Dugaan Korupsi Dana BUMDes Karanganyar, Kepala Desa Berjo Resmi Ditahan

Reporter

Terjemahan

Rabu, 28 September 2022 06:00 WIB

EK, tersangka kasus dugaan korupsi dana BUMDes Berjo, Kabupaten Karanganyar, sesuai menjalani pemeriksaan di Kanto Kejaksaan Negeri Karanganyar, Selasa, 20 September 2022. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE

TEMPO.CO, Karanganyar - Kepala Desa Berjo, berinisial S, di Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar, resmi ditahan oleh Kejaksaan Negeri atau Kejari Karanganyar, Selasa, 27 September 2022. S terseret dalam kasus dugaan korupsi dana Badan Usaha Milik Desa atau BUMDes Berjo.

Sebelumnya, pihak Kejari Karanganyar juga telah menahan tersangka lain dalam kasus itu, yakni mantan Direktur BUMDes Berjo, berinisial EK.
Keduanya ditetapkan sebagai tersangka penyelewengan dana senilai Rp 1,126 miliar saat menangani proyek pengembangan obyek wisata Telaga Madirda, 2020 silam.
S akan ditahan selama 20 hari. Pihak Kejari Karanganyar menitipkannya di Rutan Solo.
Kasi Pidana Khusus (Pidsus) Kejari Karanganyar, Tubagus Gilang Hidayatullah, mengemukakan penahanan terhadap S setelah yang bersangkutan menjalani pemeriksaan di Kantor Kejari Karanganyar pada Selasa.
Pemeriksaan berlangsung selama sekitar empat jam, dimulai pukul 9.00 WIB sampai 13.00 WIB. Tersangka S dicecar dengan 20 pertanyaan.
Bukan kali pertama ini Kejari Karanganyar memanggil S untuk pemeriksaan. Sebelumnya, S juga telah dipanggil pada 20 September 2022 lalu namun mangkir dengan alasan sedang sakit.
"Pemeriksaan hari ini dilakukan setelah yang bersangkutan dinyatakan sehat oleh RSUD Karanganyar dan Dinas Kesehatan Kabupaten Karanganyar, sudah menjalani tes Covid-19 dan hasilnya negatif," kata Gilang kepada Tempo, Selasa 27 September 2022.

Alasan penahanan S
Dalam kasus itu, tersangka dikenakan Pasal 2 dan 3 Undang-undang Tindak Pidana Korupsi atau Tipikor dengan ancaman di atas 5 tahun penjara.
Selain berdasarkan aturan hukum itu, Gilang juga menjelaskan penahanan dilakukan terhadap S karena khawatir bila tersangka melarikan diri, kemudian melakukan perbuatannya kembali, serta menghilangkan barang bukti.
Lebih lanjut Gilang menyatakan sejauh ini pihaknya masih dalam proses, penyidikan dengan agenda pemeriksaan saksi-saksi ada. Hal itu dilakukan Kejari Karanganyar guna memperkuat bukti di persidangan.

Berita terkait

Warga Panama Selenggarakan Pemilihan Umum

16 jam lalu

Warga Panama Selenggarakan Pemilihan Umum

Warga Panama pada Minggu, 5 Mei 2024, berbondong-bondong memberikan hak suaranya dalam pemilihan umum untuk memilih presiden

Baca Selengkapnya

Beredar Video Harvey Moeis Jalan-Jalan Meski Ditahan, Kuasa Hukum: Itu Nyebar Fitnah

1 hari lalu

Beredar Video Harvey Moeis Jalan-Jalan Meski Ditahan, Kuasa Hukum: Itu Nyebar Fitnah

Kuasa hukum Harvey Moeis dan istrinya Sandra Dewi, Harris Arthur Hedar, membantah kliennya berkeliaran di salah satu pusat pembelanjaan di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

2 hari lalu

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

KPK mengatakan, kuasa hukum Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor seharusnya berperan mendukung kelancaran proses hukum.

Baca Selengkapnya

KPK Sita Kantor NasDem di Sumatera Utara dalam Kasus Korupsi Bupati Labuhanbatu

3 hari lalu

KPK Sita Kantor NasDem di Sumatera Utara dalam Kasus Korupsi Bupati Labuhanbatu

KPK menyita kantor Partai NasDem di Labuhanbatu, Sumatera Utara, dalam perkara korupsi yang menjerat Bupati Erik Atrada Ritonga.

Baca Selengkapnya

Fakta-Fakta Sidang SYL: Duit Kementerian Dipakai Buat Sunatan, Bangun Kafe, hingga Cicil Alphard

3 hari lalu

Fakta-Fakta Sidang SYL: Duit Kementerian Dipakai Buat Sunatan, Bangun Kafe, hingga Cicil Alphard

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo alias SYL acapkali menggunakan uang Kementan untuk keperluan pribadi.

Baca Selengkapnya

Profil Hendry Lie, Bos Sriwijaya Air yang Ditetapkan Tersangka Kasus Timah

3 hari lalu

Profil Hendry Lie, Bos Sriwijaya Air yang Ditetapkan Tersangka Kasus Timah

PT Sriwijaya Air didirikan oleh Chandra Lie, Hendry Lie, Johannes Bunjamin, dan Andy Halim pada 28 April 2003.

Baca Selengkapnya

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Melawan KPK Akan Digelar Hari Ini

4 hari lalu

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Melawan KPK Akan Digelar Hari Ini

Gugatan praperadilan Bupati Sidoarjo itu akan dilaksanakan di ruang sidang 3 Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pukul 09.00.

Baca Selengkapnya

Ekuador Gugat Meksiko di ICJ karena Beri Suaka Mantan Wakil Presiden

5 hari lalu

Ekuador Gugat Meksiko di ICJ karena Beri Suaka Mantan Wakil Presiden

Meksiko sebelumnya telah mengajukan banding ke ICJ untuk memberikan sanksi kepada Ekuador karena menyerbu kedutaan besarnya di Quito.

Baca Selengkapnya

KPK: Potensi Korupsi di Sektor Pengadaaan Barang Jasa dan Pelayanan Publik di Daerah Masih Tinggi

5 hari lalu

KPK: Potensi Korupsi di Sektor Pengadaaan Barang Jasa dan Pelayanan Publik di Daerah Masih Tinggi

Deputi Bidang Koordinasi dan Supervisi KPK memprioritaskan lima program unggulan untuk mencegah korupsi di daerah.

Baca Selengkapnya

Beredar SPDP Korupsi di Boyolali Jawa Tengah, Ini Klarifikasi KPK

5 hari lalu

Beredar SPDP Korupsi di Boyolali Jawa Tengah, Ini Klarifikasi KPK

Surat berlogo dan bersetempel KPK tentang penyidikan korupsi di Boyolali ini diketahui beredar sejumlah media online sejak awal 2024.

Baca Selengkapnya