Dugaan Kekerasan Benny K Harman, Polisi Periksa 3 Saksi

Reporter

Antara

Senin, 30 Mei 2022 17:00 WIB

Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Benny Kabur Harman. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Polres Manggarai Barat di NTT telah memeriksa tiga saksi dalam kasus dugaan penganiayaan yang dilakukan oleh anggota Komisi III DPR, Benny K Harman, kepada seorang pegawai restoran di Labuan Bajo, pada 26 Mei lalu.

"Saat ini tim penyidik dari Polres Manggarai Barat sudah memeriksa tiga saksi terkait kasus dugaan penganiayaan itu," kata Kabid Humas Polda NTT, Ajun Komisaris Besar Ariasandy, di Kupang, Senin 30 Mei 2022.

Ia menjelaskan, kasus dugaan penganiayaan itu masih terus berproses hingga saat ini dan masih dalam penyelidikan oleh polisi setempat. Korban yang adalah seorang pegawai restoran kini sudah membuat laporan polisi, dan penyelidikan dilakukan untuk mengungkap apakah ada indikasi pidana atau tidak.

Tiga saksi yang diperiksa tersebut yakni dari korban sendiri serta dari pihak anggota DPR yang menemani Harman ke restoran itu.

Ariasandy menambahkan bahwa laporan dari pihak terlapor, Harman, juga sudah diterima polisi setempat. "Laporan yang kita terima baik dari korban maupun dari yang terlapor tetap kita proses dan juga tetap lakukan penyelidikan awal terkait kasus itu," tambah dia.

Advertising
Advertising

Ia juga menjelaskan, Harman melaporkan balik manajemen restoran setempat karena perbuatan tidak menyenangkan, karena terlapor merasa disuruh pindah dari meja awal ketika hendak memesan makan di restoran itu.

Sebelumnya, tersebar video seorang anggota Komisi III DPR sebanyak tiga kali menampar seorang pegawai restoran di Labuan Bajo, akibat menyuruh pindah dari meja yang sudah ditempati karena meja itu sudah dipesan.

Selanjutnya Harman dalam rilis yang diterima mengatakan bahwa dia tidak menampar pegawai restoran itu namun hanya mendorongnya sebanyak tiga kali. Ia mengatakan bahwa sebelum kejadian itu mereka sudah duduk di meja itu selama 15 menit dan memesan makanan dan sudah dicatat pegawai restoran.

Namun sekitar 15 menit kemudian, tanpa ada basa basi dirinya dan beberapa orang yang ada bersama dirinya diberitahu untuk segera meninggalkan ruangan karena ruangan itu sudah pesan.

"Kami dipersilahkan keluar. Saya tanya mengapa kami disuruh keluar, apakah kami tidak diperkenankan makan di ruangan yng ber-AC. Memang saya pakai celana pendek dan baju kaos, lagi lusuh karena baru dari kerja kebun," kata dia.

Karena merasa diperlakukan secara tidak wajar, dia bermaksud bertemu dengan manager restoran atau pemilik restoran, apa sebenarnya yang terjadi agar tidak terjadi salah paham. Namun karena manajernya tidak ada di tempat maka ia pun mengaku sudah bertanya baik-baik kepada pegawai restoran tersebut, dan ia mengaku hanya mendorong muka korban sebanyak tiga kali.

Baca: Benny Kabur Harman Vs Restoran Mai Cenggo, Polisi: Benar Ada 3 Laporan

Berita terkait

Siswa MTs di Semarang Diduga Aniaya Adik Kelas Pakai Setrika karena Ajakan Jabat Tangan Tak Direspons

18 menit lalu

Siswa MTs di Semarang Diduga Aniaya Adik Kelas Pakai Setrika karena Ajakan Jabat Tangan Tak Direspons

Seorang siswa Madrasah Tsanawiyah atau MTs di Susukan, Kabupaten Semarang diduga menganiaya adik kelasnya menggunakan setrika di asrama

