Tim Khusus Penyelidikan Brigadir J dari Polisi Senior, IPW Nilai Demi Jaga Marwah Polri

Rabu, 27 Juli 2022 10:36 WIB

Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Ahmad Taufan Damanik (tengah) bersama Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat I Raden Said Sukanto, Brigjen Pol Hariyanto (kiri), Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo (kedua dari kiri) Komisioner Komnas HAM Beka Ulung Hapsara (keempat dari kiri) Komisioner Komnas HAM Mohammad Choirul Anam (ketiga dari kanan) Kepala Pusat Kedokteran dan Kesehatan Irjen Pol Asep Hendradiana (kedua dari kanan) dan Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Brigjen Pol Ahmad Ramadhan (kanan) saat memberikan keterangan pers terkait perkembangan penyelidikan kasus tewasnya Brigadir Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat atau Brigadir J di Gedung Komnas HAM, Jakarta, Senin, 25 Juli 2022. Pengambilan keterangan ini berkaitan dengan hasil autopsi yang dilakukan Tim Forensik Polri terhadap jenazah Brigadir J paska tewas akibat baku tembak dengan Bharada E di rumah dinas Kadiv Propam, Irjen Pol Ferdy Sambo nonaktif. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia Police Watch (IPW) menyebut anggota tim khusus penyelidik kasus penembakan Brigadir J atau Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat terdiri dari polisi senior. IPW menilai dipilihnya polisi senior itu demi menjaga marwah Polri.

"Menjaga marwah institusi Polri dan menjaga kepercayaan publik terhadap Polri menurut IPW harus dilakukan para senior-senior anggota Polri. Utamanya, yang masuk di jajaran Tim Khusus Internal yang dibentuk Kapolri," ujar Ketua IPW Sugeng Teguh Santoso dalam penjelasannya, Rabu, 27 Juli 2022.

Adapun tim khusus internal yang dibentuk Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk mengusut kasus ini, yakni Wakapolri Komisaris Jenderal Gatot Eddy Pramono sebagai penanggung jawab. Gatot merupakan lulusan Akpol tahun 1988.

Sementara Ketua Tim Khusus ditunjuk dari anggota yang lebih senior, yakni Irwasum Komjen Agung Budi Maryoto yang merupakan lulusan Akpol tahun 1987 dan sebentar lagi memasuki masa pensiun. Lalu untuk anggota lainnya, yaitu Kabareskrim Komjen Agus Andrianto (Akpol 1990), Kabaintelkam Komjen Ahmad Dofiri (Akpol 1989 dan peraih Adhi Makayasa), serta Asisten SDM Polri Irjen Wahyu Widada (Akpol 1991 dan peraih Adhi Makayasa).

"Oleh karena itu, dengan kekuatan Tim Khusus Internal kasus polisi tembak polisi yang diisi oleh para senior dan anggota Polri terbaik peraih Adhi Makayasa, seharusnya tidak ada keraguan untuk menyelamatkan institusi dari tangan-tangan kotor yang mencoreng Polri," kata Sugeng.

Advertising
Advertising

Sebelumnya, Gatot menyatakan siapa pun yang terlibat dalam usaha penyimpangan penanganan penembakan Brigadir J harus ditindak dan diperiksa tanpa keraguan. Ia meminta para pelaku disidangkan kode etik jika terbukti ada pelanggaran disiplin.

"Sedang kalau ada dugaan pidananya maka Tim Khusus Internal meneruskannya melalui Bareskrim Polri. Dengan begitu, maka kepercayaan publik akan terbangun kembali dari merosotnya citra Polri yang disebabkan oleh aksi polisi tembak polisi di rumah pejabat utama Polri itu," kata Sugeng.

Kabar terbaru terkait penyelidikan penembakan Brigadir J ini, Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) akan melakukan pemeriksaan siber dan digital forensik hari ini. Dalam pemeriksaan itu, mereka akan memastikan rekaman kamera keamanan (CCTV) serta telepon seluler.

Komisioner Komnas HAM Choirul Anam mengatakan Komnas HAM akan meminta keterangan dari tim laboratorium forensik dan Polri. Pemanggilan akan dilakukan oleh Komnas HAM pukul 13.00 WIB. Dia belum menjelaskan rekaman CCTV dimana dan ponsel siapa saja yang akan diperiksa.

CCTV di kediaman Irjen Ferdy Sambo dianggap salah satu alat bukti penting untuk menguak peristiwa kematian Yosua. Akan tetapi polisi sempat menyatakan bahwa kamera pengamanan di sana rusak sudah sejak beberapa waktu lalu.

Selain itu, kata Anam, saat ini tim dari Komnas HAM juga sedang menuju Jambi untuk menyaksikan langsung proses autopsi ulang jenazah Yosua yang juga akan berlangsung Rabu besok. Hal itu penting karena dianggap bisa membantu mengungkap misteri kematian Yosua.

Apalagi, kata dia, ekshumasi dan autopsi ulang Brigadir J merupakan permintaan dari pihak keluarga dalam mencari keadilan.

M JULNIS FIRMANSYAH

Baca: Komnas HAM Periksa CCTV dan Ikuti Autopsi Brigadir J di Jambi Hari Ini

Berita terkait

Polri Tangkap 3 Tersangka Baru Kasus Judi Online Sindikat Cina, Dua Masih DPO

13 jam lalu

Polri Tangkap 3 Tersangka Baru Kasus Judi Online Sindikat Cina, Dua Masih DPO

Pada 8 Oktober lalu, Bareskrim Polri sudah menangkap 7 tersangka dalam kasus situs judi online sindikat Cina 8787 Slotini.

Baca Selengkapnya

OJK dan Polri Buru Eks CEO Investree Adrian Gunadi yang Diduga di Luar Negeri

2 hari lalu

OJK dan Polri Buru Eks CEO Investree Adrian Gunadi yang Diduga di Luar Negeri

Otoritas Jasa Keuangan terus memburu eks CEO PT Investree Radika Jaya (Investree) Adrian Asharyanto Gunadi yang diduga berada di luar negeri. Bekas pucuk pimpinan perusahaan pinjaman online (pinjol) itu diduga menghimpun dana tanpa izin atau tindak pidana di sektor jasa keuangan.

Baca Selengkapnya

Polri akan Rekrut 600 Orang untuk Program Ketahanan Pangan, Pendaftaran Dibuka Desember

2 hari lalu

Polri akan Rekrut 600 Orang untuk Program Ketahanan Pangan, Pendaftaran Dibuka Desember

Sosialisasi rekrutmen personel ketahanan pangan Polri dilakukan November dan mulai dibuka pendaftaran pada Desember.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ungkap Ada 6 Peraih Adhi Makayasa di Kabinet Merah Putih

7 hari lalu

Prabowo Ungkap Ada 6 Peraih Adhi Makayasa di Kabinet Merah Putih

Presiden Prabowo merasa beruntung atas peran para lulusan terbaik akademi militer dari matra TNI dan Polri yang memperkuat Kabinet Merah Putih.

Baca Selengkapnya

IPW Sebut Ada 6 Nama Potensial menjadi Wakapolri Pengganti Agus Andrianto

8 hari lalu

IPW Sebut Ada 6 Nama Potensial menjadi Wakapolri Pengganti Agus Andrianto

IPW berpendapat Irwasum Polri Komjen Ahmad Dofiri yang paling layak menjadi Wakapolri.

Baca Selengkapnya

Kompolnas: Kriteria Wakapolri yang Mampu Kerja Sama dan Berpengalaman

9 hari lalu

Kompolnas: Kriteria Wakapolri yang Mampu Kerja Sama dan Berpengalaman

Kompolnas, Senioritas serta pengalaman calon Wakapolri di berbagai satker/satwil Polri juga menentukan

Baca Selengkapnya

Pemecatan Rudy Soik, IPW: Dia Sudah Ditarget Karena Sering Ungkap Beking Atasannya

9 hari lalu

Pemecatan Rudy Soik, IPW: Dia Sudah Ditarget Karena Sering Ungkap Beking Atasannya

IPW menilai Rudy Soik menjadi target untuk disingkirkan karena sering mengungkap kasus yang dibekingi atasannya.

Baca Selengkapnya

IPW Prediksi 2 Sosok Kandidat Kepala Kortas Tipikor Polri

10 hari lalu

IPW Prediksi 2 Sosok Kandidat Kepala Kortas Tipikor Polri

IPW menyebut dua nama perwira tinggi Polri yang berpengalaman dalam menangani tindak pidana korupsi.

Baca Selengkapnya

Polri: Pembentukan Kortastipidkor Tunggu Perpol

10 hari lalu

Polri: Pembentukan Kortastipidkor Tunggu Perpol

Perpol akan mengatur penyelarasan lintas sektoral antara Kortastipidkor dengan kementerian dan lembaga lainnya.

Baca Selengkapnya

69 WNI Terlibat Judi Online Didepak Filipina, Tiba Bergelombang di Tanah Air

10 hari lalu

69 WNI Terlibat Judi Online Didepak Filipina, Tiba Bergelombang di Tanah Air

Para WNI yang dideportasi dari Filipina ini bekerja sebagai operator scamming maupun judi online yang tidak memenuhi target sehingga disekap.

Baca Selengkapnya