TEMPO.CO, Banda Aceh - Kantor Wilayah Kementerian Agama Aceh mengimbau kepada pengurus masjid dan musala di Aceh untuk kalibrasi jam salat supaya waktu pelaksanaan Ramadan 1443 Hijriah bisa serentak. Kalibrasi waktu standar pada situs resmi pada Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

Kepala Kanwil Kemenag Aceh, Iqbal, mengatakan, kalibrasi pada jam di tempat ibadah tersebut untuk memastikan keseragaman waktu pelaksanaan ibadah salat fardhu, menyesuaikan dengan waktu salat lokal di masing-masing daerah. "Hal ini penting, untuk menjadi perhatian kita bersama demi keseragaman waktu salat, terutama menjelang Ramadan," ujarnya, Sabtu 26 Maret 2022.

Karenanya, kata Iqbal, Kemenag Aceh telah meneruskan imbauan tersebut ke seluruh kabupaten/kota agar dapat dilanjutkan serta sosialisasi kepada masyarakat. Kepada seluruh penyuluh agama Islam, baik PNS maupun non PNS di Aceh juga diharapkannya dapat melaksanakan dan mensosialisasikan imbauan tersebut.

"PNS harus proaktif melakukan pengecekan langsung ke lapangan serta membantu pengurus tempat ibadah melakukan kalibrasi ini," kata Iqbal.

Ahli Falakiyah Kanwil Kemenag Aceh, Alfirdaus Putra, menyebutkan, Aceh saat ini memiliki 4.274 masjid dan 7.475 musala yang tersebar di seluruh 23 kabupaten/kota. Menurutnya, sebuah tempat ibadah perlu memiliki jam yang terkalibrasi untuk menjaga keseragaman pelaksanaan ibadah salat, termasuk kumandang azan.

"Sehingga pelaksanaan ibadah salat bisa tepat waktu," ujarnya sambil menambahkan, "Masyarakat juga dapat menggunakan jam masjid sebagai rujukan menstandarkan jam tangan yang digunakannya.”

Alfirdaus menambahkan, awal Ramadan tahun ini diprediksi pada 2 atau 3 April 2022. Keputusan resminya segera diumumkan Menteri Agama sesuai dengan hasil rukyatul hilal dari seluruh Indonesia dalam sidang isbat.

Baca juga:
Ini Pengamatan dan Prediksi Hilal Awal Ramadan 1443 H oleh BMKG