Hasri Ainun Habibie, Perjalanan Sosok Pendamping BJ Habibie

Reporter

Annisa Firdausi

Editor

Dwi Arjanto

Jumat, 12 Agustus 2022 22:58 WIB

Pengunjung memotret menggunakan ponselnya saat peluncuran perangko Habibie Ainun di CoHive Filateli, Jakarta, Jumat 20 Desember 2019. PT Pos Indonesia meluncurkan perangko tersebut dalam beberapa tema diantaranya tema keluarga hingga perjalanan cinta Habibie dan Ainun. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

TEMPO.CO, Jakarta -Di balik sukses karirnya Presiden RI ketiga BJ Habibie, ada wanita yang menemani dan mendukung jalannya, yaitu sang istri yang luar biasa Hasri Ainun Habibie.

Kisah cinta mereka mengundang banyak kekaguman, bahkan diabadikan dalam karya layar lebar. Tepat 11 Agustus di tahun 1937 adalah kelahiran Hasri Ainun Habibie, sosok yang mendukung cemerlangnya karir Bapak Dirgantara Indonesia ini.

Memiliki nama asli Hasri Ainun Besari, wanita yang akrab disapa Ainun ini lahir di Semarang, 11 Agustus 1937. Dilansir dari p2k.unkris.ac.id, ia merupakan anak keempat dengan delapan bersaudara dari pasangan R. Mohamad Besari dan Sadarmi. Namanya diambil dari bahasa Arab, yang artinya seorang anak yang memiliki mata yang indah.

Ainun menyelesaikan pendidikan hingga SLTA di kota Bandung. SLTP nya saat itu bersampingan dengan sekolah BJ. Habibie yang ternyata berjodoh dengannya. Bahkan di bangku SLTA Habibie merupakan kakak kelasnya.

Usai menyelesaikan pendidikan di tingkat SLTA, Ainun merantau ke Jakarta untuk melanjutkan pendidikan di Fakultas Kedokteran di Universitas Indonesia dan lulus pada 1961. Berbekal ijazah kedokterannya, ia diterima bekerja di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta di bagian perawatan anak-anak.

Ainun dan Habibie berpisah cukup lama setelah selesai di SLTA. Habibie melanjutkan pendidikannya ke ITB Bandung, dan tak lama dikirimkan orangtuanya untuk melanjutkan kuliah di universitas Technische Hochscheule, Achen, Jerman.

Cinta yang Bersemi Sejak Remaja

Advertising
Advertising

Ternyata cinta keduanya telah bersemi sejak remaja. BJ Habibie mempersunting Ainun pada 12 Mei 1962 dan menghabiskan bulan madu di Kaliurang, Bali dan diakhiri di Ujung Pandang, yang merupakan daerah asal Habibie.

Dilansir dari bemfmipaunri.org, setelah menikah dengan Habibie, Ainun ikut dengannya ke Jerman untuk menyelesaikan pendidikan doktoralnya. Mereka di sana hidup dengan penuh perjuangan karena harus bersabar dan cukup dengan pendapatan Habibie yang amat kecil dari beasiswanya.

Namun Ainun tetap sabar...
<!--more-->

Namun Ainun tetap sabar dan kuat menemani perjalanan Habibie. Bahkan, Ainun dengan penuh niat dan kasih sayang menjahit sendiri keperluan pakaian bayi untuk dua putranya yang lahir dan besar di Jerman.

Dari pernikahan keduanya, mereka dianugerahi dua orang putra yang diberi nama llham Akbar dan Thareq Kemal. Lalu enam orang cucu. Sebagai sosok seorang ibu, Ainun sangat bertanggungjawab dalam membesarkan anak-anaknya. Sedari kecil Ainun membiasakan anaknya untuk mengembangkan kepribadian. Anak-anaknya dibebaskan untuk berani bertanya tentang segala hal yang tak diketahuinya.

Karena ia sadar sedari kecil anak-anak harus dibangun rasa ingin tahu dan kreativitasnya. Bila ia tak mampu menjawab pertanyaan sang buah hati, ia akan meminta sang suami untuk membantu menjawabnya.

Tak hanya itu, Ainun juga membiasakan anaknya untuk hidup sederhana. Uang jajan yang diberikannya diberikan pas untuk satu Minggu. Dengan begitu, anaknya memiliki kebebasan menentukan jajan yang mereka inginkan sekaligus mengelola uang yang ada.

Sebagai sosok seorang istri, Ainun mendampingi Habibie dalam segala hal. Ia tokoh di belakang layar yang selalu siap mendorong dan mendukung sang suami. Salah satunya ia selalu mengingatkan suaminya dalam mengatur waktu kerja. Ketika jam telah menunjukkan pukul 22.00, Ainun menelpon Habibie dan mengingatkannya agar menjaga kesehatan.

Presiden ketiga BJ Habibie menggandeng tangan istrinya, Asri Ainun Habibie pada acara peresmian The Habibie Center di ruang Cendrawasih, Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, 22 Mei 2000. Habibie yang tutup usia pada 11 September 2019 kini kembali bersatu dengan istri tercintanya yang lebih dulu wafat pada 22 Mei 2010 lalu. dok.TEMPO/Bernard Chaniago

Ia juga mendedikasikan hidupnya untuk masyarakat. Hal ini dibuktikan dengan keterlibatannya dalam pendirian beberapa yayasan, seperti Bank Mata untuk penyantun mata tunanetra. Bahkan saat Habibie bukan lagi seorang pejabat, ia masih menjadi Ketua Perkumpulan Penyantun Mata Tunanetra Indonesia (PPMTI).

Berpulang pada Maret 2010

Dalam usaha memperkenalkan dan meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi kepada masyarakat Indonesia, Ainun pernah menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Pendiri Yayasan SDM Iptek. Selain itu ia mendirikan Yayasan Beasiswa Orbit yang memiliki cabang di seluruh Indonesia. Ainun juga memprakarsai penerbitan majalah teknologi anak-anak Orbit.

Dengan dedikasi dan kasih sayang Ainun yang melimpah, tak heran Habibie amat mencintainya. Dikabarkan selama hampir tiga bulan Ainun terbaring di rumah sakit, Habibie tak beranjak dari sisi istrinya.

Sejak masuk rumah sakit pada tanggal 24 Maret 2010 silam Habibie memberikan perhatian dan menunjukkan cinta kepada ibu dari anak-anaknya itu. Tak hanya saat terbaring sakit, dalam proses pengurusan administrasi sebelum jenazah diterbangkan ke tanah air pun Habibie masih mendampingi istrinya.

Di pesawat, Habibie terus berdekatan dengan jenazah sang istri hingga jenazah tiba di tanah air. Ainun wafat dalam usia 72 tahun pada tanggal 24 Maret 2010 setelah menderita kanker Ovarium. Ia wafat setelah hidup selama 45 tahun bersama BJ Habibie.

ANNISA FIRDAUSI
Baca juga : Mengenang 1.000 Hari Wafatnya BJ Habibie, Sosok Bapak Teknologi Indonesia

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Pensiunan Puspitek Sebut Permintaan Pengosongan Rumah Dinas Sudah Ada Sejak 2017, Namun Batal

2 hari lalu

Pensiunan Puspitek Sebut Permintaan Pengosongan Rumah Dinas Sudah Ada Sejak 2017, Namun Batal

Pensiunan Puspitek menyatakan Menristek saat itu, BJ Habibie, menyiapkan rumah dinas itu bagi para peneliti yang ditarik dari berbagai daerah.

Baca Selengkapnya

BRIN: Rumah di Puspitek Punya Negara Tak Bisa Dimiliki

2 hari lalu

BRIN: Rumah di Puspitek Punya Negara Tak Bisa Dimiliki

Kepala Biro Manajemen Barang Milik Negara dan Pengadaan pada BRIN Arywarti Marganingsih mengatakan perumahan Puspitek, Serpong, tak bisa jadi hak milik.

Baca Selengkapnya

3 Cara Menggapai Cinta Sejati Setelah Usia 50 Tahun

40 hari lalu

3 Cara Menggapai Cinta Sejati Setelah Usia 50 Tahun

Meskipun banyak yang mungkin merasa cemas atau ragu-ragu tentang memulai hubungan baru di usia yang lebih matang. Berikut cara menemukan cinta sejati.

Baca Selengkapnya

5 Cara Menemukan Cinta Sejati

41 hari lalu

5 Cara Menemukan Cinta Sejati

Untuk kenali cinta sejati, seseorang perlu memahami apa yang membuatnya spesial. Cinta yang mendalam didasarkan pada rasa hormat dan penghargaan

Baca Selengkapnya

Selain Dian Sastro - Reza Rahadian, Pasangan di Film Lain Reza Rahadian dan BCL Setidaknya di 5 Film Ini

43 hari lalu

Selain Dian Sastro - Reza Rahadian, Pasangan di Film Lain Reza Rahadian dan BCL Setidaknya di 5 Film Ini

Selain Dian Sastro dan Nicholas Saputra, Indonesia punya pasangan aktor Reza Rahadian dan BCL yang kerap dipasangkan dalam film.

Baca Selengkapnya

Profil Promotor Musik Adrie Subono, Java Musikindo Akan Comeback?

50 hari lalu

Profil Promotor Musik Adrie Subono, Java Musikindo Akan Comeback?

Adrie Subono adalah promotor musik yang berpengalaman menghadirkan konser penyanyi dalam dan luar negeri. Ia juga merupakan keponakan dari B.J. Habibie.

Baca Selengkapnya

5 Film yang Memasangkan Reza Rahadian dan BCL, Terbaru Pasutri Gaje

55 hari lalu

5 Film yang Memasangkan Reza Rahadian dan BCL, Terbaru Pasutri Gaje

Reza Rahadian dan Bunga Citra Lestari kerap beradu akting dalam film. Lantas, apa saja daftar film yang mempertemukan duet Reza dan BCL?

Baca Selengkapnya

37 Tahun Reza Rahadian, Film Perempuan Berkalung Sorban Mengantarkan Popularitasnya

56 hari lalu

37 Tahun Reza Rahadian, Film Perempuan Berkalung Sorban Mengantarkan Popularitasnya

Mengawali karir sebagai model sebelum menjadi aktor profesional. Bagaimana perjalanan karir dari Reza Rahadian Matulessy?

Baca Selengkapnya

Laporan Investigasi dan Cover Majalah Tempo Pernah Dilaporkan, Ada Soal Soeharto Sampai Jokowi

56 hari lalu

Laporan Investigasi dan Cover Majalah Tempo Pernah Dilaporkan, Ada Soal Soeharto Sampai Jokowi

Beberapa kali laporan investigasi dan cover Majalah Tempo pernah dilaporkan ke Dewan Pers oleh berbagai pihak. Soal apa saja, dan siapa pelapornya?

Baca Selengkapnya

53 Tahun Majalah Tempo, Berdiri Meski Berkali-kali Alami Pembredelan dan Teror

57 hari lalu

53 Tahun Majalah Tempo, Berdiri Meski Berkali-kali Alami Pembredelan dan Teror

Hari ini, Majalah Tempo rayakan hari jadinya ke-53. Setidaknya tercatat mengalami dua kali pembredelan pada masa Orde Baru.

Baca Selengkapnya