Ponpes Gontor Komitmen Dukung Pengungkapan Kasus Penganiayaan Santri

Rabu, 7 September 2022 11:55 WIB

Pondok Modern Gontor. FOTO/Instagram/pondok.modern.gontor

TEMPO.CO, Jakarta - Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) berkomitmen mendukung upaya kepolisian dalam mengungkap kasus dugaan penganiayaan di kampus 1 pesantren setempat di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur.

Pengelola pesantren mengakui terjadinya dugaan penganiayaan yang mengakibatkan seorang santri berinisial AM, 17 tahun, asal Palembang meninggal. Sanksi tegas juga telah dijatuhkan kepada dua santri, kakak kelas AM yang disebut sebagai terduga tindak kekerasan di lingkungan pendidikan agama tersebut. Kedua santri itu telah dikeluarkan dari pesantren dan dipulangkan kepada orang tua masing-masing.

“Kami Pondok Modern Gontor sama sekali tidak punya niatan untuk menutup-nutupi kasus dugaan penganiayaan yang berujung wafatnya santri kami ini. Apalagi, sampai menghalang-halangi proses hukum pengungkapan kasus ini,” kata Juru Bicara PMDG Noor Syahid dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo, Selasa malam, 6 September 2022.

Pihak PMDG, ia melanjutkan, justru berharap sebaliknya, yaitu agar kasus tersebut dapat diselesaikan secara terbuka dan transparan sesuai aturan hukum yang berlaku. Tentunya komitmen itu juga didukung oleh pihak keluarga almarhum dan aparat kepolisian.

“Sebagai bentuk komitmen itu, alhamdulillah pada hari ini, Selasa, 5 September 2022 telah digelar olah TKP (tempat kejadian perkara) oleh pihak Kepolisian Resor Ponorogo di lingkungan Pondok Modern Gontor,” Noor Syahid menjelaskan.

Advertising
Advertising

Dengan berlangsungnya proses penyelidikan, maka ia menuturkan, pihak PMDG menyerahkan penyampaian informasi tentang kronologis dugaan penganiayaan itu kepada kepolisian. Ini termasuk motif yang melatarbelakangi kejadian yang mengakibatkan meninggalnya AM pada Senin pagi, 2 September 2022.

Pada hari yang sama, jenazah almarhum diantar ke rumah duka di Palembang untuk disemayamkan dan dimakamkan. Namun, saat itu keluarga menemukan kejanggalan dari kematian AM. Salah satunya karena kain kafan pada jenazah terdapat bercak darah hingga diganti dua kali.

Sementara itu, Kapolres Ponorogo AKBP Catur Cahyono Wibowo menyatakan bahwa pihaknya masih melakukan penyelidikan. Salah satu upaya dalam mengumpulkan bahan keterangan dengan melakukan olah TKP di lingkungan PMDG.

Selain itu, sembilan saksi telah dimintai keterangan. Mereka terdiri dari santri, pengasuh santri, dan dokter rumah sakit PMDG. Hingga kini, ia menyatakan tidak menghadapi kendala berarti dalam proses penyelidikan. “Pihak pondok juga kooperatif dan terbuka,” ujar dia.

Baca juga: Santri Pondok Gontor Tewas Diduga Dianiaya 2 Santri Lain, Jenazah Diautopsi Besok

Berita terkait

Siswa MTs di Semarang Diduga Aniaya Adik Kelas Pakai Setrika karena Ajakan Jabat Tangan Tak Direspons

8 jam lalu

Siswa MTs di Semarang Diduga Aniaya Adik Kelas Pakai Setrika karena Ajakan Jabat Tangan Tak Direspons

Seorang siswa Madrasah Tsanawiyah atau MTs di Susukan, Kabupaten Semarang diduga menganiaya adik kelasnya menggunakan setrika di asrama

Baca Selengkapnya

Israel Ancam Serang Rafah, Uni Emirat Arab Rasakan Ketegangan Meningkat

23 jam lalu

Israel Ancam Serang Rafah, Uni Emirat Arab Rasakan Ketegangan Meningkat

Menteri Luar Negeri Uni Emirat Arab memperingatkan adanya peningkatan ketegangan di Timur Tengah menyusul meluasnya invasi tentara Israel ke Rafah.

