Gaji Kecil, Panitia Pemilihan Ancam Boikot Kerja

Reporter

Editor

Senin, 2 Februari 2009 13:12 WIB

TEMPO Interaktif , Yogyakarta: Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dan Panitia Pemilihan Suara (PPS) mengancam akan melakukan boikot kerja karena menganggap gaji mereka tergolong kecil. Gaji yang kecil dianggap tidak sesuai dengan pekerjaan mereka yang tergolong berat.


“Gaji kami lebih kecil dari panitia pengawas kecamatan (panwascam), padahal pekerjaan kami lebih berat dan lebih berisiko,” kata Aris Munandar, Ketua PPK Danurejan, Yogyakarta, di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Yogyakarta, Senin (2/2).

Bahkan, sampai saat ini PPK belum pernah mendapatkan honor sama sekali. Ia menilai, kebijakan pusat masalh honor PPK dan PPS sangat tidak layak bagi mereka. Aturan honor yang diberikan untuk PPK adalah Rp 400 ribu untuk ketua dan Rp 350 ribu untuk anggota per bulan. Honor ini jauh lebih kecil diibandingkan dengan Panwascam (panitia pengawas kecamatan) yang menerima honor Rp 1 juta untuk ketua dan Rp 750 ribu untuk anggota per bulan.

“Kami minta kepada KPU pusat supaya lebih memperhatikan nasib kami, kami tetap konsisten menjalankan tugas kami, namun jika kami tidak diperhatikan, bisa jadi kami kan boikot kerja,” kata dia.

Tercatat sebanyak 135 anggota PPK dari 14 kecamatan di kota Yogyakarta. Ancaman boikot kerja tidak hanya bersifat sementara namun pihaknya berharap untuk selanjutnya PPK lebih diperhatikan lagi terutama terkait honor yang diterima. Aris mengklaim sebanyak 70 persen anggota PPK telah bersedia melakukan pemogokan.

Menurut Titok Haryanto, Anggota KPU Kota Yogyakarta, pihaknya merasa prihatin dan sangat memahami kesulitan yang dialami oleh PPK. KPU Kota Yogyakarta akan berkoordinasi dengan KPU Propinsi untuk mengadakan rapat melakukan advokasi ke tingkat pusat.

“Saya harap tidak ada pemboikotan, kami sangat memperhatikan nasib mereka, lagi pula mereka sudah disumpah saat pengangkatan,” kata Titok.

MUH SYAIFULLAH

Berita terkait

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

1 hari lalu

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan masih ada Rp 12,3 triliun anggaran Pemilu 2024 yang belum terbelanjakan.

Baca Selengkapnya

Bawaslu Sebut Laporan Pelanggaran Pemilu oleh Menteri Tak Penuhi Syarat Materiil

29 hari lalu

Bawaslu Sebut Laporan Pelanggaran Pemilu oleh Menteri Tak Penuhi Syarat Materiil

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Menko Perekonomian Airlangga Hartato, dan Menteri BUMN Erick Thohir dilaporkan melakukan pelanggaran pemilu.

Baca Selengkapnya

Jaga Pemilu Ungkap Ratusan Kasus Dugaan Pelanggaran Pemilu 2024

31 hari lalu

Jaga Pemilu Ungkap Ratusan Kasus Dugaan Pelanggaran Pemilu 2024

Jaga Pemilu mengungkapkan ada ratusan kasus dugaan pelanggaran Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Realisasi Anggaran Pemilu 2024 Rp 23,1 Triliun

33 hari lalu

Sri Mulyani: Realisasi Anggaran Pemilu 2024 Rp 23,1 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan realisasi anggaran Pemilihan Umum atau Pemilu 2024 sebesar Rp 23,1 triliun.

Baca Selengkapnya

Vonis 7 Anggota Nonaktif PPLN Kuala Lumpur Lebih Rendah daripada Tuntutan Jaksa, Ini Hal-hal yang Meringankan

36 hari lalu

Vonis 7 Anggota Nonaktif PPLN Kuala Lumpur Lebih Rendah daripada Tuntutan Jaksa, Ini Hal-hal yang Meringankan

Hakim juga menjatuhkan pidana denda kepada seluruh terdakwa PPLN Kuala Lumpur itu masing-masing sebesar Rp 5 juta.

Baca Selengkapnya

H-2 Pengumuman KPU: Daftar Dugaan Pelanggaran Kategori TSM di Pilpres 2024

40 hari lalu

H-2 Pengumuman KPU: Daftar Dugaan Pelanggaran Kategori TSM di Pilpres 2024

Henry Yosodiningrat mengatakan adanya kecurangan TSM berupa mobilitas kekuasaan dalam Pilpres 2024. Ini mulai dari mengerahkan aparatur negara.

Baca Selengkapnya

Bawaslu Solo: Laporan Dugaan Pelanggaran Administrasi dari PDIP terhadap KPU Belum Penuhi Syarat

47 hari lalu

Bawaslu Solo: Laporan Dugaan Pelanggaran Administrasi dari PDIP terhadap KPU Belum Penuhi Syarat

Bawaslu menyebutkan ada tiga laporan PDIP dengan terlapor KPU.

Baca Selengkapnya

Komisi II DPR Siap Panggil KPU Bahas Dugaan Kecurangan Pemilu 2024, Berikut Sanksi Bagi Pelakunya

48 hari lalu

Komisi II DPR Siap Panggil KPU Bahas Dugaan Kecurangan Pemilu 2024, Berikut Sanksi Bagi Pelakunya

Komisi II DPR akan panggil KPU pada 14 Maret 2024 untuk bahas indikasi kecurangan atau pelanggaran pemilu. Apa saja sanksi bagi para pelakunya?

Baca Selengkapnya

Bawaslu Ambon Terima 6 Laporan Dugaan Pelanggaran Pemilu 2024, Mayoritas Dugaan Politik Uang

50 hari lalu

Bawaslu Ambon Terima 6 Laporan Dugaan Pelanggaran Pemilu 2024, Mayoritas Dugaan Politik Uang

Bawaslu Ambon menerima 6 laporan dugaan pelanggaran Pemilu 2024. Mayoritas laporan berisikan dugaan politik uang.

Baca Selengkapnya

DPD RI Sepakati Bentuk Pansus Kecurangan Pemilu 2024

53 hari lalu

DPD RI Sepakati Bentuk Pansus Kecurangan Pemilu 2024

DPD akan membentuk Panitia Khusus (Pansus) Kecurangan Pemilu untuk mengungkap banyaknya dugaan pelanggaran dan kecurangan.

Baca Selengkapnya