Baca Selengkapnya

Dipukul dengan Paving Blok saat Tidur, Ayah Tewas Dibunuh Anak di Tangerang

1 hari lalu

Dipukul dengan Paving Blok saat Tidur, Ayah Tewas Dibunuh Anak di Tangerang

Mustari, 60 tahun, mati di tangan anak kandungnya sendiri setelah mengalami luka di bagian kepala akibat dipukul menggunakan paving block di Tangerang

Baca Selengkapnya

Imigrasi Surabaya Tangkap Warga Negara Bangladesh yang Diduga Terlibat Penyelundupan Manusia

1 hari lalu

Imigrasi Surabaya Tangkap Warga Negara Bangladesh yang Diduga Terlibat Penyelundupan Manusia

Seorang Warga Negara Bangladesh berinisial HR yang jadi DPO kasus penyelundupan manusia ditangkap Kantor Imigrasi Kelas I TPI Surabaya.

Baca Selengkapnya

Turis Inggris Ditahan di Thailand setelah Dituduh Buat Review yang Bikin Rating Restoran Anjlok

2 hari lalu

Turis Inggris Ditahan di Thailand setelah Dituduh Buat Review yang Bikin Rating Restoran Anjlok

Menurut polisi Thailand, motifnya bermula dari konflik pribadi turis Inggris itu dengan pemilik restoran

Baca Selengkapnya

Polisi Bebaskan Korban Begal yang Jadi Tersangka karena Bunuh Pelaku

2 hari lalu

Polisi Bebaskan Korban Begal yang Jadi Tersangka karena Bunuh Pelaku

Polisi membebaskan pria berinisial FH, seorang korban begal yang sempat dijadikan tersangka karena membunuh pelaku begal berinisial E.

Baca Selengkapnya

Polisi Bebaskan Korban Begal yang Jadi Tersangka Pembunuhan di Jambi, Pakai Pasal Pembelaan Terpaksa

2 hari lalu

Polisi Bebaskan Korban Begal yang Jadi Tersangka Pembunuhan di Jambi, Pakai Pasal Pembelaan Terpaksa

Polisi menghentikan proses penyidikan kasus pembunuhan pelaku begal di Jambi dan membebaskan korban pembegalan.

Baca Selengkapnya

Kasus Pembunuhan Penjaga Toko Baju, Kejari Kabupaten Tangerang Terima Pelimpahan Tersangka

3 hari lalu

Kasus Pembunuhan Penjaga Toko Baju, Kejari Kabupaten Tangerang Terima Pelimpahan Tersangka

Kejaksaan Negeri Kabupaten Tangerang akan menjerat tersangka pembunuhan itu dengan pasal penganiayaan dengan mengakibatkan kematian.

Baca Selengkapnya

Rubicon Milik Mario Dandy Tak Laku, Kejari Jaksel Turunkan Harga Lelang

3 hari lalu

Rubicon Milik Mario Dandy Tak Laku, Kejari Jaksel Turunkan Harga Lelang

Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan kembali melelang mobil Rubicon milik terpidana perkara penganiayaan, Mario Dandy Satrio

Baca Selengkapnya

Wali Kota Tangsel Ajak Mahasiswa Katolik Unpam dan Warga Duduk Bareng, Pastikan Tidak Ada Intoleransi

4 hari lalu

Wali Kota Tangsel Ajak Mahasiswa Katolik Unpam dan Warga Duduk Bareng, Pastikan Tidak Ada Intoleransi

Setelah sempat gaduh soal pembubaran doa rosario yang dilakukan mahasiswa Katolik Unpam, Wali Kota Tangerang Selatan gelar pertemuan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Hapus Sistem Kelas BPJS Kesehatan YLKI Pertanyakan Alasannya, Bea Cukai Banyak Disorot Sri Mulyani Rapat Internal

4 hari lalu

Terkini: Jokowi Hapus Sistem Kelas BPJS Kesehatan YLKI Pertanyakan Alasannya, Bea Cukai Banyak Disorot Sri Mulyani Rapat Internal

Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia atau YLKI mempertanyakan alasan pemerintah menerapkan sistem Kelas Rawat Inap Standar dalam layanan BPJS Kesehatan.

Baca Selengkapnya