Soal Koalisi Indonesia Bersatu, Hasto PDIP: Pilpres 2024 Masih Jauh

Reporter

Dewi Nurita

Editor

Juli Hantoro

Jumat, 20 Mei 2022 09:43 WIB

Sekjen Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto. Dok.TEMPO/Ilham Fikri

TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto merespons kehadiran Koalisi Indonesia Bersatu--nama koalisi bentukan Partai Golkar, PPP, dan PAN.

Menurut Hasto, koalisi tersebut terlalu dini dibentuk, sementara Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024 masih jauh.

"Jangan membawa kontestasi terlalu awal, yang kemudian membuang energi kita," ujar Hasto di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Jumat, 20 Mei 2022.

Hasto menilai, saat ini sebaiknya energi difokuskan pada perbaikan dan kemajuan bangsa dan negara pasca pandemi. Terlebih, ujar dia, ada persoalan global terkait perang Rusia-Ukraina.

PDIP juga mengaku tidak takut ketinggalan kereta didahului partai-partai lain yang sudah mulai bergerak untuk Pemilu 2024.

Advertising
Advertising

"Kan pemilu itu ada tahapannya, ada skala prioritas, kita membagi energi yang terbatas itu fokusnya untuk rakyat saat ini. Sehingga ada waktunya dalam membangun kerjasama parpol," tuturnya.

Pembentukan Koalisi Indonesia Bersatu diumumkan usai pertemuan tiga ketua umum partai di Rumah Heritage Jakarta, Kamis, 12 Mei 2022.

Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno menyebut bahwa Koalisi Indonesia Bersatu dibentuk dengan komitmen bersama membangun sebuah budaya budaya politik baru, dimana kerjasama partai-partai politik dibangun jauh-jauh hari sebelum Pemilu 2024. Tujuannya, agar melahirkan sebuah gagasan dan konsep yang jelas untuk mengawal pemerintahan baru pada 2024.

"Sehingga dalam kontestasi Pemilu 2024, kita terjebak lagi di dalam politik identitas yang melahirkan polarisasi dan pembelahan masyarakat. Kita ingin tarung konsep, tarung gagasan," ujar Eddy, Kamis,12 Mei 2022.

Koalisi ini masih membuka diri bagi partai-partai lain yang ingin bergabung. "Kami masih sangat terbuka untuk bekerjasama dengan partai politik lainnya, karena yang menyatukan kami adalah kesepakatan gagasan dan ide untuk membangun Indonesia," ujar Ketua DPP Partai Golkar, Ace Hasan Syadzily.

Baca juga: PPP: Koalisi Indonesia Bersatu Tanpa Syarat Dukung Capres dari Partai Koalisi

DEWI NURITA

Berita terkait

Alasan PDIP Sebut Oposisi Perlu Ada dalam Pemerintahan

7 jam lalu

Alasan PDIP Sebut Oposisi Perlu Ada dalam Pemerintahan

PDIP menilai oposisi diperlukan dalam sistem pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Respons Politikus PDIP soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club

16 jam lalu

Respons Politikus PDIP soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club

Politikus Senior PDIP, Andreas Hugo Pareira, merespons soal keinginan Prabowo Subianto yang membentuk presidential club atau klub kepresidenan.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

17 jam lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Pakar Ulas Sengketa Pilpres: MK Seharusnya Tidak Berhukum secara Kaku

21 jam lalu

Pakar Ulas Sengketa Pilpres: MK Seharusnya Tidak Berhukum secara Kaku

Ahli Konstitusi UII Yogyakarta, Ni'matul Huda, menilai putusan MK mengenai sengketa pilpres dihasilkan dari pendekatan formal legalistik yang kaku.

Baca Selengkapnya

DPR Evaluasi Penyelenggaraan Pemilu 2024 pada 15 Mei, KPU Siapkan Ini

1 hari lalu

DPR Evaluasi Penyelenggaraan Pemilu 2024 pada 15 Mei, KPU Siapkan Ini

Komisi II DPR juga akan mengonfirmasi isu yang menerpa Ketua KPU Hasyim Asy'ari.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

1 hari lalu

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

Panel Barus, mengatakan setelah Ganjar-Mahfud meraih suara paling rendah, PDIP cenderung menyalahkan Jokowi atas hal tersebut.

Baca Selengkapnya

Menakar Peluang Emil Dardak sebagai Wakil Khofifah Lagi setelah PDIP Merapat

1 hari lalu

Menakar Peluang Emil Dardak sebagai Wakil Khofifah Lagi setelah PDIP Merapat

Sebelum PDIP masuk, Khofifah telah lebih dahulu didukung Partai Golkar, Gerindra, Demokrat dan PAN sejak sebelum Pemilu 2024 berlangsung.

Baca Selengkapnya

DPR Agendakan Rapat Evaluasi Pemilu 2024 dengan KPU pada 15 Mei

1 hari lalu

DPR Agendakan Rapat Evaluasi Pemilu 2024 dengan KPU pada 15 Mei

KPU sebelumnya tidak menghadiri undangan rapat Komisi II DPR karena bertepatan dengan masa agenda sidang sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Perjalanan Ubah Regulasi Masa Jabatan Kepala Desa di UU Desa, Setelah Unjuk Rasa Menjelang Pemilu 2024

1 hari lalu

Perjalanan Ubah Regulasi Masa Jabatan Kepala Desa di UU Desa, Setelah Unjuk Rasa Menjelang Pemilu 2024

Masa jabatan kepala desa akhirnya diperpanjang dari 6 tahun menjadi 8 tahun. Beleid gres itu tertuang dalam UU Desa yang diteken Jokowi.

Baca Selengkapnya

Menang Telak di Aceh saat Pilpres 2024, Anies: Terima Kasih Orang-orang Pemberani

1 hari lalu

Menang Telak di Aceh saat Pilpres 2024, Anies: Terima Kasih Orang-orang Pemberani

Anies Baswedan mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Aceh karena telah memberi dukungan di Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya