Catatan Bamsoet Tentang Ketidakpastian Global

Jumat, 17 Juni 2022 13:58 WIB

Ketua MPR Bambang Soesatyo.

INFO NASIONAL – Ketidakpastian global yang terus tereskalasi saat ini nyata-nyata telah menghadirkan ekses yang cenderung multidimensional. Fakta ini hendaknya dipahami semua elemen masyarakat agar antisipatif menghadapi kemungkinan terburuk. Salah satu ekses dari ketidakpastian global sekarang ini adalah naiknya harga bahan pangan.

Semangat dan keinginan komunitas global untuk segera pulih dari proses perusakan akibat dua tahun lebih Pandemi Covid-19 nampak sulit terwujud saat ini, karena ketidakpastian justru menjadi berlarut-larut. Bahkan ketidakpastian global tereskalasi oleh invasi militer Rusia ke Ukraina.

Sebagai protes atas invasi itu, banyak negara memberi sanksi ekonomi kepada Rusia, antara lain dengan mengurangi impor minyak dari Rusia. Karena pasokan minyak ke pasar berkurang, harga energi pun melonjak. Karena menjadi salah satu faktor dalam proses produksi, kenaikan harga energi sudah barang tentu berdampak sangat luas. Biaya produksi otomatis naik. Ongkos distribusi jadi lebih mahal dan berkonsekuensi pada kenaikan harga barang, termasuk harga bahan pangan. Biaya jasa-jasa pun akan mengikuti kenaikan harga energi, sebagaimana keluhan masyarakat terhadap lonjakan harga tiket pesawat terbang akhir-akhir ini.

Dinamika global yang belum berkepastian seperti sekarang tampaknya akan berkepanjangan. Bukan hanya semata-mata karena faktor konflik Rusia-Ukraina yang ujungnya belum bisa diperkirakan, melainkan juga karena faktor ketegangan Tiongkok versus Taiwan-Amerika Serikat (AS). Aktivitas militer Tiongkok di sekitar Taiwan yang dinilai provokatif dan intimidatif dikhawatirkan memicu konflik baru di kawasan itu.

AS dan Tiongkok saling melancarkan perang kata-kata bernada ancaman. Respons Beijing semakin keras setelah AS menyetujui penjualan suku cadang kapal perangnya kepada angkatan laut Taiwan. Ketegangan ini pun pasti berdampak pada berbagai aspek, termasuk aspek perekonomian dan dinamika bisnis. Dalam situasi seperti itu, para pelaku bisnis biasanya mengambil posisi wait and see.

Advertising
Advertising

Akibat ketidakpastian sekarang ini, puluhan negara di berbagai belahan dunia, tidak terkecuali negeri kaya seperti AS, sudah dan sedang menghadapi ekses. Harga minyak dunia naik 58 persen, harga CPO (crude palm oil) naik 27 persen dan harga batu bara naik hingga 133 persen.

Harga bahan bakar minyak (BBM) yang mahal mendongkrak harga beragam pangan. Konsekuensinya, inflasi pun meroket. Per Mei 2022, angka inflasi di AS tercatat naik menjadi 8,6 persen, tertinggi sejak 1981.

Kecenderungan yang memburuk ini mendorong lembaga multilateral seperti Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia mengoreksi proyeksi pertumbuhan ekonomi global per 2022. IMF memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi global tahun ini menjadi 3,6 persen dari proyeksi sebelumnya, 4,4 persen. Dan, melalui Global Economic Prospects edisi Juni 2022, Bank Dunia juga mengoreksi proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia 2022 menjadi 2,9 persen dari sebelumnya 4,1 persen.

Pemerintah Indonesia pun mewaspadai ekses ketidakpastian global saat ini. Dalam beberapa kesempatan akhir-akhir ini, Presiden Joko Widodo pun sudah mengungkap fakta dan mendorong semua pihak untuk mewaspadai kecenderungan ini. Presiden pernah mengungkap bahwa tidak kurang dari 60 negara saat ini mengalami kesulitan keuangan dan ekonomi.

Indonesia pun sudah menerima dan menanggung ekses dari ketidakpastian global itu karena sebagian kebutuhan BBM di dalam negeri masih harus diimpor. Sebagaimana sudah dipahami publik, sejak 1 April 2022, PT Pertamina telah menaikkan harga jual BBM jenis Ron 92 atau Pertamax menjadi Rp 12.500-Rp 13.000per liter, dari sebelumnya Rp 9.000-Rp 9.400 per liter.

Walaupun belum signifikan, kenaikan BBM jenis Pertamax pun sudah berdampak pada harga beberapa jenis bahan pangan. Para ibu rumah tangga mengeluhkan naiknya harga cabai. Dan, karena harga avtur naik, calon penumpang pesawat terbang pun harus menerima kenyataan akan lonjakan harga tiket pesawat.

Untuk mencegah lonjakan inflasi, Pemerintah berusaha sekuat tenaga untuk tidak menaikkan harga jual BBM subsidi jenis solar dan Pertalite. Kedua jenis BBM itu digunakan oleh masyarakat kebanyakan untuk berbagai aktivitas.

Selain ekses dari kenaikan harga energi, komunitas global juga mulai was-was dengan potensi gangguan pada rantai pasok sejumlah komoditi bahan pangan. Seperti diungkapkan juga oleh Presiden Joko Widodo bahwa tidak kurang dari 22 negara telah mengunci hasil pangan mereka.

