Jokowi Beri Alarm Efek Perang Ukraina di KTT G7: Waktu Kita Tak Panjang

Selasa, 28 Juni 2022 12:35 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta adanya reintegrasi ekspor gandum Ukraina serta ekspor komododitas pangan dan pupuk Rusia dalam rantai pasok global. melakukan pertemuan bilateral dengan total 9 pemimpin yang hadir di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G7 di Elmau, Jerman, Senin, 27 Juni 2022. Isu soal perang di Ukraina dan dampaknya terhadap rantai pasokan pangan dunia dibahas hampir di semua pertemuan ini.

"Presiden kembali menekankan waktu kita tidak panjang untuk menyelesaikan gangguan rantai pasok pangan yang menyebabkan kelangkaan dan kenaikan harga pangan dan pupuk," kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi melaporkan hasil pertemuan Jokowi tersebut, Selasa 28 Juni 2022.

Jika dunia tak bersatu menyelesaikan masalah tersebut, Jokowi menyebut ratusan juta atau bahkan miliaran penduduk negara berkembang akan menjadi kelompok paling terdampak. "Di sini sangat jelas, presiden membawa suara negara berkembang yang memang sangat terdampak dari terjadinya perang di Ukraina," kata Retno.

Retno lalu merinci daftar pemimpin yang bertemu secara bilateral dengan Jokowi. Pertama yaitu pertemuan dengan enam pemimpin negara. Mulai dari Perdana Menteri India Narendra Modi, Presiden Prancis Emmanuel Macron, dan Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau.

Berikutnya, tuan rumah yaitu Kanselir Jerman Olaf Scholz, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson, dan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida.

Selanjutnya, Jokowi bertemu tiga pemimpin organisasi internasional. Mulai dari Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen, Presiden Dewan Eropa Charles Michel, dan Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Kristalina Georgiva.

Advertising
Advertising

Selain di pertemuan bilateral, efek perang Ukraina terhadap rantai pasok pangan juga disampaikan Jokowi secara terbuka di KTT G7 Sesi II dengan topik ketahanan pangan dan kesetaraan gender.

Jokowi meminta adanya reintegrasi ekspor gandum Ukraina serta ekspor komododitas pangan dan pupuk Rusia dalam rantai pasok global. Kepala negara pun meminta dukugan negara G7 untuk mengupayakan hal tersebut.

Jokowi menyebut dua cara yang bisa ditempuh, pertama yaitu membantu ekspor gandum Ukraina dapat segera berjalan. Kedua, komunikasi secara proaktif kepada publik dunia bahwa pangan dan pupuk dari Rusia tak dikenai sanksi. “Komunikasi intensif ini perlu sekali dilakukan," kata Jokowi.

Sehingga, tidak terjadi keraguan yang berkepanjangan di publik internasional. "Komunikasi intensif ini juga perlu dipertebal dengan komunikasi ke pihak-pihak terkait seperti bank, asuransi, perkapalan dan lainnya,” ujar eks Gubernur DKI Jakarta ini.

Permintaan disampaikan di tengah sederet sanksi ekonomi yang dijatuhkan Eropa ke Rusia yang menggempur Ukraina sejak 24 Februari lalu. Komoditas gandum Ukraina adalah salah satu yang terdampak akibat perang yang terus berlangsung di sana.


Baca: Jokowi Temui Bilateral Semua Pemimpin G7, Kecuali Presiden AS dan PM Italia

Berita terkait

Jokowi Tak Masalah Fotonya Dicopot di Kantor PDIP Daerah

25 menit lalu

Jokowi Tak Masalah Fotonya Dicopot di Kantor PDIP Daerah

Jokowi menganggap bingkai foto presiden yang tidak terpasang cuma sekadar foto.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Budi Daya Ikan Nila, Trenggono: Produksi 10 Ribu Ton per Tahun

26 menit lalu

Jokowi Resmikan Budi Daya Ikan Nila, Trenggono: Produksi 10 Ribu Ton per Tahun

Menteri Trenggono menargetkan Modeling Budi Daya Ikan Nila Salin di Kawarang, Jawa Barat dapat menghasilkan 10 ribu ton ikan per tahun.

Baca Selengkapnya

Presidential Club Dinilai Sulit Terbentuk Mengingat Hubungan Megawati, Jokowi, dan SBY

1 jam lalu

Presidential Club Dinilai Sulit Terbentuk Mengingat Hubungan Megawati, Jokowi, dan SBY

Sejumlah pakar menilai pembentukan presidential club oleh Prabowo Subianto sulit terbentuk mengingat hubungan antara Megawati, SBY, dan Jokowi.

Baca Selengkapnya

Penjelasan PDIP soal Foto Jokowi Tidak Terpasang di Kantor DPD Sumut

1 jam lalu

Penjelasan PDIP soal Foto Jokowi Tidak Terpasang di Kantor DPD Sumut

Politikus PDIP membantah adanya instruksi dari DPP PDIP untuk menurunkan foto Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Daftar Pemilihan Gubernur yang Digelar pada Pilkada 2024, Mengapa Yogyakarta Tak Termasuk?

1 jam lalu

Daftar Pemilihan Gubernur yang Digelar pada Pilkada 2024, Mengapa Yogyakarta Tak Termasuk?

Pilkada 2024 akan dilaksanakan pada November 2024 di semua provinsi di seluruh Indonesia, kecuali Daerah Istimewa Yogyakarta. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Jokowi akan Minta Prabowo Garap 78 Ribu Hektare Tambak Mangkrak Senilai Rp 13 Triliun

1 jam lalu

Jokowi akan Minta Prabowo Garap 78 Ribu Hektare Tambak Mangkrak Senilai Rp 13 Triliun

Presiden Jokowi akan meminta Presiden terpilih Prabowo Subianto untuk menggarap tambak mangkrak di Pantura sekitar 78.000 hektare.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Modeling Tambak Ikan Nila Seluas 80 Hektare di Karawang

2 jam lalu

Jokowi Resmikan Modeling Tambak Ikan Nila Seluas 80 Hektare di Karawang

Presiden Jokowi mengatakan pembukaan modeling tambak ikan nila ini karena ada permintaan pasar yang sangat besar.

Baca Selengkapnya

Presidential Club Alias DPA: Dibentuk Soekarno, Dihapus saat Reformasi dan Dihidupkan Kembali Prabowo?

2 jam lalu

Presidential Club Alias DPA: Dibentuk Soekarno, Dihapus saat Reformasi dan Dihidupkan Kembali Prabowo?

Presiden terpilih Prabowo berniat membentuk 'Presidential Club' yang terdiri atas para mantan Presiden RI untuk menjadi semacam penasihat pemerintah.

Baca Selengkapnya

Jokowi Kunjungan ke Karawang untuk Panen Ikan Nila

2 jam lalu

Jokowi Kunjungan ke Karawang untuk Panen Ikan Nila

Presiden Jokowi juga akan meresmikan Modeling Kawasan Tambak Budi Daya Ikan Nila Salin.

Baca Selengkapnya

Ramai-ramai Ingatkan Prabowo soal Ini Jika Ingin Tambah Kementerian

3 jam lalu

Ramai-ramai Ingatkan Prabowo soal Ini Jika Ingin Tambah Kementerian

Rencana Prabowo menambah jumlah kementerian dari 34 menjadi 40 menuai respons dari sejumlah kalangan. Mereka ingatkan Prabowo soal ini.

Baca Selengkapnya