TEMPO Interaktif, Jakarta:Pemerintah Timor Leste bersedia mengundurkan jadwal pendaftaran aset milik warga dan perusahaan Indonesia di negara tersebut. Hal ini diutarakan Menteri Luar Negeri Hassan Wirajuda usai acara peresmian PAM VIP di Markas Paspamres Jakarta, Senin (8/9). Jadwal pendaftaran aset seharusnya sampai Maret 2003, tapi diundur karena banyak warga dan perusahaan Indonesia yang belum menyampaikan daftarnya, kata Hassan. Kedubes Timor Leste di Jakarta, lanjutnya, juga menyediakan satu seksi khusus untuk menangani pendaftaran aset tersebut. Pertemuan bilateral Komisi Bersama Indonesia-Timor Leste yang kedua berlangsung akhir pekan lalu. Dalam pertemuan itu dibahas masalah-masalah residual berkaitan dengan fakta lepasnya Timor Leste dari Indonesia. Yang dibahas seperti masalah aset, masalah perbatasan, masalah schollarship untuk mahasiswa Timor Leste, dan sejumlah masalah lain, kata Hassan. Menurut Hassan, Pemerintah Timor Leste ingin membangun hubungan khusus dengan Indonesia. Kemauan kuat dari pemerintah Timur Leste untuk membangun hubungan khusus dengan Indonesia, kata Hassan, tidak hanya dinyatakan oleh Presiden Xanana Gusmao, tapi juga dari Perdana Menteri Alkatiri. Selain itu, tambah Hassan, kedatangan Panglima Angkatan Bersenjata Timor Leste untuk minta bantuan latihan militer dari pihak Indonesia sebagai contoh nyata kemauan kuat Pemerintah Timor Leste. Kasum TNI Letjen Djamari Chaniago ketika diminta konfirmasi mengenai permintaan bantuan latihan militer Timor Leste, mengaku belum tahu. Saya tidak paham itu, saya tidak tahu. Itu nanti saja, katanya. Putri Alfarini - Tempo News Room
Berita terkait
4 Dampak Cuaca Panas ke Anak-anak
46 menit lalu
4 Dampak Cuaca Panas ke Anak-anak
Cuaca panas tentu memiliki dampak bagi anak-anak terutama di usia yang seharusnya menghabiskan waktu di luar rumah.