Redaksi Narasi Alami Serangan Digital, Pemred: Peretasan Dilakukan Serentak

Reporter

M Rosseno Aji

Editor

Juli Hantoro

Minggu, 25 September 2022 18:18 WIB

Ilustrasi peretasan situs dan data. (Shutterstock)

TEMPO.CO, Jakarta - Belasan awak redaksi media Narasi mengalami peretasan. Peretas berupaya mengambil alih akun media sosial milik redaksi Narasi, seperti Facebook, Instagram, Telegram dan WhatsApp.

“Belasan awak redaksi Narasi menghadapi usaha peretasan secara serentak,” kata Pemimpin Redaksi Narasi, Zen RS, lewat keterangan tertulis, Ahad, 25 September 2022.

Zen menuturkan peretasan pertama kali diketahui pada Sabtu, 24 September 2022. Nomor WhatsApp milik produser Narasi, Akbar Wijaya alias Jay Akbar menerima pesan teks dari orang tak dikenal pada pukul 15.29 WIB. Pesan itu berisi tautan.

Jay membaca pesan tersebut. Meskipun tidak mengklik tautan itu, seketika WhatsApp-nya diambil alih. “Sekitar 10 detik setelah pesan itu dibaca,” kata Zen. Menurut Zen, hingga sekarang akun WhatsApp Jay belum bisa dipulihkan. Zen mengatakan nomor teleponnya juga masih dikuasai oleh peretas.

Berawal dari Jay, satu per satu awak redaksi Narasi lainnya mengalami serangan. Zen mengatakan setelah melakukan pengecekan kepada semua perangkat milik awak redaksi pada Ahad, 25 September 2022, usaha peretasan ternyata sudah berlangsung sejak Jumat sore, 23 September 2022.

Advertising
Advertising

“Tiga akun Telegram awak redaksi Narasi dua di antaranya produser dan manajer Mata Najwa sudah berusaha diretas, salah satu di antaranya berhasil masuk,” kata dia.

Menurut Zen, hingga saat ini tecatat ada 11 awak redaksi yang menjadi korban upaya peretasan. Mereka berasal dari berbagai level, seperti pemimpin redaksi, manajer, produser hingga reporter.

“Telegram dan Facebook menjadi dua platform yang paling banyak mengalami usaha peretasan, beberapa berhasil masuk ke akun Telegram dan Facebook, walau kini sudah berhasil dikuasai kembali,” kata dia.

Dia mengatakan pelaku yang menyerang belasan awak Narasi itu diduga sama. Mayoritas upaya peretasan, kata dia, berasal dari IP Adress dan perangkat yang identik. Hasil pemeriksaan internal, kata dia, menunjukkan bahwa IP Address itu menggunakan salah satu ISP lokal. Namun, dia belum bisa memastikan motif serangan digital ini.

“Kami belum tahu apakah ini terkait kerja-kerja jurnalistik yang kami lakukan atau bukan, tapi cukup jelas usaha peretasan ini dilakukan secara serentak sehingga berpola dan berasal dari pelaku yang kemungkinan besar sama,” ujar dia.

Zen meminta masyarakat untuk berhati-hati bila dihubungi oleh orang yang mengaku awak redaksi Narasi. “Langkah-langkah pencegahan dan respons lainnya yang relevan sudah, sedang dan akan kami lakukan. Kami meminta pihak-pihak terkait, termasuk provider dan platform, bersedia membantu kami untuk menelisik rentetan kejadian ini,” kata dia.

Baca juga: Situs Tempo Mendapat Serangan Cyber

Berita terkait

Ini 4 Opsi yang Dimiliki Israel untuk Menyerang Balik Iran

11 hari lalu

Ini 4 Opsi yang Dimiliki Israel untuk Menyerang Balik Iran

Israel memiliki beberapa opsi untuk menyerang balik Iran meski sekutunya mendesak untuk tidak mengambil risiko memicu konflik regional.

