Pilpres 2024, Peneliti BRIN Prediksi Ada 3 Poros Koalisi

Reporter

Arrijal Rachman

Editor

Febriyan

Sabtu, 9 April 2022 13:41 WIB

Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (NasDem) Surya Paloh menyambut Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono saat berkunjung di Kantor Nasdem, Jakarta, 29 Maret 2022. Kunjungan tersebut untuk menjalin hubungan yang sudah terbangun antara NasDem dan Demokrat. Pertemuan kedua pimpina Parpol tersebut juga membahas peluang koaliasi kedua parpol pada Pilpres 2024. TEMPO/Muhammad Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti Pusat Riset Politik dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Wasisto Raharjo Jati memprediksi terciptanya tiga poros koalisi pada Pemilihan Presiden 2024 (Pilpres 2024).Partai-partai nasionalis diprediksi akan menjadi pemain utama koalisi.

Wasisto mengatakan, terbentuknya peluang koalisi yang paling dominan terjadi pada tahun tersebut adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan Partai Gerindra dan Partai Golkar. Ketiga partai politik itu menurutnya besar kemungkinan akan berkoalisi ketimbang berlawanan.

"Peluang terbentuknya winning coallition yang besar itu terlihat dalam PDIP-Gerindra-Golkar," kata dia saat dihubungi, Sabtu, 9 April 2022.

Menurut Wasisto, peluang besar terbentuknya koalisi ini karena dipengaruhi dua aspek, yaitu aspek ideologi dasar yang dianut ketiga partai itu yang sama, yaitu sama-sama nasionalis atau berbasis Pancasila. Kemudian, pangsa pemilihnya masih sangat signifikan mendominasi.

"Kedua modal politik ini yang sekiranya bisa membuat koalisi 3 partai ini akan mampu menjadi konstestan utama dalam pemilu 2024," ujarnya.

Advertising
Advertising

Adapun koalisi kedua yang dimungkinkannya paling berpotensi terbentuk adalah poros Partai Demokrat dengan Partai Nasdem. Menurutnya, mereka akan mengambil peran sebagai poros alternatif apabila memiliki calon presiden dan wakil presiden yang populer di mata masyarakat.

"Potensi koalisi Demokrat-Nasdem ini bisa menjadi poros alternatif asalkan memiliki calon populer untuk bisa diusung sebagai calon presiden definitif," ucap Wasisto.

Sementara itu, untuk poros partai-partai berideologi Islam, Wasisto mengakui tidak akan menjadi pemain utama pada 2024. Partai-partai Islam menurutnya belum memiliki kepercayaan diri menjadi inisiator poros, karena kerap kali menggantungkan sikap pada isu yang tengah berkembang.

"Partai nasionalis lebih realitis karena juga memanfaatkan sikap ambigu parpol Islam yang berharap akomodasi kekuasaan di level elit namun saling tarung teologis di ruang publik. Ketidakstabilan ini yang membuat parpol nasionalis percaya diri," katanya.

Prediksi Wasisto itu sedikit berbeda dengan prediksi Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC). Meskipun sama-sama memperkirakan adanya tiga poros koalisi, namun kompisi dalam prediksi SMRC sedikit berbeda.

SMRC menilai PDIP dan Gerindra akan berkoalisi untuk menggolkan pasangan Prabowo Subianto - Puan Maharani. Sementara poros yang dimotori oleh Golkar, PAN dan PPP akan mencoba memecah suara PDIP dengan menggaet Ganjar Pranowo untuk berpasangan dengan Airlangga Hartarto.

Poros koalisi terakhir, menurut SMRC akan tercipta antara Partai Demokrat-PKS-Nasdem. Koalisi ini diprediksi akan menyandingkan Anies Baswedan dengan Agus Harimutri Yudhoyono.

Dalam survei simulasi Pilpres 2024 yang dilakukan SMRC, pasangan Anies Baswedan - AHY disebut memenangkan pertarungan. Meskipun demikian, jumlah masyarakat yang belum menentukan pilihan masih cukup besar.

Baca: Soal Duet Anies Baswedan dan AHY di Pilpres 2024, Ini Kata Partai Demokrat

Berita terkait

Soal Partai di Luar KIM Gabung Koalisi Prabowo, Gerindra Sebut Tak Pernah Punya Masalah dengan PKS

10 jam lalu

Soal Partai di Luar KIM Gabung Koalisi Prabowo, Gerindra Sebut Tak Pernah Punya Masalah dengan PKS

Politikus Gerindra mengatakan belum ada komunikasi langsung dari PKS untuk bergabung dengan koalisi Prabowo.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Lengkap Jubir Prabowo Soal Presidential Club

10 jam lalu

Penjelasan Lengkap Jubir Prabowo Soal Presidential Club

Presidential club adalah istilah yang bisa disematkan untuk silaturahmi para mantan presiden dengan presiden yang sedang menjabat.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

18 jam lalu

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

Berita tentang kenaikan UKT di ITB masih mengisi Top 3 Tekno Berita Terkini.

Baca Selengkapnya

Gerindra Ungkap Gelora Tak Tolak PKS Gabung ke Pemerintahan Prabowo-Gibran

19 jam lalu

Gerindra Ungkap Gelora Tak Tolak PKS Gabung ke Pemerintahan Prabowo-Gibran

Gerindra mengatakan Gelora tak tolak PKS gabung ke pemerintahan Prabowo.

Baca Selengkapnya

Alasan PDIP Sebut Oposisi Perlu Ada dalam Pemerintahan

19 jam lalu

Alasan PDIP Sebut Oposisi Perlu Ada dalam Pemerintahan

PDIP menilai oposisi diperlukan dalam sistem pemerintahan.

Baca Selengkapnya

PKB Bahas Koalisi dengan PKS untuk Pilkada 2024 di Kota Depok

1 hari lalu

PKB Bahas Koalisi dengan PKS untuk Pilkada 2024 di Kota Depok

PKS Kota Depok membuka peluang bagi partai politik untuk bergabung pada Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Respons Politikus PDIP soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club

1 hari lalu

Respons Politikus PDIP soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club

Politikus Senior PDIP, Andreas Hugo Pareira, merespons soal keinginan Prabowo Subianto yang membentuk presidential club atau klub kepresidenan.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

1 hari lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Pakar Ulas Sengketa Pilpres: MK Seharusnya Tidak Berhukum secara Kaku

1 hari lalu

Pakar Ulas Sengketa Pilpres: MK Seharusnya Tidak Berhukum secara Kaku

Ahli Konstitusi UII Yogyakarta, Ni'matul Huda, menilai putusan MK mengenai sengketa pilpres dihasilkan dari pendekatan formal legalistik yang kaku.

Baca Selengkapnya

Khofifah Buka Peluang Kembali Maju Bersama Emil Dardak di Pilkada Jatim

1 hari lalu

Khofifah Buka Peluang Kembali Maju Bersama Emil Dardak di Pilkada Jatim

Khofifah membuka peluang lebar bagi Emil Dardak untuk kembali berpasangan di Pilkada Jawa Timur. Ia mengaku nyaman dan produktif bersama Emil.

Baca Selengkapnya