Eksklusif, Fahmi Alamsyah 2 Kali Temui Ferdy Sambo

Reporter

Tempo.co

Editor

Febriyan

Jumat, 2 September 2022 08:21 WIB

Fahmi Alamsyah. Dok.Pribadi

TEMPO.CO, Jakarta - Keterlibatan Anggota Staf Ahli Kapolri Fahmi Alamsyah dalam kasus pembunuhan Brigadir J hingga saat ini masih menjadi misteri. Meskipun disebut sebagai orang yang ikut menyusun skenario palsu bersama mantan Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Polri Irjen Ferdy Sambo, Fahmi hingga saat ini tak tersentuh oleh jerat hukum.

Berdasarkan Berita Acara Pemeriksaan atau BAP Ferdy Sambo dan mantan Kepala Biro Pengamanan Internal Polri Brigjen Hendra Kurniawan yang sempat dilihat Tempo, Fahmi setidaknya tercatat dua kali bertemu dengan Sambo.

Pertemuan Pertama Fahmi Alamsyah dengan Ferdy Sambo

Pertama, Fahmi bertemu dengan Sambo di ruangan mantan Kepala Biro Provost Polri Brigjen Benny Ali pada Jumat malam, 8 Juli 2022. Pertemuan itu terjadi setelah Hendra, Benny dan Ferdy bertemu dengan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Hendra dalam keterangannya menyatakan bahwa dalam pertemuan itu, Benny Ali menyampaikan soal penanganan kasus kematian Yosua yang telah diserahterimakan kepada Kombes Agus Nurpatria selaku Kaden A Biro Paminal.

Pertemuan itu juga tercantum dalam BAP Ferdy Sambo yang Tempo lihat. Sambo membenarkan pernyataan Hendra Kurniawan yang dibacakan oleh penyidik.

Advertising
Advertising

Selanjutnya, Pertemuan Kedua di Ruangan Ferdy Sambo

<!--more-->

Dalam BAP tersebut, Benny Ali dan Kapolres Jakarta Selatan Kombes Budhi Herdi Susianto juga mengungkap adanya pertemuan kedua antara Fahmi Alamsyah dan Sambo pada Senin, 11 Juli 2022. Pertemuan itu digelar di ruang kerja Sambo dan dihadiri oleh sejumlah perwira lainnya.

Budhi menyatakan bahwa pertemuan itu dilakukan setelah Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Ahmad Ramadhan menggelar siaran pers soal kasus kematian Yosua. Sambo rupanya tak puas dengan pernyataan Ahmad Ramadhan saat itu.

Sambo kecewa karena siaran pers itu membuat pemberitaan di media sosial ramai, terutama soal adanya pelecehan seksual terhadap istrinya, Putri Candrawathi. Padahal sebelumnya dia meminta agar kasus ini tak dibesar-besarkan.

Budhi pun mengaku mendapat perintah dari Sambo untuk kembali berbicara kepada media. Dia mengaku sempat menolak dengan alasan sudah disampaikan oleh Karopenmas, namun dia tak berdaya dengan desakan Sambo.

"Kan kamu yang turun ke TKP," kata Budhi menirukan pernyataan Sambo saat itu.

Fahmi, menurut keterangan Budhi, sempat menanyakan apakah dirinya membawa keterangan saksi-saksi yang telah diperiksa.

"Saya ada lapju (laporan kemajuan)," kata Budhi menjawab pertanyaan Fahmi itu. Budhi pun menyerahkan laporan yang dia terima dari anak buahnya, Kasatreskrim Polres Jakarta Selatan AKBP Ridwan Soplanit.

"Sudah bang, sesuai ini saja (kronologis dalam lapju). Saya sudah menguatkan keluarga jika pelecehan seksual ini terekspose. Keluarga sudah siap," kata Sambo saat itu.

Laporan itu pun kemudian menjadi dasar Fahmi membuat keterangan yang dibacakan Kombes Budhi Herdi Susianto saat berbicara kepada media di Polres Jakarta Selatan.

Selanjutnya, Fahmi Alamsyah didesak mundur

<!--more-->

Anggota Tim Penasihan Kapolri lainnya, Chairul Huda, menyatakan bahwa gerakan Fahmi bersama Sambo itu tak mereka ketahui. Bahkan, menurut dia, Fahmi sempat menutupi masalah pertemuan dengan Sambo terkait kematian Brigadir J itu kepada mereka.

"Sampai dengan kemudian diberitakan di Tempo bahwa dia yang menyusun press release, kronologi, dia tak pernah sekali pun menyampaikan bahwa dia sebenarnya tahu dari awal tentang peristiwa itu," kata Chairul Huda kepada Tempo Kamis, 11 Agustus lalu.

Huda juga menyatakan bahwa mereka awalnya menyarankan Fahmi untuk menggunakan hak jawab terhadap pemberitaan Majalah Tempo yang menyebut namanya. Akan tetapi Fahmi tak melakukan hal itu dan membuat Anggota Tim Penasihat Kapolri lainnya curiga.

"Belakangan baru dia ngomong, benar Jumat dia dihubungi dan ketemu Sambo, dia yang menyusun ini. Ah, kurang ajar kalau gitu kan, makanya para penasihat ahli pada kecewa sama dia," kata Chairul.

