Peran Inovasi Kebijakan dalam Optimalisasi Potensi Daerah di Masa Pandemi

Rabu, 13 April 2022 16:29 WIB

Pada era desentralisasi seperti saat ini, pemerintah daerah memiliki kesempatan untuk lebih proaktif dalam mengembangkan inovasi kebijakan untuk daerahnya masing-masing. Pembangunan wilayah dapat berorientasi pada penciptaan keunggulan daya saing yang berkelanjutan, dengan menggali potensi daerah.

INFO NASIONAL - Pada era desentralisasi seperti saat ini, pemerintah daerah memiliki kesempatan untuk lebih proaktif dalam mengembangkan inovasi kebijakan untuk daerahnya masing-masing. Pembangunan wilayah dapat berorientasi pada penciptaan keunggulan daya saing yang berkelanjutan, dengan menggali potensi daerah.

Terlebih pada masa pandemi, optimalisasi potensi daerah perlu digerakkan oleh strategi yang tidak hanya efisien, namun juga didukung oleh inovasi kebijakan yang mampu meningkatkan pertumbuhan pembangunan, serta kolaborasi pengetahuan multi-disiplin.

Dari latar belakang tersebut, Knowledge Sector Initiative (KSI) melaksanakan diskusi virtual KSIxChange ke-35 yang bertemakan ‘Pentingnya Inovasi Kebijakan dalam Optimasi Potensi Daerah’ pada Kamis (26/8/2021). Diskusi ini membahas tentang bagaimana inovasi kebijakan dapat berperan dalam optimalisasi potensi daerah di masa pandemi.

Pada diskusi tersebut, Herman N. Suparman selaku Direktur Eksekutif Komite Pemantauan Pelaksanaan Otonomi Daerah (KPPOD) menilai bahwa masih terdapat pekerjaan rumah bagi pemerintah daerah dalam perancangan kebijakan, salah satunya Peraturan Daerah yang bermasalah.

“Kami melihat banyak Perda-Perda bermasalah. Selain karena kita belum punya standar yang bagus terkait bagaimana merancang kebijakan, kemudian dari sisi tools terkait perancangan kebijakan, kami masih berusaha mewujudkan itu,” kata Herman.

Advertising
Advertising

Pada era desentralisasi seperti saat ini, pemerintah daerah memiliki kesempatan untuk lebih proaktif dalam mengembangkan inovasi kebijakan untuk daerahnya masing-masing. Pembangunan wilayah dapat berorientasi pada penciptaan keunggulan daya saing yang berkelanjutan, dengan menggali potensi daerah.

Herman juga menyatakan bahwa proses perumusan kebijakan di tingkat daerah masih belum banyak melibatkan pemangku kepentingan terkait.

“Dalam perancangan kebijakan daerah, kami bisa katakan bahwa proses pelibatan stakeholders dalam perumusan kebijakan masih sangat minim. Sehingga tidak heran, hasilnya kalau berkaca perda yang kita kaji pada tahun 2020, kita memerlukan energi yang besar untuk merevisi dan mencabutnya,” lanjut Herman.

Kemudian, Herman menambahkan dua tantangan terbesar untuk mewujudkan kebijakan daerah berbasis data dan riset. Pertama, dukungan infrstruktur, terutama komitmen pemimpin dan perangkat daerah terkait. Kedua, permasalahan sumber daya manusia yang sulit dipetakan.

Plt. Direktur Regional II Kementerian PPN/Bappenas, Mohammad Roudo, menilai pemerintah pusat sudah berupaya maksimal dengan menyiapkan berbagai regulasi yang mendukung inovasi daerah. Selain itu, pemerintah pusat menyiapkan dana insentif daerah sebagai penghargaan untuk inovasi daerah terbaik.

“Kami rasa regulasi saja tidak cukup, catatan kami ada beberapa hal yang kami pahami mengapa inovasi ini secara regulasi sudah diatur, bahkan diatur secara ketat, tapi masih kurang optimal. Ada empat atau lima poin yang harus dipenuhi supaya inovasi daerah bisa berjalan,” kata Roudo.

Pada era desentralisasi seperti saat ini, pemerintah daerah memiliki kesempatan untuk lebih proaktif dalam mengembangkan inovasi kebijakan untuk daerahnya masing-masing. Pembangunan wilayah dapat berorientasi pada penciptaan keunggulan daya saing yang berkelanjutan, dengan menggali potensi daerah.

Poin yang dimaksud yaitu iklim inovasi yang masih belum cukup baik, nilai inovasi belum terintenalisasi secara efektif, kepercayaan antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah, rotasi rutin sumber daya manusia di daerah yang menghambat pengembangan inovasi, dan alokasi pendanaan serta apresiasi penelitian.

Perlu diketahui, program KSI merupakan kolaborasi antara pemerintah Indonesia dengan pemerintah Australia, untuk mendukung penyusanan kebijakan berlandaskan data dan riset.

Acara tersebut dihadiri oleh Direktur Eksekutif Komite Pemantauan Pelaksanaan Otonomi Daerah (KPPOD), Plt. Direktur Regional II Kementerian PPN/Bappenas, Peneliti Bappelitbangda Sulawesi Selatan, dan Koordinator Program Knowledge to Policy Yayasan BaKTI.(*)

Berita terkait

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

6 jam lalu

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

Pemerintah telah merevisi kebijakan impor menjadi Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag Nomor 8 Tahun 2024. Wamendag sebut alasannya.

Baca Selengkapnya

Wamenkeu: Tingkat Pengangguran 2024 Turun, Lebih Rendah dari Sebelum Pandemi

4 hari lalu

Wamenkeu: Tingkat Pengangguran 2024 Turun, Lebih Rendah dari Sebelum Pandemi

Wamenkeu Suahasil Nazara mengungkapkan, tingkat pengangguran 2024 telah turun lebih rendah ke level sebelum pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Vaksin AstraZeneca Tidak Diedarkan Lagi di Dunia, Begini Dampaknya untuk Indonesia

9 hari lalu

Vaksin AstraZeneca Tidak Diedarkan Lagi di Dunia, Begini Dampaknya untuk Indonesia

Epidemiolog menilai penarikan stok vaksin AstraZeneca dari pasar global tak berpengaruh terhadap penanganan Covid-19 saat ini.

Baca Selengkapnya

Alasan Perusahaan Tutup Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta

9 hari lalu

Alasan Perusahaan Tutup Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta

Tutupnya pabrik sepatu Bata di Purwakarta untuk menjaga kelangsungan bisnis jangka panjang usai merugi selama pandemi

Baca Selengkapnya

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

13 hari lalu

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

Asosiasi Persepatuan Indonesia menanggapi tutupnya pabrik sepatu Bata. Pengetatan impor mempersulit industri memperoleh bahan baku.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca-Pandemi COVID-19

22 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca-Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Pasca-Pandemi, Gaya Belanja Offline Tetap Digemari Masyarakat

25 hari lalu

Pasca-Pandemi, Gaya Belanja Offline Tetap Digemari Masyarakat

Riset menyatakan bahwa preferensi konsumen belanja offline setelah masa pandemi mengalami kenaikan hingga lebih dari 2 kali lipat.

Baca Selengkapnya

Restrukturisasi Kredit Covid-19 Resmi Berakhir, BRI Optimistis Tak Berdampak Signifikan pada Kinerja

46 hari lalu

Restrukturisasi Kredit Covid-19 Resmi Berakhir, BRI Optimistis Tak Berdampak Signifikan pada Kinerja

BRI tetap optimistis atas keputusan OJK untuk menghentikan stimulus restrukturisasi kredit terdampak Covid-19.

Baca Selengkapnya

BPS: Kunjungan Wisman Februari 2024 Naik 11,67 Persen, tapi Masih Lebih Rendah Dibandingkan Sebelum Pandemi

47 hari lalu

BPS: Kunjungan Wisman Februari 2024 Naik 11,67 Persen, tapi Masih Lebih Rendah Dibandingkan Sebelum Pandemi

Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan terjadi kenaikan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara atau wisman pada Februari 2024.

Baca Selengkapnya

Jepang Waspadai Lonjakan Kasus Radang Tenggorokan, Berpotensi Pandemi?

50 hari lalu

Jepang Waspadai Lonjakan Kasus Radang Tenggorokan, Berpotensi Pandemi?

Otoritas kesehatan Jepang telah memperingatkan adanya lonjakan infeksi radang tenggorokan yang berpotensi mematikan

Baca Selengkapnya