Abu Bakar Ba'asyir Setuju Ideologi Pancasila: karena Dasarnya Tauhid

Rabu, 3 Agustus 2022 00:44 WIB

Abu Bakar Ba'asyir. REUTERS/Supri

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan terpidana kasus terorisme, Abu Bakar Ba'asyir, menyatakan dirinya kini setuju dengan ideologi Pancasila. Pendiri Pondok Pesantren Al-Mukmin di Sukoharjo, Jawa Tengah itu sebelumnya tidak setuju dengan dasar negara tersebut.

Pola pikir Abu Bakar Ba'asyir berubah setelah merenungkan keputusan para ulama yang setuju dengan Pancasila.

"Dulunya saya 'Pancasila itu syirik', saya begitu dulu. Tapi setelah saya pelajari selanjutnya, ndak mungkin ulama menyetujui dasar negara syirik, itu ndak mungkin," ujar Ba'asyir dalam video yang Tempo terima, Selasa, 2 Agustus 2022.

Advertising
Advertising

Ba'asyir menjelaskan, Pancasila mengakui adanya prinsip Ketuhanan yang Maha Esa. Oleh karena itu, dirinya menganggap hal tersebut menjadi bagian dari ketauhidan dalam ajaran Islam.

"Maka Pancasila sendiri sebenarnya mengharuskan Indonesia itu diatur dengan hukum Allah, itu. Itu lah tujuan ulama," kata Ba'asyir.

Meski setuju dengan Pancasila, Ba'asyir menyebut makna Pancasila saat ini sudah banyak dibelokkan. Selain itu, Ba'asyir menyebut ideologi Pancasila di masyarakat hanya berhenti sampai di mulut saja dan tidak menjadi pedoman hidup seseorang.

"Pemerintah sejak zaman Soekarno sampai hari ini menyalahi Pancasila. Bahkan hari ini bukan menyalahi saja, ada usaha mau diubah menjadi Trisila sehingga Ketuhanan Yang maha Esa itu tidak ditiadakan lagi," kata Ba'asyir.

Sebelumnya, Ba'asyir pernah dipenjara selama 15 tahun karena diduga terlibat aksi terorisme. Pada 2011, hakim menyebut Ba'asyir terbukti menggerakkan orang dalam penggunaan dana untuk tindakan atau kegiatan tindak pidana terorisme. Ia bebas dari tahanan Lembaga Pemasyarakatan atau Lapas khusus kelas IIA, Gunung Sindur, Kabupaten Bogor pada 8 Januari 2021.

Pengamat terorisme Al Chaidar menilai pembebasan Abu Bakar Ba'asyir tak akan berpengaruh pada aktivitas terorisme di Indonesia. Dia mengatakan pengaruh Baasyir di organisasi terorisme sudah tidak ada. “Sudah tidak berpengaruh lagi,” kata dia saat dihubungi, Senin, 4 Januari 2021.

Al Chaidar mengatakan Abu Bakar Ba'asyir sudah tak memiliki pengaruh di organisasi teror Jemaah Islamiyah. Menurut dia, Ba'asyir bahkan sudah tidak lagi berhubungan dengan kelompok itu setelah mendirikan Jamaah Ansharut Tauhid. “Ini yang mengakibatkan orang-orang JI tidak lagi respect dan tidak lagi menaruh dia sebagai pemimpin spiritual,” kata Chaidar.

M JULNIS FIRMANSYAH

Baca juga: Jejak Abu Rusydan di Jamaah Islamiyah: Pernah Menggantikan Abu Bakar Ba'asyir

Berita terkait

WNI Terasosiasi FTF Serta Keterlibatan Perempuan dan Anak dalam Terorisme Jadi Fokus BNPT

4 hari lalu

WNI Terasosiasi FTF Serta Keterlibatan Perempuan dan Anak dalam Terorisme Jadi Fokus BNPT

Deputi Penindakan dan Pembinaan Kemampuan BNPT, Ibnu Suhaendra mengatakan, negara harus hadir melindungi WNI dari terorisme.

Baca Selengkapnya

Jaksa AS Tuntut Hukuman 40 Tahun Penjara bagi Penyerang Suami Nancy Pelosi

9 hari lalu

Jaksa AS Tuntut Hukuman 40 Tahun Penjara bagi Penyerang Suami Nancy Pelosi

Jaksa menuntut pria yang masuk ke rumah mantan Ketua DPR AS Nancy Pelosi dan menyerang suaminya dengan palu harus menjalani hukuman 40 tahun penjara.

Baca Selengkapnya

Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Wakil Duta Besar Selandia Baru

11 hari lalu

Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Wakil Duta Besar Selandia Baru

Program deradikalisasi merupakan upaya pembinaan dalam rangka mendukung proses reintegrasi warga binaan untuk kembali ke masyarakat.

Baca Selengkapnya

Kepolisian Australia Menembak Mati Remaja Laki-laki karena Penikaman

15 hari lalu

Kepolisian Australia Menembak Mati Remaja Laki-laki karena Penikaman

Kepolisian Australia mengkonfirmasi telah menembak mati seorang remaja laki-laki, 16 tahun, karena penikaman dan tindakan bisa dikategorikan terorisme

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

17 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Korea Selatan Tingkatkan Peringatan Terorisme di Kantor Diplomatiknya di Lima Negara

18 hari lalu

Korea Selatan Tingkatkan Peringatan Terorisme di Kantor Diplomatiknya di Lima Negara

Kementerian Luar Negeri Korea Selatan meningkatkan level kewaspadaan terorisme di kantor diplomatiknya di lima negara.

Baca Selengkapnya

BNPT Apresiasi Partisipan yang Aktif Melakukan Pencegahan Terorisme

20 hari lalu

BNPT Apresiasi Partisipan yang Aktif Melakukan Pencegahan Terorisme

Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), berikan Sertifikat Penerapan Standar Minimum Pengamanan kepada 18 pengelola objek vital strategis dan transportasi di Jakarta.

Baca Selengkapnya

BNPT Apresiasi Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa

25 hari lalu

BNPT Apresiasi Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa

Indonesia menjadi role model upaya penanggulangan terorisme. Uni Eropa sangat ingin belajar dari Indonesia.

Baca Selengkapnya

Remaja Penikam Uskup di Sydney Didakwa Terorisme, Terancam Penjara Seumur Hidup

31 hari lalu

Remaja Penikam Uskup di Sydney Didakwa Terorisme, Terancam Penjara Seumur Hidup

Remaja laki-laki berusia 16 tahun telah didakwa melakukan pelanggaran terorisme setelah menikam uskup gereja Asyur di Sydney saat kebaktian gereja.

Baca Selengkapnya

Densus 88 Tangkap Tujuh Orang Terduga Teroris Anggota Jamaah Islamiyah di Sulawesi Tengah

31 hari lalu

Densus 88 Tangkap Tujuh Orang Terduga Teroris Anggota Jamaah Islamiyah di Sulawesi Tengah

Tim Densus 88 Antiteror Polri menangkap tujuh orang diduga terafiliasi sebagai anggota kelompok teroris Jamaah Islamiyah

Baca Selengkapnya