Relawan dan simpatisan pendukung Presiden Jokowi dalam Aksi Damai Kami Bersama Jokowi di halaman Gedung Sarinah, Jakarta, pada Minggu, 29 September 2019. Tempo/Halida Bunga
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Panitia Nasional Musyawarah Rakyat (Musra) Indonesia Panel Barus mengatakan, penyelenggaraan acara didanai oleh 18 elemen. Mereka adalah organisasi relawan pendukung Joko Widodo (Jokowi).
"Untuk dana yang terlibat dari musyawarah rakyat ini kan cukup banyak, ada sekitar hari ini 18 organisasi. Kita bergotong royong menyiapkan kebutuhan-kebutuhan ini," tuturnya dalam konferensi pers, Sabtu, 20 Agustus 2022.
Panel mencontohkan, misalnya ada orang yang bersedia mendanai pengadaan kartu tanda pengenal panitia. Lalu bagian pembiayaan lainnya dilakukan oleh pihak lain yang terlibat dalam acara tersebut. "Kita dalam rapat kepanitian juga bilang kebutuhannya ada 30 variabel pembiayaan. Siapa mau urus apa, jadi dibagi-bagi. Jadi bisa selesai," ujarnya.
Acara musyawarah rakyat relawan Jokowi pertama dilaksanakan pada 22 Agustus 2022 dan dimulai dari Kota Bandung, Jawa Barat. Kemudian akan digelar selanjutnya di 33 lokasi di 33 provinsi di Indonesia. Tujuan musyawarah ini untuk melibatkan publik membicarakan persoalan dan nasib bangsa ke depan.
Selain itu juga bakal ada e-vote untuk menuliskan satu bakal calon presiden dan wakil presiden yang dianggap layak oleh setiap individu melalui formulir digital. "Musra akan menjadi alat perekam yang paling jujur untuk mengetahui apa keinginan rakyat Indonesia," tuturnya.
Ketika acara Musra Indonesia, semua pihak dipersilakan untuk mengikuti tanpa mengenakan identitas politiknya. Menurut Panel, partai politik pun juga bisa melihat hasil dari acara itu untuk menentukan arah politik dalam Pilpres 2024.
Tetapi dia enggan menegaskan hasil Musra Indonesia bakal menjadi penentu arah politik dari Jokowi. "Apabila 2024 nanti partai politik ingin memenangkan kontestasi pilpres, maka kami sampaikan lihatlah hasil kami," ujarnya.
