Viral Tendangan Kungfu Tentara di Stadion Kanjuruhan, Begini Duduk Perkaranya

Rabu, 5 Oktober 2022 11:29 WIB

Sejumlah suporter melakukan doa bersama dan penyalaan lilin di Monumen Gerakan Banteng Nasional (GBN) Slawi, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Senin 3 Oktober 2022. Aksi menyalakan seribu lilin oleh suporter Persatuan Sepak Bola Kabupaten Tegal (Persekat) yang tergabung dalam Skater tersebut sebagai bentuk solidaritas serta berbelasungkawa atas tragedi meninggalnya 125 orang suporter Arema FC di Stadion Kanjuruhan . ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah

TEMPO.CO, Malang -Tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang yang terjadi akhir pekan lalu menyisakan beragam hal untuk diinvestigasi. Salah satunya adalah aparat yang melakukan tendangan kungfu kepada suporter di dalam lapangan. Bagaimana duduk perkaranya?

Kronologi

Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang meletus usai pertandingan antara Arema FC kalah 2-3 melawan Persebaya. Kapolda Jatim Irjen Nico Afinta menjelaskan kronologi tragedi Stadion Kanjuruhan Malang yang terjadi pada Sabtu malam 1 Oktober 2022.

"Terkait dengan proses pertandingan tidak ada permasalahan, semuanya selesai. Permasalahan terjadi pada saat setelah selesai, terjadi kekecewaan dari para penonton yang melihat tim kesayangannya tidak pernah kalah selama 23 tahun bertanding di kandang sendiri," kata Nico dalam konferensi pers di Polres Malang pada minggu, 2 oktober 2022.

Nico mengatakan karena suporter kecewa timnya kalah, mereka lalu turun ke tengah lapangan dan berusaha mencari para pemain dan ofisial untuk melampiaskan kekecewaannya. "Oleh karena pengamanan melakukan upaya-upaya pencegahan dan melakukan pengalihan supaya mereka tidak masuk ke dalam lapangan mengincar para pemain," ujarnya.

Polisi lalu menembakkan gas air mata karena para suporter anarkis. Menurut Nico, Aremania menyerang petugas kepolisian hingga merusak sejumlah fasilitas stadion.

Advertising
Advertising

"(Lalu) Mereka pergi keluar di satu titik, di pintu keluar yaitu kalau nggak salah pintu 10.. kemudian terjadi penumpukan. Di dalam proses penumpukan itulah terjadi.. kurang oksigen yang oleh tim medis dan tim gabungan ini dilakukan upaya penolongan yang ada di dalam stadion kemudian juga dilakukan evakuasi ke beberapa rumah sakit," jelas jenderal polisi bintang dua tersebut.

Hingga kini, Pemerintah Kabupaten Malang memastikan jumlah korban meninggal tragedi Kanjuruhan mengalami penambahan 6 orang dari sebelumnya 125 orang tewas. Angka tersebut didapat dari posko postmortem crisis center per selasa, 4 oktober 2022.

Hal tersebut sebagaimana dikonfirmasi oleh Zulham Akhmad Mubarrok, penganggung jawab data. Ia berujar bahwa hingga selasa siang, jumlah korban meninggal mencapai 131 jiwa.

Dalam sebuah video viral kejadian...
<!--more-->

Tendangan Kungfu

Dalam video viral kejadian yang beredar luas di dunia maya, terdapat aparat berseragam TNI yang menendang seorang Aremania layaknya tendangan kungfu. Tidak hanya sekali, oknum aparat tersebut bahkan melakukan tendangannya sebanyak dua kali.

Hal itu karena suporter masuk ke lapangan dan kedapatan oleh seorang tentara tersebut. Dengan berlari, aparat tersebut menendang suporter nahas tersebut.

Tragedi Kanjuruhan terjadi akibat kerusuhan antara suporter usai pertandingan BRI Liga 1 antara Arema melawan Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang pada 1 Oktober 2022. Hingga saat ini, korban tewas telah mencapai 130 jiwa dan menjadikannya sebagai bencana sepak bola terbesar kedua di dunia. REUTERS

Tak lama setelah tendangan pertama, ia mendapati seorang lagi suporter yang masih di lapangan. Tanpa pikir panjang, ia juga langsung menerjang suporter tersebut.

Saat ini TNI tengah mengerucutkan pemeriksaan tindakan kekerasan tersebut pada 5 anggotanya. Dikutip dari bisnis.com, Kepala pusat penerangan (Kapuspen) TNI Laksamana Pertama Kisdiyanto mengatakan bahwa pemeriksaan kelima anggota tersebut dilaksanakan di Detasemen Polisi Militer (Denpom) Malang.

“Terkait dengan video (kekerasan), saat ini beberapa oknum anggota tersebut sedang dalam proses pemeriksaan di Denpom Malang,” ujar Kisdiyanto kepada wartawan, Selasa 4 oktober 2022.

Kisdiyanto juga menuturkan bahwa kekerasan yang dilakukan aparat tidak dapat dibenarkan. “Yang terlihat viral kemarin itu bukan dalam rangka mempertahankan diri atau misalnya bukan. itu termasuk bagi saya masuk ke tindak pidana” ujarnya.

Pasal yang Mengancam

Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa buka suara terkait tindakan anggotanya tersebut. Menurutnya, sejak Ahad sore lalu pihaknya telah melakukan investigasi sekaligus dengan proses hukum. Dia mengatakan tindakan kekerasan yang dilakukan aparat berseragam TNI dalam tragedi Kanjuruhan itu sebagai perlakuan yang berlebihan.

