Andika Perkasa Masuk Radar Nasdem Untuk Pilpres 2024, Pengamat: Wajar

Reporter

Dewi Nurita

Editor

Febriyan

Kamis, 26 Mei 2022 14:32 WIB

Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa saat menyampaikan sambutan dalam penandatanganan nota kesepahaman (MoU) di Ruang Amerta, Lantai 4, Kampus C UNAIR. Foto: Agus Irwanto

TEMPO.CO, Jakarta - Ketertarikan Partai Nasional Demokrat (Nasdem) terhadap Panglima TNI Andika Perkasa untuk menjadi calon pada Pemilihan Presiden 2024 dinilai wajar. Meskipun demikian, Andika diprediksi hanya akan menjadi calon wakil presiden.

Direktur Eksekutif Indonesia Political Review, Ujang Komarudin, menyatakan bahwa ketertarikan NasDem terhadap Andika wajar. Pasalnya, Ketua Umum Nasdem, Surya Paloh, memiliki kedekatan dengan jaringan militer.

Paloh merupakan salah satu pendiri Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan Indonesia (FKPPI). Paloh bersama sejumlah anak ABRI lain mendirikan organisasi ini pada 1978.

Meskipun demikian, Ujang menilai Andika akan sangat sulit bersaing. Pasalnya, berdasarkan survei berbagai lembaga, elektabilitasnya saat ini masih sangat rendah.

Hal itu, menurut Ujang, akan menjadi salah satu pertimbangan bagi Nasdem untuk mengajukan nama Andika. Pasalnya, Nasdem akan kesulitan membentuk koalisi jika mengusung calon yang sulit menang.

Advertising
Advertising

"Partai-partai itu secara psikologi pasti akan mendukung capres yang memiliki elektabilitas tinggi, karena potensi menangnya besar. NasDem tentu berhitung juga. Jadi menurut saya, ya muncul nama itu kan belum tentu dijadikan Capres, bisa saja untuk strategi pemberitaan," kata Ujang saat dihubungi, Kamis, 26 Mei 2022.

Direktur Eksekutif Kelompok Kajian dan Diskusi Opini Publik Indonesia (KedaiKOPI) Kunto Adi Wibowo juga menilai para calon berlatar belakang militer seperti Andika masih akan sulit bersaing pada Pilpres 2024. Belajar dari dua pilpres terakhir, menurut dia, calon berlatar belakang militer harus terlebih dahulu masuk partai politik.

Kunto juga melihat adanya resistensi dari partai politik saat ini untuk mengusung calon dari militer. Menurut dia, para petinggi partai khawatir jika nantinya kendaraan politik mereka justru diambil alih oleh para purnawirawan militer.

"Kita lihat saja pengalaman tokoh dari TNI pada Pemilu yang lalu, Pak Gatot Nurmantyo, yang pada waktu itu elektabilitasnya bahkan lebih besar dari Pak Andika saja susah mendapat kendaraan partai koalisi yang bisa mendukungnya. Kecuali Pak Andika keluar dari TNI terus masuk partai, mungkin beda cerita," tutur Kunto, Kamis, 26 Mei 2022.

"Jadi menurut saya, Cawapres itu paling maksimal kalau untuk Pak Andika sekarang."

Nama Andika Perkasa mencuat sebagai salah satu calon presiden yang akan diusung oleh Nasdem. Sejumlah Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Nasdem siap mengajukan nama lulusan Akademi Militer tahun 1987 tersebut dalam rapat kerja nasional (Rakernas) Nasdem yang akan digelar pertengahan bulan depan.

Dalam rakernas itu, setiap DPW disebut berhak mengajukan tiga nama calon kepada Dewan Pimpinan Pusat (DPP). Akan tetapi, suara terakhir tetap akan ditentukan oleh Surya Paloh sebagai ketua umum. Selain Andika Perkasa, terdapat pula nama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang disebut akan meramaikan acara Rakernas tersebut.

Baca: Andika Perkasa Diminta Tahan Manuver Politik, Pengamat: Dia Masih Panglima TNI

Berita terkait

Nasdem, PKS, dan Perindo Jajaki Koalisi pada Pilkada 2024 di Sulsel

1 jam lalu

Nasdem, PKS, dan Perindo Jajaki Koalisi pada Pilkada 2024 di Sulsel

Nasdem Sulsel menyatakan komunikasi politik tetap terbuka dengan partai lain guna menghadapi Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

CekFakta #258 Energi Positif yang Palsu selama Pilpres 2024

5 jam lalu

CekFakta #258 Energi Positif yang Palsu selama Pilpres 2024

Toxic Positivity; Energi Positif yang Palsu selama Pilpres 2024

Baca Selengkapnya

Sidang Sengketa Pileg, Hakim Arief Hidayat Bingung Tanda Tangan Surya Paloh Beda

9 jam lalu

Sidang Sengketa Pileg, Hakim Arief Hidayat Bingung Tanda Tangan Surya Paloh Beda

Hakim MK Arief Hidayat menyinggung tanda tangan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh yang berbeda di suratarie kuasa dan KTP.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Disebut Berencana Hidupkan Kembali Acara Desak Anies

11 jam lalu

Anies Baswedan Disebut Berencana Hidupkan Kembali Acara Desak Anies

Anies Baswedan akan tetap berkegiatan mengunjungi masyarakat meski Pilpres telah usai.

Baca Selengkapnya

Anies-Muhaimin ke Aceh Meski Timnas Amin Sudah Bubar, Ada Apa?

13 jam lalu

Anies-Muhaimin ke Aceh Meski Timnas Amin Sudah Bubar, Ada Apa?

Anies-Muhamin dikabarkan menuju ke Aceh untuk mengikut agenda bersama meski Timnas Amin sudah bubar.

Baca Selengkapnya

Soal Sikap Politik PKS Usai Pilpres 2024, Jubir: Santai Saja

13 jam lalu

Soal Sikap Politik PKS Usai Pilpres 2024, Jubir: Santai Saja

Koordinator Juru bicara PKS, Ahmad Mabruri, mengatakan sikap politik PKS jadi koalisi atau oposisi akan diumumkan jika sudah diputuskan Majelis Syuro.

Baca Selengkapnya

Modus Penyelewengan Dana BOS

19 jam lalu

Modus Penyelewengan Dana BOS

Penyelewengan dana bantuan operasional sekolah atau dana BOS diduga masih terus terjadi di banyak satuan pendidikan secara nasional.

Baca Selengkapnya

Tak Hadiri Pembubaran Timnas Amin, Surya Paloh Mengaku Tidak Tahu

1 hari lalu

Tak Hadiri Pembubaran Timnas Amin, Surya Paloh Mengaku Tidak Tahu

Surya Paloh tidak tampak dalam acara yang digelar di kediaman Anies di Lebak Bulus itu.

Baca Selengkapnya

Kuasa Hukum Prabowo-Gibran Sebut Gugatan PDIP di PTUN Salah Alamat

1 hari lalu

Kuasa Hukum Prabowo-Gibran Sebut Gugatan PDIP di PTUN Salah Alamat

Kuasa Hukum Prabowo-Gibran, Maulana Bungaran, mengatakan, gugatan PDIP salah alamat jika ingin membatalkan pelantikan kliennya

Baca Selengkapnya

Kuasa Hukum Prabowo-Gibran: PDIP Tak Punya Legal Standing Gugat KPU

1 hari lalu

Kuasa Hukum Prabowo-Gibran: PDIP Tak Punya Legal Standing Gugat KPU

Kuasa Hukum Prabowo-Gibran, Maulana Bungaran, mengatakan PDIP tidak memiliki legal standing mengajukan gugatan ke PTUN di perkara ini

Baca Selengkapnya