Kasus Brigadir J, Komnas HAM Panggil Puslabfor Polri Soal Uji Balistik

Reporter

M Rosseno Aji

Editor

Febriyan

Jumat, 5 Agustus 2022 08:17 WIB

Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Ahmad Taufan Damanik saat memberikan keterangan pers terkait perkembangan penyelidikan kasus tewasnya Brigadir Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat atau Brigadir J di Gedung Komnas HAM, Jakarta, Senin, 25 Juli 2022. Komnas HAM memanggil tim forensik yang melakukan autopsi jenazah Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat atau Brigadir J untuk dimintai keterangan. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) akan kembali melakukan penelusuran terkait kematian Brigadir J alias Nopryansah Yosua Hutabarat. Komisioner Komnas HAM Choirul Anam menyatakan mereka akan meminta keterangan dari Pusat Laboratorium Forensik Polri hari ini, Jumat, 5 Agustus 2022.

“Komnas HAM akan melakukan permintaan keterangan dari Puslabfor Polri,” kata Anam, Jumat, 5 Juli 2022.

Permintaan keterangan ini diagendakan akan dilakukan pada pukul 09.00 WIB hingga selesai. Komnas akan meminta keterangan terkait hasil uji balistik baku tembak yang menewaskan Yosua di rumah dinas mantan Kadiv Propam Polri Inspektur Jenderal Ferdy Sambo.

Komnas HAM sebenarnya memanggil Puslabfor pada Rabu, 3 Agustus 2022. Namun, Polri meminta panggilan itu ditunda. Ketua tim khusus penyelidikan kematian Yosua, Komisaris Jenderal Gatot Eddy Pramono, mengatakan Polri membutuhkan waktu mempersiapkan informasi yang dibutuhkan komisi.

Komnas HAM menyatakan hasil uji balistik penting untuk menyelidiki kematian Yosua. Informasi mengenai uji balistik diperlukan untuk memastikan asal peluru dan jenis senjata api yang membuat Yosua meregang nyawa.

Advertising
Advertising

Sebelumnya polisi menyatakan bahwa Yosua tewas karena baku tembak dengan rekannya, Bharada E alias Richard Eliezer Pudihang Lumiu. Menurut keterangan awal polisi, keduanya terlibat baku tembak setelah Richard yang berada di lantai dua mendengar teriakan dari istri Ferdy Sambo. Yosua disebut sempat melakukan pelecehan seksual yang membuat istri Ferdy menembak.

Polri pun telah menetapkan Bharada E sebagai tersangka dalam kasus pembunuhan Yosua. Dia dijerat dengan Pasal 338 juncto Pasal 55 dan 56 KUHP.

Polisi menyebut Richard menggunakan pistol Glock 17 sementara Yosua menggunakan pistol HS-9. Keterangan polisi tersebut sempat mendapatkan sorotan dari berbagai pihak karena pistol Glock 17 sejatinya merupakan senjata personel polri yang telah memiliki jabatan perwira. Sementara untuk jabatan Bhayangkara seperti Richard biasanya hanya diberikan senjata laras panjang dan sangkur, itu pun hanya boleh dipegang dalam tugas-tugas tertentu.

Tim khusus bentukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo pada Senin lalu, 1 Agustus 2022, telah melakukan uji balistik di rumah dinas Ferdy Sambo. Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Dedi Prasetyo menyatakan uji itu dilakukan untuk mengetahui sejumlah hal.

"Pendalaman yang dilakukan di TKP pada hari ini yaitu untuk mengetahui, pertama adalah sudut tembakan, kedua jarak tembakan, kemudian yang ketiga adalah sebaran pengenaan," kata Dedi Senin kemarin.

Hasil uji balistik itu juga diperlukan untuk mencocokkan dengan temuan luka di tubuh Brigadir J. Tim independen telah melakukan autopsi ulang terhadap jenazahnya meskipun belum mengumumkan hasilnya. Komnas HAM ikut memantau proses autopsi ulang tersebut.