"Karena memang yang sempat viral itu, itu kan sangat jelas tindakan di luar kewenangan. Jadi kalau KUHP Militer pasal 126 sudah kena, belum lagi KUHP-nya. Jadi kami tidak akan mengarah pada disiplin, tetapi pidana. Karena memang itu sudah sangat berlebihan," ujar Andika setelah mengikuti rapat koordinasi khusus di Gedung Kemenpolhukam pada Senin, 3 Oktober 2022.

Orang nomor satu di TNI itu juga berjanji akan memenuntaskannya hingga Selasa sore. "Satuan akan telusuri dulu. Biarkan kami tuntaskan sampai dengan besok sore. Kami janji. Tapi kami juga sambil menunggu nih apabila ada video-video lain yang bisa dikirim ke kami, siapa tahu ada penonton yang saat itu juga mengambil video yang bisa menjadi bahan melengkapi investigasi dan proses hukum kami," katanya.

Andika mengatakan pihaknya akan mengumpulkan video-video peristiwa di Stadion Kanjuruhan sebanyak mungkin untuk ditindaklanjuti. "Karena memang tidak boleh terjadi lagi. Dan bukan tugas mereka untuk melakukan yang terlihat di video itu" ujarnya menegaskan.

DANAR TRIVASYA FIKRI
Baca juga : Kompolnas Masih Telusuri Perintah Penggunaan Gas Air Mata di Tragedi Kanjuruhan

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

6 hari lalu

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?

Baca Selengkapnya

Video Viral Korban di Sukabumi, BMKG: Ada 8 Sambaran Petir di Sekitar Lokasi

10 hari lalu

Video Viral Korban di Sukabumi, BMKG: Ada 8 Sambaran Petir di Sekitar Lokasi

Dua dari tiga orang yang sedang berteduh dari hujan di sebuah saung warung di Sukabumi tewas karena sambaran petir pada Ahad 21 April 2024.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Presiden Jokowi Wanti-wanti Pola Baru TPPU, Gunung Ruang Erupsi Sejumlah Maskapai Batalkan Penerbangan

14 hari lalu

Terpopuler: Presiden Jokowi Wanti-wanti Pola Baru TPPU, Gunung Ruang Erupsi Sejumlah Maskapai Batalkan Penerbangan

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengingatkan untuk waspada terhadap pola baru tindak pidana pencucian uang (TPPU) yang berbasis teknologi.

Baca Selengkapnya

Video Viral Penangkapan Paksa Istri Anggota TNI yang Laporkan Suami Selingkuh, Polda Bali: Hoax

17 hari lalu

Video Viral Penangkapan Paksa Istri Anggota TNI yang Laporkan Suami Selingkuh, Polda Bali: Hoax

Polda Bali buka suara perihal penangkapan paksa istri anggota TNI yang mempunyai anak usia 1,5 tahun dan menyusui di sel tahanan.

Baca Selengkapnya

Ramai Video Kereta Cepat Whoosh Bocor saat Hujan Deras, Begini Penjelasan KCIC

20 hari lalu

Ramai Video Kereta Cepat Whoosh Bocor saat Hujan Deras, Begini Penjelasan KCIC

KCIC meminta maaf atas kejadian masuknya cipratan air ke pintu kereta cepat Whoosh saat penumpang naik.

Baca Selengkapnya

Video Viral WNI di Jepang Minta Bantuan Dana untuk Operasi

22 hari lalu

Video Viral WNI di Jepang Minta Bantuan Dana untuk Operasi

Kementerian Luar Negeri RI memastikan telah menangani kasus video viral WNI di Jepang yang meminta bantuan untuk biaya operasi.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Sesalkan Dugaan Penyiksaan Warga di Papua

40 hari lalu

Komnas HAM Sesalkan Dugaan Penyiksaan Warga di Papua

Komnas HAM terus mendorong agar pemerintah memperbaiki strategi pendekatan keamanan di Papua.

Baca Selengkapnya

Terkini: Prabowo Pernah Janji Bangun 3 Juta Rumah Gratis untuk Masyarakat, BPK Sudah Mengaudit Proyek Gerudukan IKN Sejak 2022

41 hari lalu

Terkini: Prabowo Pernah Janji Bangun 3 Juta Rumah Gratis untuk Masyarakat, BPK Sudah Mengaudit Proyek Gerudukan IKN Sejak 2022

KPU menyatakan pasangan capres-cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka (Prabowo-Gibran) unggul dalam Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Kata KPK soal Dugaan Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terima Kue Ulang Tahun dari Caleg PSI

43 hari lalu

Kata KPK soal Dugaan Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terima Kue Ulang Tahun dari Caleg PSI

Ketua KPU Hasyim Asy'ari diduga menerima kue ulang tahun dari caleg PSI menuai respons dari KPK. Begini kata KPK.

Baca Selengkapnya

Soal Video Viral Kue Ulang Tahun dari PSI, Ketua KPU Hasyim Asy'ari Buka Suara

43 hari lalu

Soal Video Viral Kue Ulang Tahun dari PSI, Ketua KPU Hasyim Asy'ari Buka Suara

Ketua KPU Hasyin Asy'ari menjawab soal video viral kue ulang tahun dari caleg PSI. Ia mengklaim kue itu disiapkan oleh dirinya sendiri.

Baca Selengkapnya