Sejumlah mahasiswa melakukan aksi di kawasan Patung Kuda, Jakarta, Kamis, 21 April 2022. Dalam aksi tersebut mahasiswa menyampaikan beberapa tuntutan, diantaranya menolak wacana perpanjangan masa jabatan Presiden, turunkan harga bahan pokok dan penundaan Pemilu 2024. TEMPO/Muhammad Hidayat
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Mahasiswa Trisakti Niha Nihaya kecewa dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang malah pergi ke Bogor saat mahasiswa melakukan aksi demonstrasi di depan Patung Kuda Arjuna Wijaya, Jakarta Pusat, Kamis, 21 April 2022.
Niha bersama ribuan mahasiswa dari berbagai kampus menggelar aksi menuntut Jokowi membuat pernyataan menolak wacana perpanjangan masa jabatan presiden. "Jokowi mana? Jokowi mana? Jokowi mana?" ujar Niha dalam orasinya diikuti oleh massa dari Aliansi Mahasiswa Indonesia atau AMI.
Menurut Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono, Presiden Jokowi sejak pagi sudah bertolak ke Bogor atau tepatnya ke Pasar Cisarua, Ciawi. Heru mengatakan kedatangan Jokowi ke sana dalam rangka kunjungan kerja.
Dalam orasinya, mahasiswa menuntut agar Jokowi atau perwakilan Istana menemui massa. Namun, massa mengaku kecewa saat mendapat kabar bahwa Jokowi sedang ada di luar kota saat massa menggelar aksi. "Semua bilang huuu! Bilang huuu!" teriak orator.
Dalam demo kali ini, AMI membawa tujuh tuntutan yang salah satunya meminta Presiden Jokowi membuat pernyataan tertulis menolak wacana jabatan tiga periode. Tuntutan selanjutnya meminta Jokowi menurunkan harga kebutuhan pokok dan mengatasi ketimpangan ekonomi.
Mahasiswa juga meminta Jokowi menindak tegas segala tindakan represif terhadap masyarakat sipil dengan mekanisme yang ketat dan tidak diskriminatif. Tuntutan keempat, mahasiswa meminta Jokowi mewujudkan pendidikan ilmiah, gratis, dan demokratis.
Kelima meminta Jokowi mensahkan RUU prorakyat dan menolak RUU prooligarki. "Enam mewujudkan reforma agraria sejati dan tujuh menuntaskan seluruh pelanggaran HAM," bunyi tuntutan para mahasiswa yang Koordinator Departemen Sosial dan Politik BEM UI, Melki Sedek Huang, yang dikirimkan kepada Tempo.