18 Tahun Munir Diracun: Misteri Kematian Ongen Latuihamallo Saksi Kunci Pembunuhan Munir

Jumat, 16 September 2022 06:37 WIB

Raymond "Ongen" Latuihamalo (kiri). dok. TEMPO/ Novi Kartika

TEMPO.CO, Jakarta - Kasus pembunuhan aktivis HAM, Munir Said Thalib, genap berusia 18 tahun pada 7 September 2022 lalu. Munir tewas dibunuh dengan cara diracun saat melakukan penerbangan ke Belanda.

Sejumlah pihak telah coba diperiksa dalam upaya mengungkap dalang kasus Munir. Salah satu orang yang dianggap saksi kunci adalah Ongen Latuihamallo.

Mengutip laporan Majalah Tempo edisi 8 Desember 2014, penemuan ini bermula dari keterangan saksi lainnya bernama Asrini Utami Putri, salah satu penumpang kelas bisnis Garuda Indonesia rute Jakarta-Amsterdam, yang juga ditumpangi oleh Munir.

Ia mengaku melihat seorang pria berambut gondrong sebahu dan berkumis tengah berbincang bersama Munir dan Pollycarpus di The Coffee Bean & Tea Leaf, Nexus Lounge, Bandar Udara Changi, Singapura. Menurutnya, mereka ketika itu tengah menyantap sesuatu.

Keterangan Asrini tidak ditindaklanjuti karena hasil forensik ketika itu menyebutkan racun arsenik yang menewaskan Munir masuk lewat makanan saat di atas pesawat.

Advertising
Advertising

Setelah tiga tahun, hasil forensik terbaru memperkirakan racun tersebut masuk ke tubuh Munir pada waktu ia transit di Singapura. Asrini pun dimintai keterangan kembali terkait pria berambut gondrong dan berkumis itu.

Usai dilakukan penyidikan, terungkap pria berambut gondrong dan berkumis yang dimaksud bernama Ongen Latuihamallo. Ongen kemudian diketahui merupakan seorang penyanyi pop pada medio 1980-an.

Ia telah menciptakan sejumlah lagu dan pernah merambah ke musik rohani untuk gereja. Pria yang kerap manggung di Belanda ini juga merupakan paman dari penyanyi kondang Glenn Fredly.

Ongen disebut bertolak ke Indonesia pada 30 Maret 2007 untuk menjalani pemeriksaan selama emopat hari di Markas Kepolisian Daerah Metro Jaya. Sempat pulang ke Belanda pada 4 April 2007 untuk memenuhi undangan sejumlah gereja disana, Ongen kembali lagi ke tanah air pada 20 April 2007 melalui Kuala Lumpur, Malaysia. Dua penyidik telah menunggunya disana.

Ketika Ongen dan kedua penyidik tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, terjadi suatu insiden yang melibatkan dua pria. Kepada Tempo, salah seorang penyidik mengatakan dua pria tersebut berupaya merebut Ongen dari tangan polisi. “Sempat terjadi tarik-menarik,” katanya. Akibat itu, Ongen dan keluarganya masuk perlindungan saksi dengan pengamanan ketat.

Pada 2 Mei 2012, Ongen Latuihamallo meninggal saat menyetir mobil di kawasan Blok M, Jakarta Selatan yang disebut akibat serangan jantung. Kematiannya itu terasa janggal karena pihak keluarga menyebut Ongen tidak punya riwayat serangan jantung. Hingga kini, kematiannya masih mengundang tanda tanya.

HATTA MUARABAGJA

Baca: Suciwati: Kematian Ongen Mestinya Diusut

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Soal Alat Sadap IMSI Catcher di Indonesia, Ini Kata Bos Polus Tech

1 hari lalu

Soal Alat Sadap IMSI Catcher di Indonesia, Ini Kata Bos Polus Tech

Bos Polus Tech mengakui kesulitan untuk mengawasi penggunaan alat sadap oleh pembeli.

Baca Selengkapnya

Awas, Marah Sebentar Saja Tingkatkan Risiko Serangan Jantung

3 hari lalu

Awas, Marah Sebentar Saja Tingkatkan Risiko Serangan Jantung

Peneliti menyebut amarah buruk buat fungsi pembuluh darah, mengganggu fungsi arteri, yang selanjutnya terkait risiko serangan jantung.

Baca Selengkapnya

Bahaya Konsumsi Paracetamol Sembarangan, Perlu Perhatikan Dosis yang Tepat

4 hari lalu

Bahaya Konsumsi Paracetamol Sembarangan, Perlu Perhatikan Dosis yang Tepat

Paracetamol tidak dapat dikonsumsi sembarangan karena memiliki efek dan bahaya bagi kesehatan. Perhatikan dosis yang disarankan.

Baca Selengkapnya

Sejarah Hari Ini, Kilas Balik Kematian Ibu Tien Soeharto 28 Tahun Lalu

7 hari lalu

Sejarah Hari Ini, Kilas Balik Kematian Ibu Tien Soeharto 28 Tahun Lalu

Walaupun telah meninggal, mendiang Ibu Tien Soeharto tetap dikenang dalam perjalanan sejarah bangsa.

Baca Selengkapnya

Majalah Tempo Pernah Ungkap Jokowi Cawe-Cawe dalam Pengusungan Gibran di Pilpres 2024

13 hari lalu

Majalah Tempo Pernah Ungkap Jokowi Cawe-Cawe dalam Pengusungan Gibran di Pilpres 2024

Majalah Tempo edisi akhir Oktober 2023 memaparkan sejumlah peran Jokowi cawe-cawe pengusungan putra sulungnya, Gibran sebagai cawapres Prabowo.

Baca Selengkapnya

WHO: Kardiovaskular dan Pembuluh Darah Jadi Penyebab Kematian Utama Secara Global

24 hari lalu

WHO: Kardiovaskular dan Pembuluh Darah Jadi Penyebab Kematian Utama Secara Global

Kenali ragam penyakit kardiovaskular yang menjadi penyebab utama kematian secara global.

Baca Selengkapnya

Selain Sengketa Pilpres 2024, Berikut Perkara yang Juga Ada Amicus Curiae Termasuk Pembunuhan Brigadir J

27 hari lalu

Selain Sengketa Pilpres 2024, Berikut Perkara yang Juga Ada Amicus Curiae Termasuk Pembunuhan Brigadir J

Sejumlah pihak terus mengajukan Amicus Curiae ke MK kasus sengketa Pilpres 2024. berikut beberapa perkara bermuatan amicus curiae. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Makanan Bersantan Siap Menyerbu Saat Lebaran, Ahli Gizi: Jangan Dipanaskan Berulang

28 hari lalu

Makanan Bersantan Siap Menyerbu Saat Lebaran, Ahli Gizi: Jangan Dipanaskan Berulang

Anda sudah siapkan opor, rendang hingga gulai untuk hidangan Lebaran? Ingat pesan dokter gizi soal makanan bersantan

Baca Selengkapnya

JATAM Laporkan Menteri Investasi Bahlil ke KPK, Ini Sebabnya

30 hari lalu

JATAM Laporkan Menteri Investasi Bahlil ke KPK, Ini Sebabnya

Jaringan Advokasi Tambang melaporkan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, apa penyebabnya?

Baca Selengkapnya

Tempo Sebut Bahlil Sebarkan Misinformasi Putusan Dewan Pers

34 hari lalu

Tempo Sebut Bahlil Sebarkan Misinformasi Putusan Dewan Pers

Dewan Pers menilai substansi liputan Tempo tentang permainan pencabutan Izin Usaha pertambangan (IUP) tak melanggar etik.

Baca Selengkapnya