Fadli Zon Gabung Satgas Parlemen Dunia Atasi Perang Rusia-Ukraina

Kamis, 28 April 2022 21:00 WIB

Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Fadli Zon saat pertemuan BKSAP DPR RI dengan Besar Iran untuk Indonesia Mohamad Azad, di Gedung Nusantara III, Senayan, Jakarta, Kamis (10/3/2022). Foto : Tari/Man

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Badan Kerjasama Antar Parlemen (BKSAP) Dewan Perwakilan Rakyat Fadli Zon menjadi anggota Satgas Organisasi Parlemen Dunia (Inter-Parliamentary Union) untuk mengatasi perang Rusia-Ukraina. Satgas telah menggelar pertemuan pertama pada 25 April 2022.

"Dunia harus bekerjasama mendorong tercapainya penyelesaian politik atas perang yang terjadi antara Rusia dengan Ukraina," kata Fadli dalam keterangan tertulis, Kamis, 28 April 2022.

Seruan disampaikan Fadli usai mengikuti pertemuan pertama Satgas pada 25 April lalu. Menurut dia, penyelesaian politik diperlukan agar penyelesaian militer yang saat ini diambil tidak mengarah kepada Perang Dunia III atau Perang Nuklir.

Fadli lalu menjelaskan Satgas dibentuk atas inisiatif BKSAP dalam sidang umum IPU ke-144 di Nusa Dua, Bali, akhir Maret lalu. Indonesia pun jadi satu-satunya negara Asia Pasifik yang jadi anggota Satgas.

Satgas ini beranggotakan delapan orang yang mewakili enam Grup Geopolitik. Afrika Selatan dan Namibia sebagai wakil grup Afrika. Uni Emirat Arab mewakili grup Arab. Indonesia mewakili grup Asia Pasifik,

Advertising
Advertising

Lalu, Kazakhstan mewakili grup Eurasia. Uruguay sebagai wakil untuk grup Amerika Latin dan Karibia. Terakhir, Belanda dan Israel sebagai wakil grup Twelve Plus yang meliputi wilayah Eropa Barat.

Dalam pertemuan 25 April lalu, Fadli mendesak perwakilan parlemen dunia segera melakukan langkah diplomasi konkret untuk mencegah peperangan mencapai eskalasi yang tidak diinginkan. Hasil kerja Satgas ini, kata dia, akan menjadi ujian bagi berfungsi atau tidaknya diplomasi parlemen sebagai bagian dari diplomasi total.

Fadli Zon menyebut Satgas harus bisa mendapatkan kepercayaan dari Rusia dan Ukraina. Sehingga, pembicaraan tripartit antara Satgas, Parlemen Rusia, dan Parlemen Ukraina bisa menghasilkan kesepakatan yang berarti.

Sebagai pengusul terbentuknya Satgas, Fadli Zon juga menyebut Satgas harus imparsial dan netral. Tujuannya agar Satgas dapat bekerja secara obyektif untuk mengakhiri perang, de-eskalasi konflik, membuka koridor kemanusiaan, serta mencapai kesepakatan damai.

Pertemuan 25 April ini, kata Fadli Zon digelar virtual dan melibatkan sejumlah pihak. Dari Presiden IPU Duarte Pacheco hingga diplomat senior Swiss, Walter Gyger dan Siobhan Martin. Keduanya ahli studi keamanan global dari the Geneva Center for Security Policy (GCSP). Kedunya dimintai masukannya mengenai strategi mendorong tercapainya penyelesaian politik atas perang Rusia-Ukraina.

Baca Juga: Rusia Janji Kurangi Serangan ke Ukraina, Zelensky Sulit Percaya: Kami Tidak Naif

Berita terkait

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

2 hari lalu

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

Putin mengunjungi Cina dan bertemu Xi Jinping setelah dilantik kembali sebagai Presiden Rusia.

Baca Selengkapnya

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

2 hari lalu

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

Sejumlah pihak bereaksi setelah Amerika mengancam hakim ICC jika mengeluarkan surat penangkapan kepada PM Israel, Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

2 hari lalu

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

Setidaknya 16 tentara bayaran Sri Lanka tewas dalam perang antara Rusia dan Ukraina, kata wakil menteri pertahanan pulau itu pada Rabu.

Baca Selengkapnya

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

2 hari lalu

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di ibu kota Cina, Beijing, untuk memulai kunjungan resmi selama dua hari atas undangan Xi Jinping

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

3 hari lalu

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

Vladimir Putin mendapat dukungan dari Beijing agar bisa menyelesaikan krisis Ukraina dengan damai.

Baca Selengkapnya

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

3 hari lalu

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

Jaksa ICC disebut takut terhadap ancaman dari Kongres AS dan dipertanyakan independensinya.

Baca Selengkapnya

Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

5 hari lalu

Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

Calon menhan Rusia yang ditunjuk oleh Presiden Vladimir Putin menekankan perlunya kesejahteraan yang lebih baik bagi personel militer.

Baca Selengkapnya

Siapakah Andrei Belousov, Menteri Pertahanan Pilihan Putin?

5 hari lalu

Siapakah Andrei Belousov, Menteri Pertahanan Pilihan Putin?

Presiden Rusia Vladimir Putin secara mengejutkan mengusulkan Andrei Belousov, seorang sipil ekonom menjadi menteri pertahanan.

Baca Selengkapnya

Rusia Rebut 5 Desa di Kharkiv dari Ukraina Lewat Pertempuran Sengit

6 hari lalu

Rusia Rebut 5 Desa di Kharkiv dari Ukraina Lewat Pertempuran Sengit

Rusia merebut lima desa dari Ukraina di wilayah Kharkiv. Rusia melakukan serangan besar-besaran di akhir pekan lalu.

Baca Selengkapnya

Plus Minus KTT Perdamaian Ukraina di Swiss

7 hari lalu

Plus Minus KTT Perdamaian Ukraina di Swiss

Rusia tidak diundang ke pertemuan tanggal 15-16 Juni 2024 dalam KTT Perdamaian Ukraina di Lucerne, Swiss.

Baca Selengkapnya