Mengenal Metode Among di Sekolah Taman Siswa, Masih Diadopsi sampai Sekarang?

Rabu, 6 Juli 2022 10:10 WIB

Taman Siswa Yogyakarta. Dok.Kemendikbud

TEMPO.CO, Jakarta - Puncak perayaan seabad Taman Siswa diperingati di Pendapa Agung Taman Siswa Yogyakarta pada Ahad, 3 Juli 2022. Agenda ini berisikan penyerahan penghargaan Ki Hajar Dewantara Award kepada tokoh nasional serta peluncuran buku, dan penandatanganan prasasti 1 Abad Taman Siswa, serta gelar budaya.

Taman Siswa merupakan sekolah yang didirikan dari hasil gagasan Ki Hajar Dewantara bersama paguyuban Sloso Kliwon pada 3 Juli tahun 1992. Awal mula berdiri, sekolah ini bernama National Onderwijs Institut Taman Siswa atau Perguruan Nasional Taman Siswa di Yogyakarta.

Tujuan pendirian Taman Siswa ialah sebagai upaya budaya tanding pendidikan yang dilakukan Belanda secara masif. Menurut Ki Hajar, metode yang dipakai Belanda hanya menanamkan sifat intelektualis, individualis, dan materialis. Oleh karena itu, Ki Hajar ingin merombak sistem pendidikan tersebut. Salah satu buah pemikirannya adalah mengubah sistem ‘perintah dan sanksi’ menjadi metode among. Berikut adalah penjelasannya.

Apa itu metode pembelajaran among di Taman Siswa?

Melansir kebudayaan.kemdikbud.go.id, metode ini menekankan guru dapat menjadi among bagi siswa sesuai dengan fase pertumbuhan dan perkembangan siswa. Melalui metode among, Ki Hajar berusaha merubah sistem pendidikan Barat dan lebih mengarah kepada kebudayaan Timur.

Advertising
Advertising

Menurut Ki Hajar, kebudayaan Timur akan membentuk siswa yang lebih bersifat humanis, kerakyatan, dan kebangsaan. hal ini juga membantu siswa untuk mengarahkannya kepada politik pembebasan atau kemerdekaan.

Lebih lanjut, Bapak Taman Siswa ini yakin bahwa metode among dapat menjadi sistem pembelajaran unggulan (Niche), khususnya dalam menghadapi persaingan global dalam dunia pendidikan. Hal ini disebabkan karena metode pengajaran dan pendidikan yang berdasarkan pada asih, asah dan asuh (care and dedication based on love).

Metode among juga berusaha untuk tidak melibatkan sistem ‘paksaan-paksaan’ dalam belajar, melainkan memberi ‘tuntutan’ kepada anak-anak agar hidup dapat berkembang dengan subur dan selamat. Dengan begitu, sistem among akan menumbuhkan jiwa merdeka bagi setiap siswa.

Sistem among dikategorikan pada tiga hal. Yang pertama untuk siswa berusia 1-7 tahun termasuk dalam katergori masa kanak-kanak, untuk yang berusia 7-14 tahun masuk ke dalam masa pertumbuhan jiwa, sedangkan masa terbentuknya budi pekerti dan kesadaran sosial yakni rentang umur 14-21 tahun.

Sementara seseorang yang menerapan sistem among disebut pamong atau guru. Dalam hal ini, seorang pamong tidak boleh menggunakan paksaan, tetapi pamong harus memberi pemahaman sehingga anak mengerti. Pada dasarnya pendidikan adalah proses mengasuh anak-anak untuk tumbuh dan berkembang sesuai potensi yang dimiliki.

Pendekatan metode among menempatkan peserta didik sebagai posisi sentral, sedangkan pamong bertugas sebagai pembimbing yang mengarahkan anak. Guru tidak boleh bertindak dominan dalam proses pengajaran. Guru haruslah memperhatikan kemerdekaan yang diberikan kepada peserta didik agar tidak menjadi terlalu bebas.

Berdasarkan jurnal berjudul Pemikiran Ki Hajar Dewantara dan Sistem Among di Perguruan Taman Siswa Yogyakarta (1922-1945), ciri khas dari pembelajaran di Taman Siswa adalah belajar sambal bermain. Metode yang digunakan dalam belajar ini dinamakan Kinder Spellen atau permainan anak. Hal ini berguna untuk melatih interaksi sensoris dan motoris seperti koordinasi otak-mata-tangan

Dengan hadirnya pendidikan melalui sistem among diharapkan dapat menjadi alat untuk memerdekakan siswa. Begitu pula saat ini, sistem among dapat diterapkan demi menuntut siswa untuk lebih kreatif dan tidak putus asa untuk meraih tujuan mereka.

FATHUR RACHMAN

Baca: Seabad Taman Siswa: Nyi Hjar Dewantara, Soekarno dan Mohammad Hatta Raih Ki Hajar Dewantara Award 2022

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Respon PHRI DIY Pasca Bandara YIA Jadi Satu-Satunya Bandara Internasional DIY-Jateng

1 jam lalu

Respon PHRI DIY Pasca Bandara YIA Jadi Satu-Satunya Bandara Internasional DIY-Jateng

PHRI DIY merespon soal penetapan Bandara YIA sebagai bandara internasional satu-satunya di Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Dosen UPN Veteran Yogyakarta Akui Dugaan Kekerasan Seksual, Ini Sanksi Kampus

4 jam lalu

Dosen UPN Veteran Yogyakarta Akui Dugaan Kekerasan Seksual, Ini Sanksi Kampus

Beredar surat permohonan maaf seorang dosen UPN Veteran Yogyakarta (UPNVYK) terkait dugaan kekerasan seksual kepada seorang mahasiswi kampus tersebut.

Baca Selengkapnya

Tiga Aspek Membangun Pendidikan Ala Marten Taha

11 jam lalu

Tiga Aspek Membangun Pendidikan Ala Marten Taha

Pembangunan sumber daya manusia menjadi prioritas Wali Kota Gorontalo Marten Taha. Program serba gratis sejak lahir hingga meninggal, dari sekolah sampai kesehatan.

Baca Selengkapnya

Mengenal Tradisi Merti Desa Mbah Bregas di Sleman, Keteledanan dari Sosok Pengikut Sunan Kalijaga

1 hari lalu

Mengenal Tradisi Merti Desa Mbah Bregas di Sleman, Keteledanan dari Sosok Pengikut Sunan Kalijaga

Pelaksanaan upacara adat Merti Desa Mbah Bregas di Sleman hanya dilangsungkan satu tahun sekali, tepatnya Jumat kliwon pada Mei.

Baca Selengkapnya

Viral Benda Bercahaya Hijau Melintasi Langit Yogyakarta, Meteor?

1 hari lalu

Viral Benda Bercahaya Hijau Melintasi Langit Yogyakarta, Meteor?

Meteor terang atau fireball itu bergerak dari selatan ke utara, tak hanya terpantau di langit Yogyakarta tapi juga Solo, Magelang, dan Semarang

Baca Selengkapnya

Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek Gelar Syawalan, Hadirkan Budaya Yogyakarta

2 hari lalu

Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek Gelar Syawalan, Hadirkan Budaya Yogyakarta

Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek menggelar syawalan, hadirkan Budaya Yogyakarta antara lain sendratari dan prajurit keraton Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

TPA Piyungan Yogya Ditutup Permanen, Ini Jurus Bantul Cegah Aksi Buang Sampah Sembarangan

2 hari lalu

TPA Piyungan Yogya Ditutup Permanen, Ini Jurus Bantul Cegah Aksi Buang Sampah Sembarangan

Penutupan TPA Piyungan di Bantul ternyata membuka masalah baru, banyak warga membuang sampah sembarangan.

Baca Selengkapnya

Halal Fair Digelar Akhir Pekan Ini di Yogyakarta, Pengunjung Langsung Membeludak

3 hari lalu

Halal Fair Digelar Akhir Pekan Ini di Yogyakarta, Pengunjung Langsung Membeludak

Halal Fair 2024 menyajikan nuansa berwisata syariah bersama keluarga, digelar tiga hari di Jogja Expo Center Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta International Airport Jadi Satu-satunya Bandara Internasional di DIY-Jateng, Ini Kata Sultan HB X

3 hari lalu

Yogyakarta International Airport Jadi Satu-satunya Bandara Internasional di DIY-Jateng, Ini Kata Sultan HB X

Yogyakarta International Airport sebagai satu-satunya bandara internasional di wilayah ini menjadi peluang besar bagi Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Perlunya Contoh Orang Tua dan Guru dalam Pendidikan Karakter Anak

4 hari lalu

Perlunya Contoh Orang Tua dan Guru dalam Pendidikan Karakter Anak

Psikolog menyebut pendidikan karakter perlu contoh nyata dari orang tua dan guru kepada anak karena beguna dalam kehidupan sehari-hari.

Baca Selengkapnya