Tindakan Fahmi itu dianggap tidak etis. Sebab, hampir sebulan penuh Penasihat Kapolri kerap mengadakan rapat untuk memberi saran kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo tentang peristiwa ini. Namun, selama sebulan itu juga Fahmi tutup mulut dari para koleganya.

Atas tindakannya itu, Prof Hermawan Sulistyo, salah satu tim Penasihat Kapolri, memberikan ultimatum kepada Fahmi Alamsyah untuk segera mundur sebelum Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengumumkan penetapan Ferdy Sambo sebagai tersangka pada 9 Agustus 2022. Beberapa jam sebelum Listyo Sigit menggelar pers release, Fahmi mengajukan surat pengunduran diri.

M JULNIS FIRMANSYAH| FEBRIYAN

Berita terkait

Kematian Tragis Polisi: Brigadir RA Tewas Diduga Bunuh Diri dan Pembunuhan Brigadir Yosua oleh Ferdy Sambos Cs

1 hari lalu

Kematian Tragis Polisi: Brigadir RA Tewas Diduga Bunuh Diri dan Pembunuhan Brigadir Yosua oleh Ferdy Sambos Cs

Kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi alias Brigadir RA, mengingatkan kasus pembunuhan Brigadir Yosua Hutabarat alias Brigadir J pada 2022.

Baca Selengkapnya

Kapolri Diminta Usut Kematian Brigadir RA, Teman Merasa Ada yang Janggal, Teringat Kasus Ferdy Sambo

1 hari lalu

Kapolri Diminta Usut Kematian Brigadir RA, Teman Merasa Ada yang Janggal, Teringat Kasus Ferdy Sambo

Kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi atau Brigadir RA menjadi perhatian. Sahabatnya teringat kasus kematian Brigadir J yang dibunuh Ferdy Sambo

Baca Selengkapnya

Pengamat Nilai Polisi Berantas Judi Online Tak Sentuh Bandar Level Atas

3 hari lalu

Pengamat Nilai Polisi Berantas Judi Online Tak Sentuh Bandar Level Atas

Pengamat kepolisian mengatakan problem pemberantasan judi online beberapa waktu lalu marak penangkapan tapi tak sentuh akar masalah.

Baca Selengkapnya

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

6 hari lalu

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

Novel Baswedan menjelaskan, jika Firli Bahuri ditahan, ini akan menjadi pintu masuk bagi siapa pun yang mengetahui kasus pemerasan lainnya.

Baca Selengkapnya

Majalah Tempo Pernah Ungkap Jokowi Cawe-Cawe dalam Pengusungan Gibran di Pilpres 2024

7 hari lalu

Majalah Tempo Pernah Ungkap Jokowi Cawe-Cawe dalam Pengusungan Gibran di Pilpres 2024

Majalah Tempo edisi akhir Oktober 2023 memaparkan sejumlah peran Jokowi cawe-cawe pengusungan putra sulungnya, Gibran sebagai cawapres Prabowo.

Baca Selengkapnya

Kecelakaan Maut Terjadi di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek, Pernah Terjadi Pula Tragedi Unlawful Killing di KM 50

13 hari lalu

Kecelakaan Maut Terjadi di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek, Pernah Terjadi Pula Tragedi Unlawful Killing di KM 50

Tol Cikampek Kilometer atau KM 50-an kembali menjadi lokasi tragedi. Sebuah kecelakaan maut terjadi di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek pada arus mudik lalu

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Bentrok TNI vs Polri di Sorong Tak Boleh Dianggap Hanya karena Salah Paham, Ini Alasannya

14 hari lalu

Pengamat Sebut Bentrok TNI vs Polri di Sorong Tak Boleh Dianggap Hanya karena Salah Paham, Ini Alasannya

Polda Papua Barat akan menyelidiki penyebab terjadinya bentrok TNI vs Polri di Sorong.

Baca Selengkapnya

Rangkulan Kapolri dan Panglima Pascabentrok Anggota Brimob vs TNI AL di Sorong

15 hari lalu

Rangkulan Kapolri dan Panglima Pascabentrok Anggota Brimob vs TNI AL di Sorong

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo merangkul Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto saat ditanya soal bentrok personel Brimob dan TNI AL di Sorong

Baca Selengkapnya

Top 3 Hukum: Fakta Kematian Brigadir Yosua di Tangan Ferdy Sambo, Bentrok Brimob vs TNI di Sorong

15 hari lalu

Top 3 Hukum: Fakta Kematian Brigadir Yosua di Tangan Ferdy Sambo, Bentrok Brimob vs TNI di Sorong

Kejanggalan kematian ajudan Ferdy Sambo itu terungkap setelah keluarga memaksa peti jenazah Brigadir Yosua dibuka.

Baca Selengkapnya

Fakta Awal Kematian Brigadir Yosua di Tangan Ferdy Sambo

16 hari lalu

Fakta Awal Kematian Brigadir Yosua di Tangan Ferdy Sambo

Peran Ferdy Sambo dalam kematian Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat, awalnya hampir tak terlihat.

Baca Selengkapnya