peristiwa Supersemar, anak Sukarno-Ratna Sari Dewi di Prancis. Ia diberi nama Karina Kartika Soekarno, ini profilnya.

Baca Selengkapnya

Fakta dan Peristiwa Supersemar, 3 Poin Penting Surat Perintah Sebelas Maret Sukarno kepada Soeharto

55 hari lalu

Fakta dan Peristiwa Supersemar, 3 Poin Penting Surat Perintah Sebelas Maret Sukarno kepada Soeharto

Fakta dan peristiwa Supersemar atau surat perintah 11 Maret yang menandai lengsernya Sukarno. Berikut 3 poin Supersemar Bung Karno kepada Soeharto.

Baca Selengkapnya

58 Tahun Supersemar atau Surat Perintah Sebelas Maret, Apa Isinya?

55 hari lalu

58 Tahun Supersemar atau Surat Perintah Sebelas Maret, Apa Isinya?

Bagaimana isi Supersemar yang diberikan Sukarno kepada Soeharto 11 Maret 1966?

Baca Selengkapnya

Politikus NasDem Sebut PDIP Lebih Baik Jadi Oposisi

57 hari lalu

Politikus NasDem Sebut PDIP Lebih Baik Jadi Oposisi

Ketua DPP Partai Nasdem Irma Suryani menilai Partai Demokrasi Indonesia lebih baik menjadi oposisi, ketimbang berada di dalam pemerintahan.

Baca Selengkapnya