NasDem 90 Persen Usung Anies Baswedan, Koalisi Diumumkan November Mendatang

Reporter

Dewi Nurita

Editor

Febriyan

Kamis, 29 September 2022 07:12 WIB

Gubernur DKI Anies Baswedan bersama Gubernur Provinsi Maluku Murad Ismail melakukan konferensi pers setelah penandatanganan MoU Kerja Sama antar dua provinsi di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa, 27 September 2022. Tempo/Mutia Yuantisya

TEMPO.CO, Jakarta - Politikus Partai NasDem Zulfan Lindan menyatakan Anies Baswedan sebagai calon terkuat yang akan diusung partainya pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Koalisi partai akan diumumkan pada 10 November mendatang.

Zulfan menyatakan NasDem belum memastikan secara resmi calon yang akan mereka usung. Meskipun menyatakan bahwa dua calon lainnya - Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo - masih memiliki peluang, dia menyatakan Anies yang memiliki peluang paling besar.

"Belum diputuskan sepenuhnya, tapi 90 persen hampir pasti Anies,” kata Zulfan, Rabu, 28 November 2022.

Andika dan Ganjar masih memiliki kendala

Zulfan menyatakan Anies menjadi kandidat terkuat ketimbang dua calon lainnya, lantaran Andika Perkasa dan Ganjar Pranowo masih memiliki kendala. Andika dipastikan masih aktif sebagai Panglima TNI pada 10 November mendatang sementara Ganjar disebut masih belum menunjukkan akan mengundurkan diri dari PDIP, partai yang selama ini menaunginya.

Advertising
Advertising

“Repot juga nanti kalau mengambil kader orang,” ujarnya.

Ketua Teritorial Pemenangan Pemilu Sumatera 2 Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai NasDem, Willy Aditya, mengatakan partainya tetap mengagendakan rencana pengumuman koalisi pada 10 November mendatang. Woro-woro pembentukan koalisi itu rencananya disusul dengan deklarasi dukungan kepada calon presiden.

“Yang paling pokok adalah, satu, koalisi. Kedua, calon presiden. Itu tidak bisa dipisahkan,” kata Willy, Rabu kemarin.

Untuk mengusung pasangan calon pada Pilpres 2024, NasDem disebut akan menjalin koalisi dengan Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Gabungan jumlah kursi ketiga partai tersebut di DPR RI mencapai 28,35 persen atau telah melampaui syarat ambang batas pencalonan presiden sebesar 20 persen.

Koalisi akan membahas calon wakil presiden

Selain NasDem, Demokrat dan PKS juga sempat dikabarkan akan mengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden. Demokrat disebut ingin menyandingkan Anies dengan ketua umum partai mereka, Agus Harimurti Yudhoyono sementara PKS dikabarkan ingin Anies bersanding dengan Ketua Majelis Syuro Salim Segaf Al-Jufri.

Zulfan menyatakan bahwa Anies menjadi calon kuat karena dia merupakan kandidat non-partai yang bisa diterima ketiga partai. Selain itu, sejumlah survei juga menunjukkan elektabilitas calon mantan Gubernur DKI Jakarta itu terus meningkat.

Anggota DPR RI asal kelahiran Aceh itu pun menyatakan koalisi nantinya tinggal membahas soal calon wakil presiden yang akan mendampingi Anies Baswedan. Dia menyatakan terdapat tiga nama yang selama ini kerap menjadi pembahasan antara NasDem, Demokrat dan PKS, yaitu: AHY, Andika Perkasa dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

"Nama-nama tersebut tentu akan dirembukkan, termasuk dibahas di lingkup internal partai masing-masing juga,” kata Zulfan.

Baca: PDIP Ungkap Tak Bisa Menolak Keinginan Cak Imin Jadi Wapres Puan Maharani

Berita terkait

Pakar Ulas Sengketa Pilpres: MK Seharusnya Tidak Berhukum secara Kaku

1 jam lalu

Pakar Ulas Sengketa Pilpres: MK Seharusnya Tidak Berhukum secara Kaku

Ahli Konstitusi UII Yogyakarta, Ni'matul Huda, menilai putusan MK mengenai sengketa pilpres dihasilkan dari pendekatan formal legalistik yang kaku.

Baca Selengkapnya

NasDem dan PKB Dukung Prabowo, Zulhas: Biasa Saja, Masyarakat Jangan Baper

1 jam lalu

NasDem dan PKB Dukung Prabowo, Zulhas: Biasa Saja, Masyarakat Jangan Baper

Zulhas menganggap dukungan dari NasDem dan PKB ke Prabowo sebagai sesuatu yang biasa saja. Ia mengimbau masyarakat tak baper.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Bentuk Presidential Club, Demokrat: Gagasan Politik Tingkat Tinggi

2 jam lalu

Prabowo Ingin Bentuk Presidential Club, Demokrat: Gagasan Politik Tingkat Tinggi

Politikus Demokrat anggap gagasan Prabowo Subianto yang ingin membentuk Presidential Club sebagai politik tingkat tinggi.

Baca Selengkapnya

Pengamat Nilai PKS Cenderung Jadi Partai di Luar Pemerintahan

7 jam lalu

Pengamat Nilai PKS Cenderung Jadi Partai di Luar Pemerintahan

PKS diprediksi bakal menjadi partai di luar pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Menang Telak di Aceh saat Pilpres 2024, Anies: Terima Kasih Orang-orang Pemberani

12 jam lalu

Menang Telak di Aceh saat Pilpres 2024, Anies: Terima Kasih Orang-orang Pemberani

Anies Baswedan mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Aceh karena telah memberi dukungan di Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Nasdem, PKS, dan Perindo Jajaki Koalisi pada Pilkada 2024 di Sulsel

18 jam lalu

Nasdem, PKS, dan Perindo Jajaki Koalisi pada Pilkada 2024 di Sulsel

Nasdem Sulsel menyatakan komunikasi politik tetap terbuka dengan partai lain guna menghadapi Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

CekFakta #258 Energi Positif yang Palsu selama Pilpres 2024

22 jam lalu

CekFakta #258 Energi Positif yang Palsu selama Pilpres 2024

Toxic Positivity; Energi Positif yang Palsu selama Pilpres 2024

Baca Selengkapnya

Imam Budi Hartono Siap Maju Pilkada Depok 2024, Berharap Bisa Koalisi dengan Golkar

23 jam lalu

Imam Budi Hartono Siap Maju Pilkada Depok 2024, Berharap Bisa Koalisi dengan Golkar

Imam Budi Hartono sudah memegang surat keputusan dari DPP PKS untuk maju Pilkada Depok 2024 dan berharap bisa berkoalisi dengan Golkar.

Baca Selengkapnya

AHY Buka Suara Soal Diskusi Pembagian Kursi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

1 hari lalu

AHY Buka Suara Soal Diskusi Pembagian Kursi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Ketua Umum Partai Demokrat AHY buka suara soal diskusi mengenai kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran. Namun ia tak merinci kapan diskusi itu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Sidang Sengketa Pileg, Hakim Arief Hidayat Bingung Tanda Tangan Surya Paloh Beda

1 hari lalu

Sidang Sengketa Pileg, Hakim Arief Hidayat Bingung Tanda Tangan Surya Paloh Beda

Hakim MK Arief Hidayat menyinggung tanda tangan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh yang berbeda di suratarie kuasa dan KTP.

Baca Selengkapnya