Ferdy Sambo Mengaku, Begini Kronologi Pembunuhan Brigadir J Terbaru

Editor

Febriyan

Jumat, 12 Agustus 2022 07:37 WIB

Ferdy turut terlibat dalam penanganan sejumlah kasus besar, antara lain kasus bom bunuh diri di kawasan perempatan Jalan M.H. Thamrin-Wahid Hasyim, Jakarta, pada 14 Januari 2016. Dia juga ikut mengungkap kematian Wayan Mirna Salihin akibat minum kopi mengandung racun sianida. Ia pernah memimpin penyelidikan kasus kebakaran gedung Kejaksaan Agung. Ferdy juga berperan dalam menyelesaikan perkara penerbitan surat jalan palsu Djoko Tjandra. Foto: Istimewa

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Polri Irjen Ferdy Sambo akhirnya mengakui soal pembunuhan Brigadir J alias Nopryansah Yosua Hutabarat. Pengakuan Ferdy itu disampaikan dalam pemeriksaan oleh tim khusus bentukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Markas Korps Brigade Mobil (Mako Brimob) Kelapa Dua, Depok, Kamis kemarin, 11 Agustus 2022.

Pengakuan Ferdy disampaikan oleh Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Brigjen Andi Rian Djajadi. Menurut Andi, Ferdy mengaku telah merencanakan pembunuhan Brigadir J sejak dari Magelang.

“FS mengatakan dirinya marah dan emosi setelah mendapat laporan dari istrinya PC yang telah mengalami tindakan yang melukai harkat dan martabat keluarga yang terjadi di Magelang oleh Brigadir J,” ujar dia di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Kamis 11 Agustus 2022.

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo juga menjelaskan bahwa saat emosi tersebut Ferdy Sambo memanggil Bharada E alias Richard Eliezer Pudihang Lumiu dan Brigadir Ricky Rizal yang juga sudah ditetapkan sebagai tersangka.

“Untuk merencanakan pembunuhan terhadap Brigadir J. Intinya ada yang membuat tersangka emosi dan marah,” kata dia.

Advertising
Advertising

Pengakuan Ferdy itu menambah kronologi kejadian pembunuhan Brigadir J.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit pada Selasa kemarin menyebutkan bahwa penembakan terjadi di rumah dinas di Komplek Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan. Ferdy disebut memerintahkan Bharada E untuk menembak Yosua.

"Timsus menemukan bahwa peristiwa yang terjadi adalah peristiwa penembakan terhadap Saudara J yang menyebabkan Saudara J meninggal dunia yang dilakukan oleh Saudara RE atas perintah Saudara FS," kata Kapolri.

Dalam keterangannya akhir pekan lalu Bharada E menyatakan dia awalnya berada di lantai dua rumah dinas Ferdy. Dia mengaku turun ke bawah setelah mendengar kegaduhan.

Sesampainya di lantai satu, Bharada E mengaku melihat Ferdy memegang pistol sementara Brigadir J sudah terkapar bersimbah darah. Dia pun mengaku diperintah Ferdy untuk menembak rekannya sesama anggota polri tersebut.

Berikutnya, Perjalanan dari Magelang Terekam CCTV

<!--more-->

Pekan lalu Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) melakukan pemeriksaan intensif terhadap sejumlah pihak seperti tim dokter forensik Rumah Sakit Polri Kramat Jati, para ajudan Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Polri non-aktif Irjen Ferdy Sambo hingga tim yang mengolah rekaman kamera pengamanan atau CCTV (Closed Circuit Television) untuk menelusuri jejak Yosua sebelum kematian.

Komisioner Komnas HAM, Choirul Anam, mengatakan terdapat 20 rekaman CCTV dari 27 titik yang diperlihatkan kepada mereka oleh tim digital forensik dan cyber Polri. Rekaman tersebut menunjukkan perjalanan rombongan istri Ferdy Sambo dari Magelang sampai Jakarta.