Baca Selengkapnya

Dipukul dengan Paving Blok saat Tidur, Ayah Tewas Dibunuh Anak di Tangerang

1 hari lalu

Dipukul dengan Paving Blok saat Tidur, Ayah Tewas Dibunuh Anak di Tangerang

Mustari, 60 tahun, mati di tangan anak kandungnya sendiri setelah mengalami luka di bagian kepala akibat dipukul menggunakan paving block di Tangerang

Baca Selengkapnya

Hakim Kanada Tolak Perintahkan Pembubaran Demo Pro-Palestina di Kampus

2 hari lalu

Hakim Kanada Tolak Perintahkan Pembubaran Demo Pro-Palestina di Kampus

Hakim Kanada menegaskan Universitas McGill tidak dapat membuktikan terjadi kekerasan dalam demo pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Polisi Bebaskan Korban Begal yang Jadi Tersangka karena Bunuh Pelaku

2 hari lalu

Polisi Bebaskan Korban Begal yang Jadi Tersangka karena Bunuh Pelaku

Polisi membebaskan pria berinisial FH, seorang korban begal yang sempat dijadikan tersangka karena membunuh pelaku begal berinisial E.

Baca Selengkapnya

Polisi Bebaskan Korban Begal yang Jadi Tersangka Pembunuhan di Jambi, Pakai Pasal Pembelaan Terpaksa

3 hari lalu

Polisi Bebaskan Korban Begal yang Jadi Tersangka Pembunuhan di Jambi, Pakai Pasal Pembelaan Terpaksa

Polisi menghentikan proses penyidikan kasus pembunuhan pelaku begal di Jambi dan membebaskan korban pembegalan.

Baca Selengkapnya

Peringati Hari Nakba ke-76, Duta Besar Al-Shun Teringat Penderitaan Rakyat Palestina

3 hari lalu

Peringati Hari Nakba ke-76, Duta Besar Al-Shun Teringat Penderitaan Rakyat Palestina

Dubes Palestina untuk Indonesia mengecam tindakan Israel di Palestina dalam peringatan 76 tahun Hari Nakba.

Baca Selengkapnya

Kecewanya Calon Taruna STIP Asal Flores, Rela Cuti Kuliah Demi Menggapai Cita-cita Pelaut

3 hari lalu

Kecewanya Calon Taruna STIP Asal Flores, Rela Cuti Kuliah Demi Menggapai Cita-cita Pelaut

Banyak calon taruna STIP dari berbagai daerah yang mendaftar ke sekolah kedinasan di bawah Kemenhub itu. Tahun ini tidak menerima mahasiswa baru.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Tak Buka Pendaftaran Taruna STIP, Pengamat: Kalau Bisa Tutup 2 Tahun

3 hari lalu

Kemenhub Tak Buka Pendaftaran Taruna STIP, Pengamat: Kalau Bisa Tutup 2 Tahun

Ki Darmaningtyas menilai perlu adanya evaluasi terhadap sistem asrama untuk taruna STIP.

Baca Selengkapnya

Kasus Pembunuhan Penjaga Toko Baju, Kejari Kabupaten Tangerang Terima Pelimpahan Tersangka

3 hari lalu

Kasus Pembunuhan Penjaga Toko Baju, Kejari Kabupaten Tangerang Terima Pelimpahan Tersangka

Kejaksaan Negeri Kabupaten Tangerang akan menjerat tersangka pembunuhan itu dengan pasal penganiayaan dengan mengakibatkan kematian.

Baca Selengkapnya