Direktur AIPD: Jaringan Perdagangan Senjata Api Ilegal di Papua Sangat Kuat, Berlapis-lapis

Rabu, 6 Juli 2022 16:25 WIB

Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Ignatius Yogo Triyono (tengah) memperlihatkan barang bukti senjata laras panjang jenis M16 dilengkapi pelontar granat (GLM) saat memberikan keterangan penangkapan anggota Kelompok Separatis Teroris Papua (KSTP) di Makodam Cenderawasih, Jayapura, Papua, Rabu, 8 September 2021. ANTARA/Indrayadi TH

TEMPO.CO, Jakarta - Aliansi Demokrasi untuk Papua (AIDP) merilis sebuah laporan mengenai kasus penjualan senjata api dan amunisi ilegal di Papua dari 2011 sampai 2021. Dalam laporan tersebut, AIDP menyebut terdapat 52 pucuk senjata dan 9.605 butir peluru yang berhasil dikumpulkan dengan total uang yang didapat mencapai Rp7.244.990.000. Penjualan senjata dan amunsisi ilegal tersebut, melibatkan pihak sipil, TNI, dan Kepolisian dengan rincian 31 warga sipil, 14 prajurit TNI, dan 6 anggota Polri.

“Jaringan perdagangan senjata api dan amunisi ilegal di Papua sangat kuat,” kata Direktur Eksekutif AIDP Latifah Anum Siregar kepada jubi.co.id, mitra Teras.id, pada 1 Juli 2022

Siregar menegaskan, berbagai perkara perdagangan senjata api ilegal dan amunisi ilegal yang diputus oleh pengadilan hanya menjangkau para pelaku di lapangan. “Penelitian yang dilakukan oleh AIDP dalam kurun waktu 10 tahun tersebut tidak menemukan adanya penyandang dana yang diproses hukum,” kata Siregar.

Padahal, perdagngan senjata dan amunisi ilegal di Papua melibatkan jumlah uang yang sangat banyak dan besar. Para pembeli senjata dan amunisi ilegal ini, tidak ragu untuk melunasi barang yang mereka beli sejumlah senjata atau amunisi yang diberli tersedia.

“Uang diterima dulu, tanpa senjata, itu mereka berani bayar Rp350 juta. Bahkan, Rp2,3 miliar pun mereka percaya. Hal ini karena jaringan ini sangat kuat sehingga ‘oke’ dulu, barang kemudian, tidak jadi masalah,” kata Siregar.

Advertising
Advertising

Siregar menduga ada jaringan antara pembeli dan penjual senajata api atau amunisi ilegal di Papua sudah ada sejak lama dan terpelihara. Bahkan, ia menyebutkan bahwa jaringan perdagangan ini berlapis-lapis. “Jaringan ini berlapis-lapis. Dalam satu kasus, perantaranya bisa lebih dari tiga orang. Jadi, yang membayar, memberi uang, dan yang membutuhkan senjata itu jaringannya sangat panjang,” ujarnya.

Perihal aktivitas ilegal ini, Siregar juga mempertanyakan mengapa para pemasok senjata api ilegal ini tidak diproses hukum.

“Padahal, jelas senjata itu ada nomor serinya. Pada saat penyusunan Berita Acara Pemeriksaan, penyidik diberi tahu dari mana sejata itu berasal. Tentara dan polisi yang terlibat dalam memasok senjata kok tidak diusut? Kenapa nomor serinya tidak diusut? Kalau diusut kan bisa ketahuan. Kami coba tanya ke pengadilan dan pengadilan menjawab bahwa itu tidak diungkap dari pihak kepolisian,” kata Siregar.

Siregar menyatakan bahwa perlu adanya pengawasan yang ketata dari pemerintah pusat, khususnya dari pihak internal TNI dan Polri. Hal ini diperlukan supaya jaringan perdagngan senjata dan amunisi ilegal ini bisa terungkap. “Perdagangan senjata dan amunisi ilegal ini menghancurkan nilai-nilai kemanusiaan dan mengancam proses perdamian di Papua,” tutup Siregar.