Cepat atau lambat, dampak dari fakta ini juga akan dirasakan masyarakat Indonesia. Sebab, selama ini, Indonesia masih impor jagung, gandum, dan kedelai. Gandum untuk membuat mie, roti dan penganan kue lainnya, sedangkan kedelai untuk bahan baku tahu-tempe. Kalau situasinya tidak bertambah baik, potensi masalah yang akan dihadapi semua orang adalah kemungkinan terganggunya pasokan gandum, kedelai hingga jagung.

Presiden bersama para menteri tentu sudah membahas dan mengantisipasi ekses terburuk dari ketidakpastian global saat ini. Semua elemen masyarakat pun diharapkan memahami tantangan bersama yang memang sulit dihindari sekarang ini.

Walau pun tidak mudah, masyarakat berharap pemerintah bisa meminimalisir ekses dari ketidakpastian global sekarang ini. Pemerintah dan masyarakat harus mampu mewujudkan suasana kondusif agar dari kebersamaan itu muncul kemampuan mengantisipasi kemungkinan terburuk. (*)

Bambang Soesatyo (Ketua MPR RI/Kandidat Doktor Ilmu Hukum, Ilmu Sosial & Ilmu Politik (FHISIP) Universitas Terbuka)

Berita terkait

Bamsoet Kembali Dorong Peningkatan Kualitas Pendidikan

8 jam lalu

Bamsoet Kembali Dorong Peningkatan Kualitas Pendidikan

Bambang Soesatyo mendorong agar kualitas pendidikan di Indonesia terus ditingkatkan. Baik melalui perbaikan kurikulum ataupun peningkatan kapabilitas pengajar atau guru.

Baca Selengkapnya

Telkomsel Pastikan Akses Jaringan Broadband dalam WWF 2024

8 jam lalu

Telkomsel Pastikan Akses Jaringan Broadband dalam WWF 2024

Telkomsel telah memastikan kesiapan infrastruktur terdepan untuk mendukung kenyamanan aktivitas komunikasi dan pengalaman digital seluruh perwakilan delegasi World Water Forum 2024 dengan mengoptimalkan kapasitas dan kualitas jaringan dari 4G hingga 5G di 344 site eksisting.

Baca Selengkapnya

Mentan Sambut Baik Kelompok Tani Mahasiswa

9 jam lalu

Mentan Sambut Baik Kelompok Tani Mahasiswa

Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (MRPTNI), membentuk kelompok tani mahasiswa sebagai ujung tombak masa depan bangsa yang harus memiliki konsen terhadap sektor pertanian.

Baca Selengkapnya

Nikson Nababan Siap Maju Pilgub Sumut

9 jam lalu

Nikson Nababan Siap Maju Pilgub Sumut

10 tahun memimpin Taput dengan prinsip clean government, Nikson Nababan berniat maju hanya untuk kesejahteraan masyarakat.

Baca Selengkapnya

Taman Ismail Marzuki Gelar TIM Art Fest

9 jam lalu

Taman Ismail Marzuki Gelar TIM Art Fest

PT Jakarta Propertindo (Perseroda) (Jakpro) berkomitmen menjadikan TIM sebagai salah satu pusat seni dan budaya terbesar di Indonesia dan menjadikannya landmark penting dalam industri seni dan budaya nasional

Baca Selengkapnya

Nikson Nababan Daftar Bakal Calon Gubernur Sumut ke PPP

9 jam lalu

Nikson Nababan Daftar Bakal Calon Gubernur Sumut ke PPP

Nikson Nababan mengatakan, dirinya mengharapkan dukungan dari PPP.

Baca Selengkapnya

Tingkatkan Ekosistem Pendidikan, Pemkab Kediri Gandeng PSPK

9 jam lalu

Tingkatkan Ekosistem Pendidikan, Pemkab Kediri Gandeng PSPK

Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana atau Mas Dhito, menggandeng Pusat Studi Pendidikan dan Kebijakan (PSPK) untuk mengembangkan ekosistem pendidikan di Kabupaten Kediri.

Baca Selengkapnya

PNM Peduli Serahkan Sumur Bor untuk Warga Indramayu

10 jam lalu

PNM Peduli Serahkan Sumur Bor untuk Warga Indramayu

PT Permodalan Nasional Madani (PNM) melalui aksi PNM Peduli kembali menggelar kegiatan sebagai bentuk tanggung jawan sosial dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Tegaskan Hukum Harus Adaptif Terhadap Dinamika Zaman

10 jam lalu

Bamsoet Tegaskan Hukum Harus Adaptif Terhadap Dinamika Zaman

Norma hukum yang dianggap ideal pada hari ini, bisa jadi dipandang memiliki banyak celah di masa depan, sehingga harus disesuaikan, direvisi atau bahkan diganti.

Baca Selengkapnya

Lembaga Demografi FEB UI Rilis Hasil Studi Mengenai Kontribusi Penetrasi Internet Telkomsel

11 jam lalu

Lembaga Demografi FEB UI Rilis Hasil Studi Mengenai Kontribusi Penetrasi Internet Telkomsel

Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI) meluncurkan hasil studi komprehensif bertajuk 'Kontribusi Penetrasi Internet Telkomsel Terhadap Perekonomian Indonesia'.

Baca Selengkapnya