Dudung Abdurachman Bantah Berseteru dengan Andika Perkasa, Cuma Beda Pendapat

Reporter

Fajar Pebrianto

Editor

Amirullah

Sabtu, 1 Oktober 2022 15:46 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurrachman membantah kabar adanya perseteruan antara dirinya dan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa. Ia mengklaim hubungannya dengan Andika yang akan pensiun Desember nanti dalam keadaan baik-baik saja.

Ia menilai kadang-kadang orang suka membesar-besarnya kabar tersebut, padahal tak ada masalah apapun. "Saya katakan enggak jelas itu informasinya itu, saya biasa-biasa saja, ya kalau ada perbedaan pendapat ya biasa lah," kata Dudung saat ditemui usai mengikuti upacara Hari Kesaktian Pancasila di Lubang Buaya, Jakarta Timur, Sabtu, 1 Oktober 2022.

Sebelumnya, Majalah Tempo edisi pekan ini mencatat memanasnya hubungan Andika Perkasa dan Dudung mulai tersiar awal Agustus lalu. Saat itu, Putra Dudung, Mohammad Akbar Abdurachman, disebut-sebut masuk daftar 71 calon taruna Akademi Militer yang dicoret.

"Dari 71 calon taruna Akmil terdapat anak kandung AD-1," tertulis dalam informasi yang beredar di berbagai grup WhatsApp TNI yang salinannya didapatkan Tempo. AD-1 merujuk pada jabatan yang dipegang Dudung.

Informasi itu menyebutkan putra Dudung dicoret karena usianya kurang 2 bulan dari syarat minimal 17 tahun 9 bulan. Seorang perwira tinggi TNI dan orang dekat Dudung membenarkan beredarnya kabar tersebut. "Saya juga mendapat informasi itu," kata analis pertahanan dari Universitas Indonesia, Connie Rahakundini Bakrie.

Advertising
Advertising

Hingga pada Senin, 5 September 2022, anggota Komisi Pertahanan DPR Effendi Simbolon menggaungkan kabar pencoretan anak Dudung. Dalam rapat kerja dengan TNI, politikus PDI Perjuangan itu mempertanyakan keretakan hubungan Andika dengan Dudung-tak hadir di ruang Komisi Pertahanan.

"Sampai ke urusan anak Jenderal Dudung yang katanya tidak lulus karena umur dan tinggi badan," ujar Effendi. Andika menyatakan hubungannya dengan Dudung tidak ada masalah. Seusai rapat dengan Komisi Pertahanan, ia menyebutkan Akbar Abdurrachman sudah diterima di Akademi Militer. "Menjadi bagian dari yang diterima," ucap Andika.

Kepala Staf Presiden Moeldoko juga ikut merespons kabar ini. Ia menyebut perdebatan di lingkungan perwira TNI itu hal yang biasa. "Karena setiap kami sekolah di ruangan sekolah itu berdebat, betul-betul berdebat, kalau perlu meja digebrak-gebrak biasa itu. Cuma kan enggak keliahatan (publik)," kata Panglima TNI 2013-2015 ini di kantornya, 29 September lalu.

Sehingga, Moeldoko meminta agar isu seperti keretakan hubungan Andika dan Dudung Abdurachman disudahi. "Itu biasa dalam sebuah lingkungan kami di TNI. Jadi tolong jangan itu jadi diskursus yang tak pernah berhenti, biasa sajalah," ujarnya.

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

2 hari lalu

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?

Baca Selengkapnya

Menko Polhukam Rapat Koordinasi dengan Panglima TNI hingga Kapolri soal Situasi Papua, Ini yang Dibahas

8 hari lalu

Menko Polhukam Rapat Koordinasi dengan Panglima TNI hingga Kapolri soal Situasi Papua, Ini yang Dibahas

Pertemuan itu dilakukan untuk membahas berbagai situasi terakhir di Papua.

Baca Selengkapnya

Bertemu Panglima TNI, Ketua Komnas HAM Sebut Tak Khusus Bahas Soal Papua

9 hari lalu

Bertemu Panglima TNI, Ketua Komnas HAM Sebut Tak Khusus Bahas Soal Papua

Pertemuan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto dan Komnas HAM tidak secara khusus membahas konflik di Papua dan upaya penyelesaiannya.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Bentrok TNI vs Polri di Sorong Tak Boleh Dianggap Hanya karena Salah Paham, Ini Alasannya

12 hari lalu

Pengamat Sebut Bentrok TNI vs Polri di Sorong Tak Boleh Dianggap Hanya karena Salah Paham, Ini Alasannya

Polda Papua Barat akan menyelidiki penyebab terjadinya bentrok TNI vs Polri di Sorong.

Baca Selengkapnya

Rangkulan Kapolri dan Panglima Pascabentrok Anggota Brimob vs TNI AL di Sorong

13 hari lalu

Rangkulan Kapolri dan Panglima Pascabentrok Anggota Brimob vs TNI AL di Sorong

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo merangkul Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto saat ditanya soal bentrok personel Brimob dan TNI AL di Sorong

Baca Selengkapnya

Perubahan Istilah KKB Jadi OPM: Kronologi, Kritikan hingga Langkah Pendekatan TNI di Papua

13 hari lalu

Perubahan Istilah KKB Jadi OPM: Kronologi, Kritikan hingga Langkah Pendekatan TNI di Papua

Berikut kronologi perubahan istilah KKB menjadi OPM yang menuai kritik dari sejumlah pihak, serta pendekatan yang bakal dilakukan TNI di Papua.

Baca Selengkapnya

TNI Ubah Penyebutan Istilah KKB Jadi OPM, Apa Konsekuensinya?

14 hari lalu

TNI Ubah Penyebutan Istilah KKB Jadi OPM, Apa Konsekuensinya?

Perubahan istilah KST dan KKB menjadi OPM dianggap tidak akan menyelesaikan konflik, bahkan malah meningkatkan kekerasan

Baca Selengkapnya

Kapuspen Pastikan TNI Utamakan Operasi Teritorial di Papua Meski Ubah Istilah KKB

16 hari lalu

Kapuspen Pastikan TNI Utamakan Operasi Teritorial di Papua Meski Ubah Istilah KKB

Operasi teritorial merupakan pendekatan TNI yang dilakukan dengan mengajak semua pihak membangun dan mensejahterahkan masyarakat Papua.

Baca Selengkapnya

Begini Respons Komnas HAM soal Perubahan Istilah KKB Jadi OPM

16 hari lalu

Begini Respons Komnas HAM soal Perubahan Istilah KKB Jadi OPM

Komnas HAM perlu mempelajari implikasi dari kebijakan pemerintah dengan perubahan penyebutan dari KKB menjadi OPM.

Baca Selengkapnya

TNI Kembali Pakai Istilah OPM , TPNPB: Eskalasi Serangan akan Meningkat

19 hari lalu

TNI Kembali Pakai Istilah OPM , TPNPB: Eskalasi Serangan akan Meningkat

Panglima TNI disebut memerintahkan jajarannya untuk kembali menggunakan istilah OPM bagi kelompok yang selama ini disebut KKB atau KST.

Baca Selengkapnya