Berita terkait

Penyidikan Kematian Brigadir RA Disetop, Ini Kata Kapolri

39 menit lalu

Penyidikan Kematian Brigadir RA Disetop, Ini Kata Kapolri

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo merespons perihal penghentian penyidikan kasus kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi atau Brigadir RA

Baca Selengkapnya

Kematian Tragis Polisi: Brigadir RA Tewas Diduga Bunuh Diri dan Pembunuhan Brigadir Yosua oleh Ferdy Sambos Cs

2 hari lalu

Kematian Tragis Polisi: Brigadir RA Tewas Diduga Bunuh Diri dan Pembunuhan Brigadir Yosua oleh Ferdy Sambos Cs

Kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi alias Brigadir RA, mengingatkan kasus pembunuhan Brigadir Yosua Hutabarat alias Brigadir J pada 2022.

Baca Selengkapnya

Kapolri Diminta Usut Kematian Brigadir RA, Teman Merasa Ada yang Janggal, Teringat Kasus Ferdy Sambo

3 hari lalu

Kapolri Diminta Usut Kematian Brigadir RA, Teman Merasa Ada yang Janggal, Teringat Kasus Ferdy Sambo

Kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi atau Brigadir RA menjadi perhatian. Sahabatnya teringat kasus kematian Brigadir J yang dibunuh Ferdy Sambo

Baca Selengkapnya

Pengamat Nilai Polisi Berantas Judi Online Tak Sentuh Bandar Level Atas

5 hari lalu

Pengamat Nilai Polisi Berantas Judi Online Tak Sentuh Bandar Level Atas

Pengamat kepolisian mengatakan problem pemberantasan judi online beberapa waktu lalu marak penangkapan tapi tak sentuh akar masalah.

Baca Selengkapnya

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

7 hari lalu

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

Novel Baswedan menjelaskan, jika Firli Bahuri ditahan, ini akan menjadi pintu masuk bagi siapa pun yang mengetahui kasus pemerasan lainnya.

Baca Selengkapnya

Bertemu Panglima TNI, Ketua Komnas HAM Sebut Tak Khusus Bahas Soal Papua

12 hari lalu

Bertemu Panglima TNI, Ketua Komnas HAM Sebut Tak Khusus Bahas Soal Papua

Pertemuan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto dan Komnas HAM tidak secara khusus membahas konflik di Papua dan upaya penyelesaiannya.

Baca Selengkapnya

Kecelakaan Maut Terjadi di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek, Pernah Terjadi Pula Tragedi Unlawful Killing di KM 50

14 hari lalu

Kecelakaan Maut Terjadi di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek, Pernah Terjadi Pula Tragedi Unlawful Killing di KM 50

Tol Cikampek Kilometer atau KM 50-an kembali menjadi lokasi tragedi. Sebuah kecelakaan maut terjadi di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek pada arus mudik lalu

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Bentrok TNI vs Polri di Sorong Tak Boleh Dianggap Hanya karena Salah Paham, Ini Alasannya

15 hari lalu

Pengamat Sebut Bentrok TNI vs Polri di Sorong Tak Boleh Dianggap Hanya karena Salah Paham, Ini Alasannya

Polda Papua Barat akan menyelidiki penyebab terjadinya bentrok TNI vs Polri di Sorong.

Baca Selengkapnya

Rangkulan Kapolri dan Panglima Pascabentrok Anggota Brimob vs TNI AL di Sorong

16 hari lalu

Rangkulan Kapolri dan Panglima Pascabentrok Anggota Brimob vs TNI AL di Sorong

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo merangkul Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto saat ditanya soal bentrok personel Brimob dan TNI AL di Sorong

Baca Selengkapnya

Top 3 Hukum: Fakta Kematian Brigadir Yosua di Tangan Ferdy Sambo, Bentrok Brimob vs TNI di Sorong

17 hari lalu

Top 3 Hukum: Fakta Kematian Brigadir Yosua di Tangan Ferdy Sambo, Bentrok Brimob vs TNI di Sorong

Kejanggalan kematian ajudan Ferdy Sambo itu terungkap setelah keluarga memaksa peti jenazah Brigadir Yosua dibuka.

Baca Selengkapnya