Idul Adha 2022 Diprediksi Berbeda, Apa Sebabnya?

Reporter

Tempo.co

Editor

Nurhadi

Rabu, 8 Juni 2022 18:52 WIB

Petugas saat memantau hilal menggunakan teleskop di Masjid Al-Musyari'in, Jakarta Barat, Jumat, 1 April 2022. Sementara untuk hasil Sidang Isbat penentuan awal Ramadhan akan diumumkan oleh Pemerintah melalui Kementerian Agama. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta - Hari Raya Idul Adha 2022 (1443) Hijriah) diprediksi bakal berbeda antara Muhammadiyah dan pemerintah. Hal ini disampaikan langsung Profesor Riset Astronomi-Astrofisika Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Thomas Djamaluddin.

"Ada beberapa pihak bertanya, apakah Idul Adha 1443 Hijriah seperti yang tercantum di kalender, Sabtu 9 Juli 2022? Idul Adha kali ini ada potensi perbedaan, 9 Juli dan 10 Juli 2022," ujar Thomas seperti dikutip dari Antara pada Selasa, 8 Juni 2022.

Menurut Thomas, prediksi penetapan Idul Adha yang berbeda itu disebabkan adanya dua kriteria utama yang digunakan di Indonesia, yakni kriteria baru MABIMS (Menteri-menteri Agama Brunai Darussalam, Indonesia, Malaysia dan Singapura) dan kriteria Wujudul Hilal. Muhammadiyah menerapkan kriteria Wujudul Hilal yang mendasarkan pada kondisi bulan lebih lambat terbenam daripada matahari.

Sementara pemerintah menggunakan kriteria baru MABIMS yang mengacu pada jarak sudut Bulan-Matahari (elongasi) minimum 6,4 derajat dan fisis gangguan cahaya syafak (cahaya senja) dengan parameter ketinggian minimum 3 derajat. Sebelumnya, kriteria lama MABIMS mengharuskan ketinggian minimal 2 derajat dan elongasi 3 derajat atau umur bulan 8 jam untuk menentukan Idul Adha.

Berdasarkan kriteria baru MABIMS tersebut, kata Thomas, wilayah Indonesia pada saat Maghrib 29 Juni 2022 tinggi bulan umumnya kurang dari 3 derajat dan elongasinya kurang dari 6,4 derajat. Dengan begitu, hilal terlalu tipis untuk bisa mengalahkan cahaya syafaq yang masih cukup kuat sehingga hilal tidak dapat dirukyat.

Advertising
Advertising

Secara hisab imkan rukyat (visibilitas hilal), data itu menunjukkan bahwa 1 Dzulhijah 1443 akan jatuh pada 1 Juli 2022 dan Idul Adha jatuh pada 10 Juli 2022. Meski demikian, proses penetapan Idul Adha akan diputuskan melalui sidang isbat. "Konfirmasi rukyat akan dilakukan pada 29 Juni dan diputuskan pada sidang isbat awal Dzulhijah 1443 Hijriah," kata Thomas.

Berbeda dengan pemerintah yang masih menunggu hasil sidang isbat, Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah telah menetapkan Idul Adha 2022 jatuh pada 9 Juli 2022. Penetapan itu termaktub dalam Maklumat Nomor 01/MLM/I.0/E/2022 tentang Penetapan Hasil Hisab Ramadhan, Syawal, dan Dzulhijah 1443 Hijriah.

HARIS SETYAWAN

Baca juga: Pemerintah Resmi Tetapkan Idul Adha Jatuh pada 20 Juli 2021

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Berita terkait

Ketergantungan Impor 99 Persen, Peneliti BRIN Riset Jamur Penghasil Enzim

1 jam lalu

Ketergantungan Impor 99 Persen, Peneliti BRIN Riset Jamur Penghasil Enzim

Di Indonesia diperkirakan terdapat 200 ribu spesies jamur, yang di antaranya mampu memproduksi enzim.

Baca Selengkapnya

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

5 jam lalu

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

Polusi udara yang erat kaitannya dengan tingginya beban penyakit adalah polusi udara dalam ruang (rumah tangga).

Baca Selengkapnya

Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

6 jam lalu

Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

Efek polusi udara rumah tangga baru terlihat dalam jangka waktu relatif lama.

Baca Selengkapnya

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

8 jam lalu

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

Aspebindo mendukung rencana pemerintah membagikan izin usaha pertambangan (IUP) kepada ormas keagamaan. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Kerusakan Alat Pemantau Gunung Ruang, BRIN Teliti Karakter Iklim, serta Kendala Tes UTBK Mengisi Top 3 Tekno

1 hari lalu

Kerusakan Alat Pemantau Gunung Ruang, BRIN Teliti Karakter Iklim, serta Kendala Tes UTBK Mengisi Top 3 Tekno

Artikel soal kerusakan alat pemantau erupsi Gunung Ruang menjadi yang terpopuler dalam Top 3 Tekno hari ini.

Baca Selengkapnya

Kisruh Rumah Dinas Puspiptek, Pensiunan Peneliti Pernah Laporkan BRIN ke Kejaksaan Agung

1 hari lalu

Kisruh Rumah Dinas Puspiptek, Pensiunan Peneliti Pernah Laporkan BRIN ke Kejaksaan Agung

Penghuni rumah dinas Psupiptek Serpong mengaku pernah melaporkan BRIN ke Kejaksaan Agung atas dugaan penyalahgunaan aset negara

Baca Selengkapnya

Pensiunan Puspitek Sebut Permintaan Pengosongan Rumah Dinas Sudah Ada Sejak 2017, Namun Batal

1 hari lalu

Pensiunan Puspitek Sebut Permintaan Pengosongan Rumah Dinas Sudah Ada Sejak 2017, Namun Batal

Pensiunan Puspitek menyatakan Menristek saat itu, BJ Habibie, menyiapkan rumah dinas itu bagi para peneliti yang ditarik dari berbagai daerah.

Baca Selengkapnya

Baznas - Muhammadiyah Gulirkan Program Pengembangan SDM Unggul

1 hari lalu

Baznas - Muhammadiyah Gulirkan Program Pengembangan SDM Unggul

Kolaborasi antara Baznas dengan Muhammadiyah dalam pemanfaatan dana zakat, bisa memberikan manfaat yang besar bagi kepentingan umat

Baca Selengkapnya

Pusat Riset Iklim BRIN Fokus Teliti Dampak Perubahan Iklim terhadap Sektor Pembangunan

2 hari lalu

Pusat Riset Iklim BRIN Fokus Teliti Dampak Perubahan Iklim terhadap Sektor Pembangunan

Pusat Riset Iklim dan Atmosfer BRIN fokus pada perubahan iklim yang mempengaruhi sektor pembangunan.

Baca Selengkapnya

BRIN: Rumah di Puspitek Punya Negara Tak Bisa Dimiliki

2 hari lalu

BRIN: Rumah di Puspitek Punya Negara Tak Bisa Dimiliki

Kepala Biro Manajemen Barang Milik Negara dan Pengadaan pada BRIN Arywarti Marganingsih mengatakan perumahan Puspitek, Serpong, tak bisa jadi hak milik.

Baca Selengkapnya