Anies-AHY Unggul di Survei SMRC, Pengamat: Saatnya Demokrat Galang Poros Baru

Reporter

Dewi Nurita

Jumat, 8 April 2022 16:22 WIB

Ridlwan Habib bersama Ahmad Khoirul Umam dalam diskusi Tren Gaya Hijrah: Peluang atau Ancaman bagi NKRI di Jakarta, Kamis, 25 Juli 2019. Tempo/Halida Bunga Fisandra

TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat politik Universitas Paramadina A. Khoirul Umam memprediksi pasangan Anies-AHY akan menjadi calon alternatif yang kuat dalam Pilpres 2024. Apalagi, survei teranyar Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) mengungkap bahwa pasangan ini menang dari pasangan unggulan.

Pasangan Anies-AHY akan menjadi magnet politik yang cukup memadai untuk mengumpulkan kekuatan partai-partai nasionalis seperti Partai Nasdem dan partai Islam membentuk poros baru.

"Dalam konteks ini, Partai Demokrat yang dipimpin AHY bisa menjadi jangkar koalisi tersebut. Jika AHY benar-benar mampu meyakinkan Ketua Umum Nasdem Surya Paloh untuk membentuk poros koalisi alternatif ini," ujar Umam lewat keterangan tertulis, Jumat, 8 April 2022.

Dalam survei tersebut, pasangan Anies-AHY berpeluang menang jika dihadapkan dengan pasangan Ganjar Pranowo -Airlangga Hartarto dan Prabowo Subianto - Puan Maharani. Anies-AHY mendapatkan 29,8 persen suara. Ganjar-Airlangga 28,5 persen. Prabowo-Puan 27,5 persen. Meskipun masih ada 14,3 persen yang belum menentukan pilihan

Menurut Umam, jika poros baru itu terbentuk, maka partai politik dapat keluar dari kekuatan arus utama yang saat ini didominasi oleh PDI Perjuangan dan Gerindra. Jika poros alternatif itu terbentuk, maka Umam meyakini partai-partai Islam seperti seperti PPP, PAN, bahkan PKS siap mendukung atau bergabung di dalamnya.

Jika simpul kekuatan Demokrat-Nasdem, PPP, PAN, dan PKS terbentuk, ujar Umam, maka penguasaan suara wilayah dengan basis Islam konservatif maupun Islam moderat di wilayah DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, hingga Sumatera, bisa terkonsolidasi dengan baik. Di sisi lain, simpul-simpul kekuatan politik nasionalis di wilayah Jateng, Jawa Timur, Yogjakarta, termasuk Indonesia Tengah dan Indonesia Timur, bisa dipecah oleh kekuatan politik Demokrat dan Nasdem.

Walaupun demikian, kata Umam, terbentuknya poros alternatif itu bergantung pada kepiawaian AHY meyakinkan Surya Paloh.

Akhir Maret lalu, AHY sudah menemui Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh di NasDem Tower, Jakarta. Kedua partai menyatakan terbuka peluang untuk berkoalisi di Pemilu 2024. "Terbuka sekali peluang dan opsi-opsi untuk berkoalisi. Pada dasarnya, Demokrat dan NasDem memiliki garis-garis ideologi dan juga visi jangka panjang yang serupa," ujar AHY di kantor DPP NasDem, Selasa, 29 Maret 2022.

Advertising
Advertising

Menurut AHY, pembicaraan antara dua partai masih sangat cair untuk menjalin peluang koalisi Pilpres maupun Pilkada 2024. Namun, kata AHY, pembicaraan masih sebatas peluang koalisi, belum terlalu jauh hingga pada nama calon presiden yang akan diusung masing-masing partai. "Kami tidak ingin mengunci atau mempersempit ke arah (capres), karena diskusi sekali lagi masih sangat terbuka dan cair," tuturnya.

Senada, Wakil Ketua Umum DPP Partai NasDem, Ahmad Ali menegaskan, peluang koalisi dengan Demokrat sangat terbuka. "Diskusi akan terus dilakukan untuk mencari titik temu. Soal capres sama sekali tidak dibicarakan tadi, masih terlalu jauh, masih terlalu cair. Kita tidak mau saling mengunci, akan ada banyak figur-figur baru dan kita lihat peta politik sampai 2022 akhir ini, baru nanti akan semakin mengerucut kepada siapa," tutur Ali.

