Cerita di Balik Berdirinya Ikatan Pelajar Muhammadiyah Hari Ini di Tahun 1961

Reporter

Eiben Heizar

Editor

Dwi Arjanto

Senin, 18 Juli 2022 19:47 WIB

Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) tingkat SMP se-Surabaya menggelar aksi Save Indonesia di depan gedung Grahadi, Surabaya, Jawa Timur, 20 Januari 2016. Aksi damai tersebut merupakan bentuk aksi simpatik mereka terhadap peristiwa terorisme di Jakarta, kasus korupsi, kasus kekerasan anak dan beberapa kasus lainnya. ANTARA/Zabur Karuru

TEMPO.CO, Jakarta -Hari ini tanggal 18 Juli, di tahun 1961 silam, salah satu organisasi pelajar terbesar di Indonesia, yaitu Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) resmi berdiri.

Melansir laman resmi Ikatan Pelajar Muhammadiyah, berdirinya IPM tidak bisa dilepaskan dari Muhammadiyah yang bergerak dalam gerakan dakwah Islam amar ma’ruf nahi munkar.

Selain itu, berdirinya IPM juga dilatarbelakangi oleh situasi dan kondisi politik di Indonesia pada tahun 60-an. Di masa itu, Partai Komunis Indonesia (PKI) sedang berjaya dan Muhammadiyah mendapat tantangan yang berat dalam menegakkan dan menajalankan misinya.

Karena hal itu, IPM menjadi wadah yang mendukung misi Muhammadiyah serta menjadi pelopor, pelangsung, dan penyempurna perjuangan yang dilakukan Muhammadiyah.

Awal Mula IPM dan Berdirinya IPM

Keinginan dari para kader Muhammadiyah untuk membentuk suatu organisasi pelajar sudah dirintis sejak tahun 1919.

Sayangnya, banyak sekali halangan dan rintangan dari berbagai pihak ketika Muhammadiyah akan mendirikan organisasi pelajar. Keinginan dari setiap kader ini baru menemui hasil ketika berlangsung Konferensi Pemuda Muhammadiyah pada 1958 di Garut, Jawa Barat.

Dalam konferensi tersebut diputuskan bahwa organisasi pelajar Muhammadiyah akan ditempatkan di bawah pengawasan Pemuda Muhammadiyah dan pada Muktamar Pemuda Muhammadiyah di Yogyakarta pada 24 hingga 28 Juli 1960 diputuskan untuk membentuk IPM sebagai badan yang otonom.

Pada 15 Juni 1961, dicapai kesepakatan antara Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah dan Majelis Pendidikan dan Pengajaran Muhammadiyah mengenai peraturan bersama tentang IPM.

Pada akhirnya, dalam Konferensi Pemuda Muhammadiyah di Surakarta, Jawa Tengah pada 18 hingga 20 Juli 1961, IPM secara resmi didirikan dan menjadi badan otonom di Muhammadiyah. Saat itu, Ketua Umum IPM yang pertama adalah Helmi Farid Ma’ruf dengan Sekretaris Umum Muh. Wirsyam Hasan.

EIBEN HEIZIER
Baca juga : Warga Muhammadiyah dan NU di Natuna Laksanakan Salat Idul Adha Hari Ini

Advertising
Advertising

Berita terkait

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

1 hari lalu

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

Aspebindo mendukung rencana pemerintah membagikan izin usaha pertambangan (IUP) kepada ormas keagamaan. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Baznas - Muhammadiyah Gulirkan Program Pengembangan SDM Unggul

3 hari lalu

Baznas - Muhammadiyah Gulirkan Program Pengembangan SDM Unggul

Kolaborasi antara Baznas dengan Muhammadiyah dalam pemanfaatan dana zakat, bisa memberikan manfaat yang besar bagi kepentingan umat

Baca Selengkapnya

Jika Prabowo Tunjuk Mendikbud dari Muhammadiyah, Darmaningtyas: Tak Masalah, Asal...

3 hari lalu

Jika Prabowo Tunjuk Mendikbud dari Muhammadiyah, Darmaningtyas: Tak Masalah, Asal...

Darmaningtyas mengatakan tak masalah jika Mendikbud era Prabowo dari Muhammadiyah, asal tokoh tersebut berlatar belakang dunia pendidikan.

Baca Selengkapnya

Kata Ketum Muhammadiyah Soal Gugatan PDIP di PTUN

4 hari lalu

Kata Ketum Muhammadiyah Soal Gugatan PDIP di PTUN

Apa kata Ketum Muhammadiyah soal gugatan PDIP di PTUN?

Baca Selengkapnya

KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Pemenang Pilpres 2024, Ini Tanggapan PBNU, PP Muhammadiyah hingga Kadin

7 hari lalu

KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Pemenang Pilpres 2024, Ini Tanggapan PBNU, PP Muhammadiyah hingga Kadin

Reaksi PBNU, PP MUhammadiyah, Kadin Terhadap Penetapan Prabowo - Gibran Pemenang Pilpres 2024 oleh KPU

Baca Selengkapnya

Tanggapan Demokrat dan Muhammadiyah Soal Kabinet Prabowo-Gibran

8 hari lalu

Tanggapan Demokrat dan Muhammadiyah Soal Kabinet Prabowo-Gibran

Muhammadiyah menyatakan belum ada pembahasan soal formasi kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Respons PBNU dan Muhammadiyah terhadap Putusan MK

9 hari lalu

Respons PBNU dan Muhammadiyah terhadap Putusan MK

Haedar Nashir puji Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud yang menerima hasil putusan MK.

Baca Selengkapnya

Kata Ketum PP Muhammadiyah Soal Sikap Ganjar dan Anies Terkait Putusan MK

9 hari lalu

Kata Ketum PP Muhammadiyah Soal Sikap Ganjar dan Anies Terkait Putusan MK

Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir angkat bicara ihwal putusan Mahkamah Konstitusi (MK) soal sengketa hasil Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

49 Tahun TMII Gagasan Tien Soeharto, Pembangunannya Tuai Pro-kontra

13 hari lalu

49 Tahun TMII Gagasan Tien Soeharto, Pembangunannya Tuai Pro-kontra

Tie Soeharto menggagas dibangunnya TMII sebagai proyek mercusuar pemerintahan Soeharto. Proses pembangunannya menuai pro dan kontra.

Baca Selengkapnya

64 Tahun PMII, Respons Mahasiswa Muslim terhadap Situasi Politik

15 hari lalu

64 Tahun PMII, Respons Mahasiswa Muslim terhadap Situasi Politik

Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) merupakan salah satu dari sekian banyak organisasi mahasiswa yang masih eksis sampai saat ini.

Baca Selengkapnya