Fahmi Alamsyah Mundur Karena Didesak Koleganya

Editor

Febriyan

Kamis, 11 Agustus 2022 16:53 WIB

Fahmi Alamsyah. Dok.Pribadi

TEMPO.CO, Jakarta - Tim Penasihat Kapolri buka suara soal pengunduran diri rekan mereka, Fahmi Alamsyah, yang disebut akibat kasus kematian Brigadir J alias Nopryansah Yosua Hutabarat. Fahmi mundur setelah muncul desakan dari anggota tim lainnya.

Anggota Tim Penasihat Kapolri, Chairul Huda, menyatakan mereka awalnya tak tahu keterlibatan Fahmi dalam kasus ini. Fahmi baru buka suara beberapa saat setelah namanya disebut Majalah Tempo edisi 6 Agustus lalu sebagai orang yang menyusun skenario kematian Brigadir J versi Ferdy Sambo.

"Dia bilang hanya menulis apa yang disampaikan Pak Sambo saja," ujar Chairul saat dihubungi Tempo, Kamis, 11 Agustus 2022.

Chairul menyayangkan sikap Fahmi begitu naif saat dimintai tolong Ferdy Sambo membuat pers release berdasarkan ceritanya saja. Sebab, kata Chairul, Fahmi seharusnya bisa mengendus keganjilan dalam cerita Sambo itu.

"Masa seorang Fahmi Alamsyah, yang juga pernah di media, tidak punya common sense ada yang janggal dari cerita peristiwa ini," kata Chairul.

Advertising
Advertising

Selain itu, Chairul menyebut Fahmi sudah mengetahui adanya peristiwa penembakan Brigadir J sejak Jumat, 8 Juli 2022. Sebab, setelah peristiwa penembakan terjadi, Fahmi menjadi orang pertama yang dihubungi Sambo untuk dimintai tolong mengurus kasus ini.

Namun hingga Senin, 8 Agustus 2022, Chairul menyebut Fahmi sama sekali tidak pernah menceritakan dirinya merupakan orang pertama yang mengetahui kasus penembakan Brigadir J kepada tim Penasihat Kapolri.

"Sampai dengan kemudian diberitakan di Tempo bahwa dia yang menyusun press release, kronologi, dia tak pernah sekali pun menyampaikan bahwa dia sebenarnya tahu dari awal tentang peristiwa itu," kata Chairul.

Pada awalnya, Chairul dan tim menduga pemberitaan tersebut adalah hoaks. Ketua Penasihat Ahli Kapolri Sisno Adiwinoto bahkan menyarankan Fahmi menggunakan hak jawab untuk membantah pemberitaan Tempo itu. Namun, Fahmi tidak kunjung memberikan hak jawab dan membuat Penasihat Kapolri lainnya curiga.

"Belakangan baru dia ngomong, benar Jumat dia dihubungi dan ketemu Sambo, dia yang menyusun ini. Ah, kurang ajar kalau gitu kan, makanya para penasihat ahli pada kecewa sama dia," kata Chairul.

Tindakan Fahmi itu dianggap tidak etis. Sebab, hampir sebulan penuh Penasihat Kapolri kerap mengadakan rapat untuk memberi saran kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo tentang peristiwa ini. Namun, selama sebulan itu juga Fahmi tutup mulut dari para koleganya.

Atas tindakannya itu, Hermawan Sulistyo alias Prof Kikiek, salah satu tim Penasihat Kapolri, memberikan ultimatum kepada Fahmi untuk segera mundur sebelum Kapolri mengumumkan perkembangan baru kasus Brigadir J pada Selasa lalu. Hingga pada Selasa sore atau beberapa jam sebelum Listyo Sigit menggelar pers release, Fahmi mengajukan surat pengunduran diri.

"Dia tidak menyampaikan penyebab tidak memberi tahu (kasus Brigadir J) ke teman-teman Penasihat Kapolri lainnya" kata Chairul.

Dari hasil penelusuran Tempo, Fahmi Alamsyah menjadi Penasihat Ahli Kapolri bidang Komunikasi Publik. Ia diketahui menjabat Penasihat Kapolri sejak tahun 2020 atau saat Jenderal Idham Azis menjabat.

Fahmi Alamsyah diangkat menjadi Penasihat Kapolri bersama 16 orang lainnya. Pengangkatan ini tertuang dalam Surat Keputusan Kapolri Nomor KEP/117/I/2020 yang ditandatangani pada Selasa, 21 Januari 2020. Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mempertahankannya saat melanjutkan tongkat estafet kepemimpinan dari Idham Azis.

Berita terkait

Pengamat Nilai Polisi Berantas Judi Online Tak Sentuh Bandar Level Atas

1 hari lalu

Pengamat Nilai Polisi Berantas Judi Online Tak Sentuh Bandar Level Atas

Pengamat kepolisian mengatakan problem pemberantasan judi online beberapa waktu lalu marak penangkapan tapi tak sentuh akar masalah.

Baca Selengkapnya

Waka BIN Apresiasi Generasi Muda Hindu dalam Acara Dharma Santi Nasional

3 hari lalu

Waka BIN Apresiasi Generasi Muda Hindu dalam Acara Dharma Santi Nasional

Wakil Ketua Badan Itelijen Negara (BIN) I Nyoman Cantiasa mengapresiasi acara puncak Dharma Santi Nasional Hari Suci Nyepi Saka 1946.

Baca Selengkapnya

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

4 hari lalu

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

Novel Baswedan menjelaskan, jika Firli Bahuri ditahan, ini akan menjadi pintu masuk bagi siapa pun yang mengetahui kasus pemerasan lainnya.

Baca Selengkapnya

Menko Polhukam Rapat Koordinasi dengan Panglima TNI hingga Kapolri soal Situasi Papua, Ini yang Dibahas

8 hari lalu

Menko Polhukam Rapat Koordinasi dengan Panglima TNI hingga Kapolri soal Situasi Papua, Ini yang Dibahas

Pertemuan itu dilakukan untuk membahas berbagai situasi terakhir di Papua.

Baca Selengkapnya

Demokrat Minta Kapolri dan Jaksa Agung Hentikan Kasus Dugaan Politik Uang Kadernya

9 hari lalu

Demokrat Minta Kapolri dan Jaksa Agung Hentikan Kasus Dugaan Politik Uang Kadernya

Salah satu caleg Demokrat dilaporkan atas dugaan politik uang.

Baca Selengkapnya

Aiptu Supriyanto Dapat Hadiah Sekolah Perwira Setelah Temukan dan Kembalikan Uang Pemudik Rp 100 Juta

11 hari lalu

Aiptu Supriyanto Dapat Hadiah Sekolah Perwira Setelah Temukan dan Kembalikan Uang Pemudik Rp 100 Juta

Kapolda Lampung beri penghargaan kepada Aiptu Supriyanto karena kejujurannya kembalikan tas berisi uang Rp 100 juta di rest area Tol Trans Sumatera.

Baca Selengkapnya

Kecelakaan Maut Terjadi di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek, Pernah Terjadi Pula Tragedi Unlawful Killing di KM 50

11 hari lalu

Kecelakaan Maut Terjadi di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek, Pernah Terjadi Pula Tragedi Unlawful Killing di KM 50

Tol Cikampek Kilometer atau KM 50-an kembali menjadi lokasi tragedi. Sebuah kecelakaan maut terjadi di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek pada arus mudik lalu

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Bentrok TNI vs Polri di Sorong Tak Boleh Dianggap Hanya karena Salah Paham, Ini Alasannya

12 hari lalu

Pengamat Sebut Bentrok TNI vs Polri di Sorong Tak Boleh Dianggap Hanya karena Salah Paham, Ini Alasannya

Polda Papua Barat akan menyelidiki penyebab terjadinya bentrok TNI vs Polri di Sorong.

Baca Selengkapnya

Rangkulan Kapolri dan Panglima Pascabentrok Anggota Brimob vs TNI AL di Sorong

13 hari lalu

Rangkulan Kapolri dan Panglima Pascabentrok Anggota Brimob vs TNI AL di Sorong

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo merangkul Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto saat ditanya soal bentrok personel Brimob dan TNI AL di Sorong

Baca Selengkapnya

Top 3 Hukum: Fakta Kematian Brigadir Yosua di Tangan Ferdy Sambo, Bentrok Brimob vs TNI di Sorong

13 hari lalu

Top 3 Hukum: Fakta Kematian Brigadir Yosua di Tangan Ferdy Sambo, Bentrok Brimob vs TNI di Sorong

Kejanggalan kematian ajudan Ferdy Sambo itu terungkap setelah keluarga memaksa peti jenazah Brigadir Yosua dibuka.

Baca Selengkapnya