Baca Selengkapnya

Modus Penggembosan Demo 11 April 2022 Mulai Ancaman, Peretasan hingga Buat BEM Tandingan

17 hari lalu

Modus Penggembosan Demo 11 April 2022 Mulai Ancaman, Peretasan hingga Buat BEM Tandingan

Apa saja upaya penggembosan yang dilancarkan menjelang demo 11 April 2022? Salah satu tuntutan mahasiswa saat itu tolak Jokowi 3 periode.

Baca Selengkapnya

Jurnalis Dianiaya 3 Anggota TNI AL, Dewan Pers Desak Tiga Hal

27 hari lalu

Jurnalis Dianiaya 3 Anggota TNI AL, Dewan Pers Desak Tiga Hal

"Dewan Pers akan memantau betul peristiwa ini, memastikan proses hukumnya berjalan, dan memastikan korban dalam perlindungan," ujar Arif Zulkifli.

Baca Selengkapnya

Peretasan dan Pembobolan Data Semakin Rawan Terjadi, Ada Biang Kerok yang Terabaikan

31 hari lalu

Peretasan dan Pembobolan Data Semakin Rawan Terjadi, Ada Biang Kerok yang Terabaikan

Ancaman serangan siber meningkat. Maraknya peretasan dan pembobolan data dinilai tak hanya gara-gara para hacker semakin mahir.

Baca Selengkapnya

Login ke Telegram Bisa Tanpa Sinyal, Waspadai Bahayanya

33 hari lalu

Login ke Telegram Bisa Tanpa Sinyal, Waspadai Bahayanya

Skema login baru membuat Telegram bisa diakses di luar daerah bersinyal. Namun, di baliknya ada risiko peretasan.

Baca Selengkapnya

Bahaya Kejahatan Berbasis AI, Pelaku Berani Tiru Wajah Eksekutif Perusahaan

37 hari lalu

Bahaya Kejahatan Berbasis AI, Pelaku Berani Tiru Wajah Eksekutif Perusahaan

Recorded Future mengungkap beberapa modus kejahatan berbasis AI. Pelaku semakin berani memakai deepfake.

Baca Selengkapnya

Laporkan Narasumber Tempo ke Polisi, KKJ Sebut Menteri Bahlil Mengancam Kemerdekaan Pers

38 hari lalu

Laporkan Narasumber Tempo ke Polisi, KKJ Sebut Menteri Bahlil Mengancam Kemerdekaan Pers

KKJ mengatakan pelaporan itu menunjukkan Menteri Bahlil sebagai pejabat publik yang antikritik.

Baca Selengkapnya

Dua Kali Polisi Terbitkan SP3 Kasus Teror Bom pada Jurnalis Victor Mambor di Jayapura Papua

38 hari lalu

Dua Kali Polisi Terbitkan SP3 Kasus Teror Bom pada Jurnalis Victor Mambor di Jayapura Papua

Selain SP3 pada 1 Maret 2024, polisi disebut menerbitkan SP3 kasus teror bom terhadap Victor Mambor secara diam-diam pada 12 Mei 2023.

Baca Selengkapnya

Bahlil Laporkan Narasumber Tempo ke Polisi, LBH Pers: Berbahaya bagi Kebebasan Pers

39 hari lalu

Bahlil Laporkan Narasumber Tempo ke Polisi, LBH Pers: Berbahaya bagi Kebebasan Pers

Langkah Menteri Investasi Bahlil Lahadalia melaporkan narasumber Tempo dinilai bisa menjadi preseden yang tidak baik untuk pers di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Inflasi Pangan Sudah Lebih Tinggi dari Kenaikan Gaji ASN, Kata Faisal Basri Dana BOS untuk Program Makan Siang Gratis

54 hari lalu

Terpopuler: Inflasi Pangan Sudah Lebih Tinggi dari Kenaikan Gaji ASN, Kata Faisal Basri Dana BOS untuk Program Makan Siang Gratis

Kepala Departemen Regional Bank Indonesia (BI) Arief Hartawan menyatakan perlunya menjaga inflasi pangan agar kenaikannya tidak melebihi 5 persen.

Baca Selengkapnya