Pakar Anggap Peluang Koalisi PDIP dan PKS di Pilpres 2024 Ibarat Air dan Minyak

Reporter

Dewi Nurita

Editor

Amirullah

Kamis, 14 Juli 2022 13:48 WIB

Presiden PKS Ahmad Syaikhu (tengah) dan Sekretaris Jenderal Aboe Bakar Alhabsyi (kiri) setelah konferensi pers pendaftaran gugatan Presidential Threshold 20 persen di Mahkamah Konstisusi, Rabu, 6 Juli 2022. Tempo/M. Faiz Zaki

TEMPO.CO, Jakarta - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dinilai sebagai dua partai yang hampir tidak mungkin berkoalisi di Pilpres 2024. Direktur Eksekutif Institute of Democracy & Strategic Affairs (Indostrategic) Ahmad Khoirul Umam menyebut hubungan keduanya ibarat air dan minyak yang sulit bersatu.

"Relasi antara PDIP dan PKS, ibarat air dan minyak. Tidak mudah menyatukan. Karena memang ada garis perbedaan signifikan dalam pondasi ideologis keduanya," ujar Umam lewat keterangannya, Kamis, 14 Juli 2022.

Menurut Umam, PDIP dan PKS memiliki perbedaan ideologi yang sangat ekstrem, karena keduanya berada di kutub yang berbeda. "PKS di kanan dan PDIP di kiri. Karena itu, perlu ada dialog ideologis untuk menemukan ruang interaksi dan titik temu paradigmatik," ujar dia.

Meskipun sulit, Umam menyebut ikhtiar membangun komunikasi tetap harus dilakukan. Dalam hal ini, kata Umam, kepiawaian diplomasi politik Ketua DPP PDIP Puan Maharani, yang ditugaskan membangun komunikasi politik dengan partai-partai, akan diuji.

"Khususnya untuk mendisiplinkan PKS agar tidak semakin menarik perkembangan demokrasi nasional ke sisi kanan jauh dengan mengeksploitasi ideologi kanan-konservatif," kata Umam.

Advertising
Advertising

Di sisi lain, kata dia, Puan juga harus bisa mendisiplinkan elemen-elemen di sekitarnya yang juga begitu menikmati tarikan ideologi kiri-konservatif hingga memunculkan tafsir tunggal nasionalisme, yang menyasar sejumlah pihak yang bersebrangan, khususnya sebagian elemen Islam, yang dengan mudah dicap tidak nasionalis.

Dosen Ilmu Politik Universitas Paramadina itu menekankan, dialog menjadi kunci utama menjembatani perbedaan antara keduanya. "Ruang dialog perlu diupayakan untuk menghadirkan langkah-langkah moderasi, agar polarisasi antara keduanya bisa di jembatani," tuturnya.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto menegaskan partainya tidak akan berkoalisi dengan PKS di Pilpres 2024. "Kalau dengan PKS, tidak," ujar Hasto di Sekolah Partai PDIP Lenteng Agung, Jakarta Selatan pada Kamis, 23 Juni 2022.

Belakangan, Ketua Dewan Pimpinan Pusat Bidang Pemenangan Pemilu PDIP Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul menyatakan partainya akan tetap membuka pintu komunikasi dengan semua partai menuju Pilpres 2024.

Ketua DPP PDIP Puan Maharani yang ditugaskan menjajaki peluang koalisi menuju Pilpres 2024 disebut akan membangun komunikasi dengan seluruh ketua umum partai. "Perintah Ibu (Megawati) kepada Mbak Puan, temui ketua-ketua partai, bersilaturahmi dengan ketua-ketua partai. Kalau ketua partai, tentu ke semua berarti. Perintah ibu (Megawati) tidak ada perkecualian, ya sampean bisa baca sendiri," ujarnya, dua hari lalu.

Atas dasar hal tersebut, ujar dia, Puan terbuka bertemu dengan seluruh ketua-ketua umum partai.
"Ibu (Megawati) tidak mengatakan ini nomor satu, ini nomor dua tidak begitu. Bisa saja zig-zag ketemu. Oh misalnya mau sama-sama yang muda dulu, ketemu Mas AHY (Ketua Umum Partai Demokrat), bisa. Oh kira-kira ketemu yang ideologinya agak berjauhan, misalnya mau ketemu Syaikhu (Presiden PKS Ahmad Syaikhu) dulu, ya, monggo," tuturnya.

Baca juga: Puan Maharani dan AHY Dinilai Bisa Wujudkan Islah Politik PDIP dan Demokrat

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

PKB Bahas Koalisi dengan PKS untuk Pilkada 2024 di Kota Depok

4 jam lalu

PKB Bahas Koalisi dengan PKS untuk Pilkada 2024 di Kota Depok

PKS Kota Depok membuka peluang bagi partai politik untuk bergabung pada Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Respons Politikus PDIP soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club

5 jam lalu

Respons Politikus PDIP soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club

Politikus Senior PDIP, Andreas Hugo Pareira, merespons soal keinginan Prabowo Subianto yang membentuk presidential club atau klub kepresidenan.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

6 jam lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

7 jam lalu

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.

Baca Selengkapnya

Pakar Ulas Sengketa Pilpres: MK Seharusnya Tidak Berhukum secara Kaku

10 jam lalu

Pakar Ulas Sengketa Pilpres: MK Seharusnya Tidak Berhukum secara Kaku

Ahli Konstitusi UII Yogyakarta, Ni'matul Huda, menilai putusan MK mengenai sengketa pilpres dihasilkan dari pendekatan formal legalistik yang kaku.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Bentuk Presidential Club, Demokrat: Gagasan Politik Tingkat Tinggi

11 jam lalu

Prabowo Ingin Bentuk Presidential Club, Demokrat: Gagasan Politik Tingkat Tinggi

Politikus Demokrat anggap gagasan Prabowo Subianto yang ingin membentuk Presidential Club sebagai politik tingkat tinggi.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

13 jam lalu

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

Panel Barus, mengatakan setelah Ganjar-Mahfud meraih suara paling rendah, PDIP cenderung menyalahkan Jokowi atas hal tersebut.

Baca Selengkapnya

Menakar Peluang Emil Dardak sebagai Wakil Khofifah Lagi setelah PDIP Merapat

16 jam lalu

Menakar Peluang Emil Dardak sebagai Wakil Khofifah Lagi setelah PDIP Merapat

Sebelum PDIP masuk, Khofifah telah lebih dahulu didukung Partai Golkar, Gerindra, Demokrat dan PAN sejak sebelum Pemilu 2024 berlangsung.

Baca Selengkapnya

Pengamat Nilai PKS Cenderung Jadi Partai di Luar Pemerintahan

17 jam lalu

Pengamat Nilai PKS Cenderung Jadi Partai di Luar Pemerintahan

PKS diprediksi bakal menjadi partai di luar pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Buat Presidential Club, Tanggapan Jokowi hingga Pengamat Politik

17 jam lalu

Prabowo Ingin Buat Presidential Club, Tanggapan Jokowi hingga Pengamat Politik

Prabowo Subianto berkeinginan membuat klub kepresidenan atau presidential club

Baca Selengkapnya