Risiko Penularan Covid-19 di Indonesia Rendah, IDI Minta Warga Tetap Waspada

Reporter

Antara

Selasa, 7 Juni 2022 19:21 WIB

Petugas medis melakukan tes usap kepada delegasi yang mengikuti pertemuan Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) 2022 di Nusa Dua, Bali, Selasa 24 Mei 2022. Tes usap bagi semua delegasi dan petugas tersebut untuk mendukung kegiataan GPDRR 2022 di Bali agar berjalan dengan aman, inklusif dan sesuai dengan protokol kesehatan. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Satgas Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Zubairi Djoerban mengatakan risiko penularan COVID-19 di Indonesia saat ini rendah jika dibandingkan dengan situasi di beberapa negara lain.

"Indonesia rangking dunia nomor 40 lebih, rumah sakitnya sepi, positivity rate rendah banget di bawah 3 persen, yang divaksinasi semakin banyak," kata Zubairi Djoerban, Selasa 7 Juni 2022.

Berdasarkan situasi itu, Zubairi menyebut bahwa risiko penularan COVID-19 di Indonesia saat ini sudah rendah sekali. Tapi masyarakat diimbau untuk tidak jumawa dan tetap berhati-hati.

Ia mengatakan per 5 Juni 2022 jumlah kasus baru Indonesia mencapai 388 orang dengan lima orang meninggal. "Artinya, setiap hari pada bulan Juni itu jumlah kasus di atas 300 tapi di bawah 400. Jadi memang relatif agak naik sedikit dari dari bulan Mei 2022. Kemudian Indonesia juga pernah 100 kasus baru," katanya.

Jika dibandingkan dengan situasi di luar negeri, kata Zubairi, Korea Utara bisa menembus 600.000 kasus dalam sepekan atau setara rata-rata 90.000 kasus baru sehari. Amerika Serikat di atas 70.000 kasus baru per hari.

Advertising
Advertising

Secara terpisah, Direktur Pasca Sarjana Universitas YARSI Tjandra Yoga Aditama mengemukakan sejumlah alasan mengapa dunia masih berstatus pandemi hingga saat ini. "Perlu ketahui bahwa sampai sekarang dunia masih dalam status pandemi, sebagaimana juga disampaikan Direktur Jenderal WHO pada acara pembukaan World Health Assembly 22 Mei 2022 di Jenewa," katanya.

Pertama, sampai akhir Mei 2022 masih ada sekitar 70 negara di dunia yang kasusnya masih meningkat. "Padahal kita tahu prinsip dasarnya, no one is safe until everyone is safe, dan 70 negara adalah sekitar sepertiga dari jumlah negara di dunia," katanya.

Kedua, jumlah tes di dunia jauh menurun, sehingga sulit untuk melihat gambaran epidemiologi yang sebenarnya, kata Tjandra.

Situasi itu perlu jadi perhatian di Indonesia, sebab jumlah tes tetap harus terjaga. "Saya lihat di New York di mana-mana ada tenda tempat orang bisa test COVID-19 tanpa bayar," katanya.

Ketiga, dari pengalaman pandemi selama dua tahun lebih maka virus SARS-CoV-2 penyebab COVID-19 terkadang tidak bisa diduga. "Kita belum dapat mengetahui secara pasti bagaimana perkembangannya di masa datang," ujarnya.

Keempat, kata Tjandra, sampai Mei 2022 baru ada 57 negara yang sudah memvaksinasi 70 persen populasi penduduk, bahkan ada yang lebih. Semua adalah negara dengan penghasilan tinggi.

"Angka 70 persen dihitung berdasar jumlah total penduduk, bukan berdasar target, sehingga Indonesia pun kalau jumlah yang divaksin dibagi jumlah penduduk, maka angkanya masih di bawah 70 persen, walau kalau dibagi dengan angka target maka memang sudah di atas 70 persen," ujarnya.

Penjelasan kelima tentang pandemi masih ada, kata Tjandra, adalah faktor transmisi yang masih meningkat. "Artinya, jumlah kematian masih tetap ada dan potensi varian baru dapat saja terbentuk," katanya.

Baca: Update Covid Hari Ini 7 Juni 2022: Kasus Tambah 518 Orang, Meninggal 2

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Berita terkait

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

1 jam lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

12 jam lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

5 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

6 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

7 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Pasca Pandemi, Gaya Belanja Offline Tetap Digemari Masyarakat

9 hari lalu

Pasca Pandemi, Gaya Belanja Offline Tetap Digemari Masyarakat

Riset menyatakan bahwa preferensi konsumen belanja offline setelah masa pandemi mengalami kenaikan hingga lebih dari 2 kali lipat.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

11 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

14 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

14 hari lalu

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

20 hari lalu

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.

Baca Selengkapnya