DEWI NURITA

Baca: Masa Jabatannya Berakhir Oktober, Anies Baswedan : Tidak Diperpanjang

Berita terkait

Soal Kenaikan UKT, Anies Minta Panja DPR Bahas Problem Fundamental Pendidikan Tinggi

6 jam lalu

Soal Kenaikan UKT, Anies Minta Panja DPR Bahas Problem Fundamental Pendidikan Tinggi

Menurut Anies, pembahasan dalam Panja Pembiayaan Pendidikan seharusnya tidak berfokus pada persentase.

Baca Selengkapnya

Anies Soal Kisruh UKT Mahal: Negara Harus Alokasikan Anggaran Lebih Banyak

7 jam lalu

Anies Soal Kisruh UKT Mahal: Negara Harus Alokasikan Anggaran Lebih Banyak

Anies Baswedan turut menanggapi persoalan kenaikan UKT yang diprotes oleh mahasiswa karena dinilai tidak wajar.

Baca Selengkapnya

Bamsoet dan Maruarar Gagas Rekonsiliasi Nasional, Akan Pertemukan Anies, Prabowo dan Ganjar

11 jam lalu

Bamsoet dan Maruarar Gagas Rekonsiliasi Nasional, Akan Pertemukan Anies, Prabowo dan Ganjar

Ketua MPR Bambang Soesatyo alias Bamsoet menyebut akan membuat acara rekonsiliasi nasional untuk mempertemukan para calon presiden pada pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Nasdem dan Gerindra Berkoalisi Usung Petahana Aep Syaepuloh di Pilkada Karawang

13 jam lalu

Nasdem dan Gerindra Berkoalisi Usung Petahana Aep Syaepuloh di Pilkada Karawang

Bakal calon bupati pendamping Aep Syaepuloh di Pilkada Karawang akan ditentukan oleh Gerindra.

Baca Selengkapnya

AHY Harap Penyelenggaraan World Water Forum Bisa Beri Solusi Pengelolaan Air Global

18 jam lalu

AHY Harap Penyelenggaraan World Water Forum Bisa Beri Solusi Pengelolaan Air Global

Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR/BPN) AHY penyelenggaraan World Water Forum (WWF) ke-10 di Bali bisa menciptakan solusi pengeloaan air global

Baca Selengkapnya

Nasdem Sebut Penambahan Kementerian Tak Lewat Perppu atau Putusan MK, Ini Alasannya

18 jam lalu

Nasdem Sebut Penambahan Kementerian Tak Lewat Perppu atau Putusan MK, Ini Alasannya

Nasdem menyatakan penambahan kementerian melalui revisi UU Kementerian Negara menciptakan partisipasi publik.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Disebut Dukung Ide Koalisi Gagasan untuk Bangun Bangsa

1 hari lalu

Anies Baswedan Disebut Dukung Ide Koalisi Gagasan untuk Bangun Bangsa

Co-Founder Paramadina Public Policy Institute, Wijayanto Samirin, menyebut Anies Baswedan menyetujui ide soal koalisi gagasan.

Baca Selengkapnya

Ogah Komentar soal Hanan Supangkat, Syahrul Yasin Limpo: Sudah ya, Doain Saya

2 hari lalu

Ogah Komentar soal Hanan Supangkat, Syahrul Yasin Limpo: Sudah ya, Doain Saya

Syahrul Yasin Limpo enggan berkomentar soal hubungannya dengan CEO PT Mulia Knitting Factory sekaligus Wabendum NasDem Hanan Supangkat.

Baca Selengkapnya

Alasan Demokrat Tolak Usulan Politik Uang Dilegalkan dalam Pilkada 2024

2 hari lalu

Alasan Demokrat Tolak Usulan Politik Uang Dilegalkan dalam Pilkada 2024

Partai Demokrat menolak usulan agae politik uang atau money politics dilegalkan pada Pemilihan Kepala Daerah alias Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Dede Yusuf Ungkap Alasan Enggan Maju Pilkada 2024

2 hari lalu

Dede Yusuf Ungkap Alasan Enggan Maju Pilkada 2024

Politikus Partai Demokrat Dede Yusuf lebih memilih menjadi anggota DPR RI dibanding maju Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya