Kementerian Luar Negeri: Presiden Jokowi Akan Hadiri KTT G7 di Jerman

Reporter

Fajar Pebrianto

Editor

Febriyan

Sabtu, 18 Juni 2022 12:12 WIB

Presiden Joko Widodo menyambut kedatangan Presiden Republik Federal Jerman Frank-Walter Steinmeier. FOTO/Twitter

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Luar Negeri mengkonfirmasi bahwa Presiden Jokowi akan berkunjung ke Jerman dalam waktu dekat. Jokowi dijadwalkan hadir di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G7 atau G7 Summit yang berlangsung pada 26 sampai 28 Juni 2022.

"Presiden memang akan ke Jerman untuk memenuhi undangan Jerman selaku ketua G7 saat ini," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah saat dihubungi, Sabtu, 17 Juni 2022.

Faizasyah membenarkan kalau Jokowi bakal hadir pada KTT yang bakal digelar di Schloss Elmau, Jerman, meski belum menyampaikan tanggal pasti kehadiran kepala negara.

"Tanggal berapanya yang presiden hadiri, saya perlu cek dahulu," kata dia.

G7 merupakan kelompok negara-negara maju yang beranggotakan Jerman, Prancis, Kanada, Italia, Jepang, Britania Raya, dan Amerika Serikat. Uni Eropa juga masuk di dalamnya.

Sebelumnya, Jokowi sudah pernah hadir di KTT G7 Outreach Meeting di Ise Shima, Jepang pada 2016 lalu. Di depan para kepala negara anggota G7, Jokowi kala itu berpidato mengenai kesejahteraan Asia dan stabilitas.

Sementara tiga hari yang lalu, Jokowi juga telah menerima kunjungan kenegaraan Presiden Republik Federal Jerman Frank-Walter Steinmeier, di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, pada Kamis, 16 Juni 2022. Dalam pertemuan tersebut, Jokowi mengundang kontribusi Jerman dan negara-negara G7 untuk bersama-sama berkolaborasi.

Mulai dalam bidang pengetahuan, teknologi, dan akses pendanaan terkait transisi energi yang merupakan prioritas bagi negara-negara G20 dan G7. Salah satunya, Jokowi mengajak Jerman untuk mendukung pembentukan pembiayaan transisi energi dan pasar karbon di Indonesia.

Di sisi lain, Indonesia bukanlah satu-satunya negara mitra yang diundang Jerman. Dikutip dari laman resminya g7germany.de, selain Indonesia ada Argentina, India, Senegal, dan Afrika Selatan.

Kanselir Jerman Olaf Scholz mengatakan mengharapkan pembicaraan yang konstruktif dengan negara-negara mitra yang diundang ini. "Tujuan kami yaitu meluncurkan inisiatif dan kerja sama yang nyata, yang fokus pada iklim dan investasi berkelanjutan, meningkatkan keamanan pangan, kesehatan global, dan menciptakan demokrasi yang lebih adaptif," kata Olaf pada 24 Mei dalam keterangan di laman resmi tersebut.

Adapun kepastian soal kunjungan Jokowi ke Jerman disampaikan Kementerian Luar Negeri saat merespons adanya kabar soal kepala negara akan bertemu Presiden Vladimir Putin. Kabar tersebut muncul dari sebuah pemberitaan media Rusia TASS pada 14 Juni lalu.

TASS memberikan Putin akan bertemu mitranya dari Indonesia, Jokowi di Moskow pada 30 Juni. Hal ini diungkapkan seorang sumber Kremlin alias pemerintahan Rusia kepada TASS. Kementerian Luar Negeri tak bisa mengkonfirmasi soal pertemuan Presiden Jokowi dengan Vladimir Putin tersebut.

Baca: Presiden Jokowi Disebut Akan Bertemu Vladimir Putin, Ini Kata Kemenlu

Berita terkait

Datangkan Alat dari Luar Negeri, Ini 3 Fungsi Utama Indonesia Digital Test House yang Diresmikan Jokowi

2 jam lalu

Datangkan Alat dari Luar Negeri, Ini 3 Fungsi Utama Indonesia Digital Test House yang Diresmikan Jokowi

Peringkat laboratorium Indonesia Digital Test House disebutkan hampir sama dengan Rumah Sakit Tipe A di bidang layanan kesehatan.

Baca Selengkapnya

Didorong Jadi Sekjen PBB, Pernahkah Presiden Jokowi Hadir dalam Sidang Umum PBB?

3 jam lalu

Didorong Jadi Sekjen PBB, Pernahkah Presiden Jokowi Hadir dalam Sidang Umum PBB?

Hingga tahun terakhir menjabat, Presiden Jokowi tidak pernah hadir secara langsung dalam Sidang Umum PBB.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Ingin Ada Forum yang Satukan Prabowo, Jokowi, Mega, dan SBY

3 jam lalu

Bamsoet Ingin Ada Forum yang Satukan Prabowo, Jokowi, Mega, dan SBY

Bamsoet menilai pertemuan presiden dan mantan presiden penting dilakukan untuk menunjukkan keharmonisan antara pemimpin-pemimpin Indonesia.

Baca Selengkapnya

Hadiri World Water Forum Ke-10, Elon Musk Disambut Luhut Pandjaitan

6 jam lalu

Hadiri World Water Forum Ke-10, Elon Musk Disambut Luhut Pandjaitan

Presiden Joko Widodo bersama Elon Musk akan meluncurkan Starlink di salah satu Puskesmas di Denpasar, Bali.

Baca Selengkapnya

Sistem Kelas BPJS Kesehatan Beralih Menjadi KRIS, Ini Kilas Balik Jaminan Kesehatan Nasional

7 jam lalu

Sistem Kelas BPJS Kesehatan Beralih Menjadi KRIS, Ini Kilas Balik Jaminan Kesehatan Nasional

BPJS Kesehatan barus saja mengumumkan bahwa mereka akan memberlakukan sistem kelas tunggal, bagaimana kilas balik jaminan kesehatan nasional?

Baca Selengkapnya

BPJS Kesehatan Menjadi KRIS, Bagaimana Ketentuan Bisa Naik Kelas Rawat Inap?

8 jam lalu

BPJS Kesehatan Menjadi KRIS, Bagaimana Ketentuan Bisa Naik Kelas Rawat Inap?

BPJS Kesehatan akan memberlakukan kelas tunggal dan sistem baru dalam bentuk KRIS, bagaimana sistem dan ketentuan naik kelas rawat inap?

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Ledakan Smelter PT KFI Ancam Keselamatan Warga, Pemerintah Klaim Pembebasan Lahan IKN Tidak Melanggar HAM

12 jam lalu

Terpopuler: Ledakan Smelter PT KFI Ancam Keselamatan Warga, Pemerintah Klaim Pembebasan Lahan IKN Tidak Melanggar HAM

Terpopuler bisnis: Keselamatan warga sekitar terancam karena smelter PT KFI kerap meledak. Pemerintah klaim pembebasan lahan IKN tidak melanggar HAM.

Baca Selengkapnya

Ajudan Klaim Pembicaraan Vladimir Putin dan Xi Jinping Sangat Sukses

14 jam lalu

Ajudan Klaim Pembicaraan Vladimir Putin dan Xi Jinping Sangat Sukses

Seorang ajudan dari Pemerintah Rusia mengklaim Vladimir Putin dan Xi Jinping bertemu dalam "suasana hati yang sedang baik" di Beijing.

Baca Selengkapnya

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

20 jam lalu

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

Luhut mengungkap itu lewat pernyataannya bahwa World Water Forum di Bali harus menghasilkan, apa yang disebutnya, concrete deliverables.

Baca Selengkapnya

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

21 jam lalu

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

Novel Baswedan, mengomentari proses pemilihan panitia seleksi atau Pansel KPK.

Baca Selengkapnya