Istri Ferdy bersama Yosua dan Richard diketahui sempat melakukan PCR bersama-sama di rumah pribadinya di Jalan Saguling III, Duren Tiga, sekembalinya dari Magelang.

“Dalam video itu, ada jamnya dan prosesi PCR semua, termasuk almarhum Yosua ada di sana,” ujar Anam di kantornya, Jakarta, Rabu, 27 Juli 2022.

Menurutnya, temuan terpenting dalam video tersebut, yaitu menunjukkan bahwa Yosua masih hidup sepulang perjalanan dari Magelang.

“Masih hidup dan tidak ada kekurangan satu apa pun,” ujar dia.

Anam menyatakan pihaknya mengantongi informasi bahwa Ferdy Sambo tak berada di rombongan tersebut. Akan tetapi dia tak bisa memastikannya karena masih harus menunggu pemeriksaan jenderal bintang dua itu.

“Sepanjang yang ada dalam CCTV, seperti yang kami sebutkan, ada Ibu, istrinya Sambo, ada Brigadir J, ada Bharada E, dan asisten atau PRTnya,” ujar Anam.

"Kami memang mendapatkan informasi bahwa Pak Sambo tidak berada pada rombongan tersebut tapi ini masih informasi satu pihak dan akan kami cek."

Anam menyatakan masih ada rekaman CCTV yang diteliti oleh pihak laboratorium forensik digital Polri. “Itu masih diteliti labfor, karena masih ada satu proses, baik di siber dan labfor, yang belum selesai. Kalau itu dipaksakan misalnya tadi diperiksa, secara prosedur hukumnya juga akan lemah. Makanya kami beri kesempatan mereka selesaikan dulu,” ujar Anam.

Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo sebelumnya sempat menegaskan bahwa CCTV di rumah dinas Sambo, yang disebut sebagai lokasi tembak menembak antara Yosua dan Richard, rusak. Yang dikantongi penyidik polisi, kata dia, hanya rekaman CCTV perjalanan rombongan dari Magelang ke Jakarta dan di sekitar wilayah TKP.

"CCTV yang rusak, seperti apa yang disampaikan Kapolres Jaksel, ini CCTV yang ada di TKP. Tapi CCTV yang di sepanjang jalur ini, sepanjang TKP, ini yang diketemukan oleh penyidik," ujar kata Dedi.

Berikutnya, Tanggapan Keluarga Yosua

<!--more-->

Ayah Yosua, Samuel Hutabarat, mengaku bingung dengan pengakuan Ferdy Sambo yang menyatakan membunuh anaknya karena perbuatan terhadap Putri Candrawathi. Dia hanya berharap polisi mengungkap kasus ini secara terbuka.

"Kami dari keluarga merasa bingung atas keterangan resmi yang dikeluarkan Mabes Polri yang mengatakan unsur sakit hati yang dimulai sejak dari Magelang hingga Sambo membunuh Yoshua," katanya saat dihubungi dari Jambi, Kamis, 11 Agustus 2022.

"Saya minta kepada penyidik Mabes Polri untuk buka saja kasus ini secara transparan dan jangan ada yang ditutupin," kata Samuel Hutabarat.

Dalam kasus kematian Brigadir J ini, polisi sudah menetapkan empat tersangka. Mereka adalah Ferdy Sambo, Bharada E, Brigadir Ricky Rizal dan Kuwat.

ADE RIDWAN YANDWIPUTRA | MOH. KHORY ALFARIZI | ANTARA

Berita terkait

Kematian Tragis Polisi: Brigadir RA Tewas Diduga Bunuh Diri dan Pembunuhan Brigadir Yosua oleh Ferdy Sambos Cs

22 jam lalu

Kematian Tragis Polisi: Brigadir RA Tewas Diduga Bunuh Diri dan Pembunuhan Brigadir Yosua oleh Ferdy Sambos Cs

Kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi alias Brigadir RA, mengingatkan kasus pembunuhan Brigadir Yosua Hutabarat alias Brigadir J pada 2022.

Baca Selengkapnya

Kapolri Diminta Usut Kematian Brigadir RA, Teman Merasa Ada yang Janggal, Teringat Kasus Ferdy Sambo

1 hari lalu

Kapolri Diminta Usut Kematian Brigadir RA, Teman Merasa Ada yang Janggal, Teringat Kasus Ferdy Sambo

Kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi atau Brigadir RA menjadi perhatian. Sahabatnya teringat kasus kematian Brigadir J yang dibunuh Ferdy Sambo

Baca Selengkapnya

Pengamat Nilai Polisi Berantas Judi Online Tak Sentuh Bandar Level Atas

3 hari lalu

Pengamat Nilai Polisi Berantas Judi Online Tak Sentuh Bandar Level Atas

Pengamat kepolisian mengatakan problem pemberantasan judi online beberapa waktu lalu marak penangkapan tapi tak sentuh akar masalah.

Baca Selengkapnya

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

6 hari lalu

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

Novel Baswedan menjelaskan, jika Firli Bahuri ditahan, ini akan menjadi pintu masuk bagi siapa pun yang mengetahui kasus pemerasan lainnya.

Baca Selengkapnya

Bertemu Panglima TNI, Ketua Komnas HAM Sebut Tak Khusus Bahas Soal Papua

10 hari lalu

Bertemu Panglima TNI, Ketua Komnas HAM Sebut Tak Khusus Bahas Soal Papua

Pertemuan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto dan Komnas HAM tidak secara khusus membahas konflik di Papua dan upaya penyelesaiannya.

Baca Selengkapnya

Kecelakaan Maut Terjadi di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek, Pernah Terjadi Pula Tragedi Unlawful Killing di KM 50

13 hari lalu

Kecelakaan Maut Terjadi di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek, Pernah Terjadi Pula Tragedi Unlawful Killing di KM 50

Tol Cikampek Kilometer atau KM 50-an kembali menjadi lokasi tragedi. Sebuah kecelakaan maut terjadi di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek pada arus mudik lalu

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Bentrok TNI vs Polri di Sorong Tak Boleh Dianggap Hanya karena Salah Paham, Ini Alasannya

14 hari lalu

Pengamat Sebut Bentrok TNI vs Polri di Sorong Tak Boleh Dianggap Hanya karena Salah Paham, Ini Alasannya

Polda Papua Barat akan menyelidiki penyebab terjadinya bentrok TNI vs Polri di Sorong.

Baca Selengkapnya

Rangkulan Kapolri dan Panglima Pascabentrok Anggota Brimob vs TNI AL di Sorong

15 hari lalu

Rangkulan Kapolri dan Panglima Pascabentrok Anggota Brimob vs TNI AL di Sorong

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo merangkul Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto saat ditanya soal bentrok personel Brimob dan TNI AL di Sorong

Baca Selengkapnya

Top 3 Hukum: Fakta Kematian Brigadir Yosua di Tangan Ferdy Sambo, Bentrok Brimob vs TNI di Sorong

15 hari lalu

Top 3 Hukum: Fakta Kematian Brigadir Yosua di Tangan Ferdy Sambo, Bentrok Brimob vs TNI di Sorong

Kejanggalan kematian ajudan Ferdy Sambo itu terungkap setelah keluarga memaksa peti jenazah Brigadir Yosua dibuka.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Catat Ada 12 Peristiwa Kekerasan di Papua pada Maret-April 2024

16 hari lalu

Komnas HAM Catat Ada 12 Peristiwa Kekerasan di Papua pada Maret-April 2024

Komnas HAM mendesak pengusutan kasus-kasus kekerasan yang terjadi di Papua secara transparan oleh aparat penegak hukum

Baca Selengkapnya