Komplit Vaksin Booster: Jangan Bingung, Cocokkan dengan Kebutuhan Tubuh

Reporter

Tempo.co

Editor

Dwi Arjanto

Sabtu, 26 Maret 2022 08:58 WIB

Tenaga kesehatan menyuntikan vaksin Covid-19 dosis ketiga kepada warga di RPTRA Bhinneka, Petukangan Utara, Jakarta, Jumat, 25 Maret 2022. Pemerintah mengizinkan masyarakat untuk mudik Lebaran Hari Raya Idul Fitri 2022 dengan syarat penumpang transportasi umum maupun kendaraan pribadi harus sudah vaksin booster Covid-19. TEMPO/Muhammad Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta -Vaksin booster dianjurkan supaya daya tahan tubuh lebih kuat dari paparan virus Corona. Terlebih lagi, Covid-19 sangat cepat bermutasi dan sudah memunculkan varian-varian baru seperti Delta dan Omicron.

Syarat Vaksin Booster

Vaksinasi booster ini hanya boleh dilakukan oleh seseorang yang sudah mendapatkan vaksin penuh yaitu dosis pertama dan kedua.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menganjurkan agar pemberian vaksin booster dilakukan minimal enam bulan setelah vaksin dosis kedua bagi yang berumur 18 tahun ke atas.

Vaksin yang umum digunakan sebagai booster yaitu Sinovac, Pfizer, AstraZeneca, Moderna, Janssen, dan Sinopharm. Di Indonesia sendiri, pemberian vaksin booster telah diadakan sejak tanggal 12 Januari lalu.

Banyak yang masih bingung menentukan pilihan terkait mana merek booster yang akan digunakan.

Anda tidak perlu bingung sebab Kementerian Kesehatan telah menetapkan ketentuan untuk memilih vaksin booster. Adapun ketentuannya antara lain:

  1. Orang dengan Sinovac sebagai vaksin utama mereka akan memenuhi syarat untuk mendapatkan vaksin booster setengah dosis dari Pfizer atau AstraZeneca.
  2. Orang dengan AstraZeneca sebagai vaksin utama mereka akan memenuhi syarat untuk mendapatkan vaksin booster setengah dosis dari Moderna.

Dikutip dari laman Corona Jakarta, vaksin AstraZeneca, Moderna, dan Pfizer merupakan jenis vaksin yang direkomendasikan sebagai booster. Ketiga vaksin ini cukup efektif meningkatkan antibodi dan berpotensi melindungi dari varian Omicron.

Namun, jenis vaksin ini tidak dapat digunakan untuk semua orang. Ada kriteria sesuai dengan kondisi kesehatannya, seperti di bawah ini.

  1. AstraZeneca hanya boleh digunakan untuk usia 18 tahun ke atas, tidak memiliki riwayat pembekuan darah, tidak memiliki alergi terhadap vaksin sebelumnya, tidak sedang hamil, dan jika terdapat penyakit kronis disarankan berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.
  2. Pfizer dapat digunakan untuk orang berusia 16 tahun ke atas, yang tidak memiliki alergi parah, dapat digunakan untuk ibu hamil di atas 12 minggu, dan juga yang memiliki penyakit kronis.
  3. Moderna dapat digunakan untuk orang berusia 18 tahun ke atas, dan diprioritaskan untuk kelompok orang yang memiliki penyakit kronis dan autoimun.

Setiap merek vaksin akan membantu melindungi manusia dari risiko terpapar Covid-19.

Kendati demikian, tidak menutup kemungkinan seseorang tetap terpapar Covid-19, meskipun ia telah vaksin booster. Tetap terapkan gaya hidup sehat dan taati protokol kesehatan.

Advertising
Advertising

VIOLA NADA HAFILDA
Baca :
Vaksin Booster Jadi Syarat Mudik Lebaran 2022: Yang Belum Vaksin Booster?

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.


Berita terkait

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

2 jam lalu

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

WHO mengatakan tidak ada rencana darurat yang dapat mencegah "tambahan angka kematian" di Rafah jika Israel menjalankan operasi militernya di sana.

Baca Selengkapnya

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

15 jam lalu

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin buka suara soal efek samping langka dari vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

18 jam lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

1 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

1 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

1 hari lalu

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

1 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

1 hari lalu

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

Komnas HAM menggunakan 127 indikator untuk mengukur pemenuhan kewajiban negara dalam pelaksanaan HAM.

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

1 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

Inisiatif ini akan membantu sistem kesehatan Indonesia untuk menjadi lebih tangguh terhadap dampak perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

2 hari lalu

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

Tautan phishing itu berisi permintaan verifikasi data kesehatan pada SATUSEHAT.

Baca Selengkapnya