Suharso Ungkap Pembicaraan saat Jamuan Makan Siang Jokowi dan 7 Ketum Partai

Reporter

Fajar Pebrianto

Editor

Amirullah

Rabu, 15 Juni 2022 16:57 WIB

Presiden Joko Widodo menjamu makan siang 7 ketua umum partai politik menjelang pelantikan menteri baru di Istana Negara, Jakarta, Rabu, 15 Juni 2022. Sumber: youtube Sekretariat Presiden

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menjamu makan siang 7 ketua umum partai politik sebelum pelantikan menteri dan wakil menteri baru di Istana Negara, Jakarta, Rabu, 15 Juni 2022. Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suharso Monoarfa menyebut pertemuan ini lebih banyak membahas perkembangan terkini situasi ekonomi global.

"Bagaimana Indonesia menjadi contoh bagi negara di dunia," kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) ini usai acara pelantikan, Rabu, 15 Juni 2022.

International Monetary Fund (IMF), kata Suharso, telah mengingatkan potensi sejumlah negara yang gagal. Tapi di sisi lain, kata dia, Indonesia justru bisa menjadi juara sehingga diharapkan bisa memberikan pandangan ke negara lain.

Suharso menyebut dirinya sempat menjadi pembicara di forum Islamic Development Forum. Kala itu, dirinya ditanya soal cara Indonesia mengatasi pandemi, pemulihan ekonomi dan harga pangan yang naik setinggi langit.

Tapi di sisi lain, Indonesia bisa stabil dan tidak terlalu terdampak dari sisi pangan, meskipun sedang ada perang di Ukraina. Bahkan, ada komoditas seperti beras yang masih berpotensi untuk diekspor. "Kita harus pandai bersyukur," kata dia.

Advertising
Advertising

Meski demikian Suharso tak merinci pembicaraan politik apa yang dibahas di dalamnya, termasuk soal Koalisi Indonesia Bersatu. "Gak ada (soal KIB)," kata Suharso.

Koalisi ini terdiri dari PPP, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Golkar. Pemimpin partai koalisi ini hadir di jamuan makan siang bersama Jokowi. Dari Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto hingga Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan.

Lalu empat yang lain yaitu Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum Partai NasDem Surya Palon, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKN) Muhaimin Iskandar, dan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.

Terkait masuknya Zulkifli di pos menteri strategis, Suharso juga menilai tak akan ada gejolak di tubuh koalisi partai pendukung pemerintah. Sebaliknya Suharso menyatakan bersyukur. "Kami bersyukur aja kalau beliau bisa terpilih," kata Suharso.

Sementara, Airlangga mengakui salah satu yang dibahas adalah soal konsolidasi politik, tapi kaitannya tetap dengan tantangan global ke depan."Tadi dibahas tantangan di bidang energi, pangan, dan terkait capaian pangan," ujarnya.

Tantangan yang muncul itu dinilai semakin berat dan hanya bisa ditangani dengan politik yang stabil. "Dan dilaksanakan selama menangani pandemi Covid-19, jadi dengan politik stabil, pemerintah bisa mengambil langah-langkah," ujarnya.

Berita terkait

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

33 menit lalu

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

Beleid itu menyatakan uang pensiun sebagai salah satu hak kepala desa. Namun, besaran tunjangan tersebut tidak ditentukan dalam UU Desa.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

1 jam lalu

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

Panel Barus, mengatakan setelah Ganjar-Mahfud meraih suara paling rendah, PDIP cenderung menyalahkan Jokowi atas hal tersebut.

Baca Selengkapnya

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

4 jam lalu

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

Jokowi mengatakan dia dan pihak lain boleh ikut berpendapat jika dimintai saran soal susunan kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

4 jam lalu

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

Menkomarinves Luhut Pandjaoitan buka kemungkinan kewarganegaraan ganda untuk diaspora. Apa saja alasan dan syaratnya?

Baca Selengkapnya

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

5 jam lalu

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

Pemerintah akhirnya mengesahkan UU Desa terbaru yang telah diteken Jokowi dan diwacanakan perubahannya sejak Mei 2022. Apa saja aturan barunya?

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Buat Presidential Club, Tanggapan Jokowi hingga Pengamat Politik

5 jam lalu

Prabowo Ingin Buat Presidential Club, Tanggapan Jokowi hingga Pengamat Politik

Prabowo Subianto berkeinginan membuat klub kepresidenan atau presidential club

Baca Selengkapnya

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

5 jam lalu

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

Permintaan para kepala desa agar masa jabatannya ditambah akhirnya dikabulkan pemerintah. Samakah hasilnya dengan UU Desa?

Baca Selengkapnya

Perjalanan Ubah Regulasi Masa Jabatan Kepala Desa di UU Desa, Setelah Unjuk Rasa Menjelang Pemilu 2024

8 jam lalu

Perjalanan Ubah Regulasi Masa Jabatan Kepala Desa di UU Desa, Setelah Unjuk Rasa Menjelang Pemilu 2024

Masa jabatan kepala desa akhirnya diperpanjang dari 6 tahun menjadi 8 tahun. Beleid gres itu tertuang dalam UU Desa yang diteken Jokowi.

Baca Selengkapnya

Ragam Tanggapan atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

9 jam lalu

Ragam Tanggapan atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Prabowo ingin menjaga silaturahmi kebangsaan dan menjadi teladan lewat presidential club.

Baca Selengkapnya

Jokowi Soal Susunan Kabinet Prabowo: Kalau Enggak Diminta Saran tapi Ikut Nimbrung, Enggak Boleh

16 jam lalu

Jokowi Soal Susunan Kabinet Prabowo: Kalau Enggak Diminta Saran tapi Ikut Nimbrung, Enggak Boleh

Menurut Jokowi, berbagai masukan tentang susunan kabinet mendatang itu boleh diberikan jika Prabowo meminta.

Baca Selengkapnya