EIBEN HEIZIER

Baca: Laporan AIDP: 7 Fakta Penjualan Senjata Api Ilegal di Papua 10 Tahun Terakhir

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Polisi Sebut KKB Serang Jemaat Gereja yang Sedang Ibadah Minggu di Pegunungan Bintang Papua

10 jam lalu

Polisi Sebut KKB Serang Jemaat Gereja yang Sedang Ibadah Minggu di Pegunungan Bintang Papua

Polisi menyebut Kelompok Kriminal Bersenjata menyerang jemaat gereja yang tengah ibadah minggu di Distrik Borme, Pegunungan Bintang Papua.

Baca Selengkapnya

Soal Alat Sadap IMSI Catcher di Indonesia, Ini Kata Bos Polus Tech

19 jam lalu

Soal Alat Sadap IMSI Catcher di Indonesia, Ini Kata Bos Polus Tech

Bos Polus Tech mengakui kesulitan untuk mengawasi penggunaan alat sadap oleh pembeli.

Baca Selengkapnya

TPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya

21 jam lalu

TPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya

Menurut Sebby Sambom, penambahan pasukan itu tak memengaruhi sikap TPNPB-OPM.

Baca Selengkapnya

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

1 hari lalu

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

Sejumlah perusahaan asal Israel diduga menjual teknologi pengintaian atau spyware ke Indonesia. Terungkap dalam investigasi gabungan Tempo dkk

Baca Selengkapnya

TNI-Polri Evakuasi Jenazah Warga Sipil yang Dibunuh TPNPB-OPM di Kampung Pogapa

1 hari lalu

TNI-Polri Evakuasi Jenazah Warga Sipil yang Dibunuh TPNPB-OPM di Kampung Pogapa

Aleksander Parapak tewas ditembak kelompok bersenjata TPNPB-OPM saat penyerangan Polsek Homeyo, Intan Jaya, Papua

Baca Selengkapnya

Usai Serangan TPNPB-OPM, Polda Papua Tambah Personel dan Kirim Helikopter untuk Pengamanan di Intan Jaya

1 hari lalu

Usai Serangan TPNPB-OPM, Polda Papua Tambah Personel dan Kirim Helikopter untuk Pengamanan di Intan Jaya

Polda Papua akan mengirim pasukan tambahan setelah penembakan dan pembakaran SD Inpres oleh TPNPB-OPM di Distrik Homeyo Intan Jaya.

Baca Selengkapnya

Kopassus dan Brimob Buru Kelompok TPNPB-OPM Setelah Bunuh Warga Sipil dan Bakar SD Inpres di Papua

1 hari lalu

Kopassus dan Brimob Buru Kelompok TPNPB-OPM Setelah Bunuh Warga Sipil dan Bakar SD Inpres di Papua

Aparat gabungan TNI-Polri kembali memburu kelompok TPNPB-OPM setelah mereka menembak warga sipil dan membakar SD Inpres di Intan Jaya Papua.

Baca Selengkapnya

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

2 hari lalu

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

Berikut ini syarat penerimaan SIPSS, Taruna Akpol, Bintara, dan Tamtama Polri 2024 serta tata cara pendaftarannya yang perlu diketahui.

Baca Selengkapnya

Alasan TNI Pakai Computer Assisted Tes BKN dalam Penerimaan Calon Taruna 2024

2 hari lalu

Alasan TNI Pakai Computer Assisted Tes BKN dalam Penerimaan Calon Taruna 2024

Tes Kompetensi Dasar (TKD) Penerimaan Calon Taruna Akademi TNI 2024 menggunakan computer assisted test (CAT) Badan Kepegawaian Negara (BKN)

Baca Selengkapnya

Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

2 hari lalu

Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

Ketua KPU Hasyim Asy'ari mengakui sistem noken pada pemilu 2024 agak aneh. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya