3 Tahun Lalu Crowdfunding Ananda Badudu Membuatnya Dijemput Polisi

Reporter

Tempo.co

Jumat, 25 Maret 2022 16:10 WIB

Musisi dan mantan wartawan Tempo, Ananda Badudu, memberikan keterangan pers terkait penangkapan dirinya dan penggalan dana untuk membantu aksi mahasiswa melalui KitaBisa.com di Gedung Tempo, Palmerah Barat, Jakarta, Selasa, 1 Oktober 2019. TEMPO/Nita Dian

TEMPO.CO, Jakarta - Hampir tiga tahun lalu pada 27 September 2019, musisi Ananda Badudu ditangkap Kepolisian Daerah Metro Jaya (Polda Metro Jaya). Penangkapan itu terkait dengan aktivitasnya untuk menggalangkan dana atau crowdfunding pada aksi mahasiswa 24 September atau yang dikenal dengan Aksi Reformasi Dikorupsi atau #ReformasiDikorupsi. Penggalangan dana itu dilakukannya dengan cara patungan atau crowdfunding melalui platform Kitabisa.com.

Kabar penangkapan Ananda Badudu itu sempat disampaikan langsung oleh Ananda lewat akun Twitter miliknya. Melalui tweet-nya, ia menyebut dirinya telah dijemput Polda Metro Jaya.

“Saya dijemput Polda karena mentransfer sejumlah dana pada mahasiswa,” cuitnya melalui akun Twitter @anandabadudu, pada pukul 04.34 WIB, Jumat, 27 September 2019.

Kilas Balik Crowdfunding Ananda Badudu

Melansir dari platform Kitabisa, diketahui, Ananda Badudu menggalang dana untuk aksi mahasiswa di gedung DPR sebesar Rp 175,6 juta yang diperoleh dari sebanyak 2129 pendonor dana. Jumlah tersebut melebihi target awal penggalangan dana yaitu Rp 50 juta. Hingga tanggal 7 Desember 2019, keseluruhan dana tersebut berhasil disalurkan.

Inisiatifnya untuk melakukan penggalangan dana itu digunakan untuk kebutuhan logistik pada aksi mahasiswa di Senayan. Uang donasi yang terkumpul akan dibelanjakan keperluan logistik seperti penyewaan mobil komando, alat kesehatan, dan transportasi para mahasiswa yang tergabung dalam aksi demonstrasi menuju Gedung DPR.

Advertising
Advertising

Akhirnya, Ananda dibebaskan dengan status sebagai saksi. Kesalahpahaman crowdfunding yang dilakukan Ananda Badudu disalahartikan. Polisi menganggap upaya yang dilakukan Ananda untuk para mahasiswa yang terlibat dalam aksi demonstrasi sama dengan pendanaan. Pendanaan yang dimaksud itu umumnya lazim dilakukan pada kubu-kubu politisi.

Penggalangan dana yang dilakukan oleh Ananda adalah jenis donasi based crowdfunding. Artinya, para donatur tidak mendapat imbalan apapun dari sumbangan yang diberikan.

Crowdfunding sendiri umum dilakukan untuk pendanaan alternatif. Kegiatan ini dilakukan sebagai pendanaan proyek komersial, atau untuk tujuan sosial seperti biaya medis dan penggalangan dana untuk para korban bencana.

“Dukungan dari teman-teman sekalian benar-benar di luar dugaan, kami sama sekali tak mengira dana yang terkumpul bisa lebih besar tiga kali lipat dari yang ditargetkan,” tulis Ananda melalui laman KitaBisa dua tahun lalu.

RISMA DAMAYANTI

Baca: Wacana Urun Dana untuk IKN Berikut Definisi Crowdfunding dan Jenisnya

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Polisi Ungkap Peran 5 Tersangka Laboratorium Narkotika Ganja Sintetis di Sentul

4 jam lalu

Polisi Ungkap Peran 5 Tersangka Laboratorium Narkotika Ganja Sintetis di Sentul

Penangkapan lima tersangka clandestine laboratory ganja sintetis ini bermula dari laporan pengiriman bahan baku narkoba jenis pinaca dari Cina.

Baca Selengkapnya

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

15 jam lalu

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

GBH, kurir tempat produksi ganja sintetis di Sentul, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, mengaku dijanjikan oleh pengendali imbalan Rp 80-100 juta.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

19 jam lalu

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

Polda Metro Jaya mengungkap laboratorium terselubung narkoba jenis cannabinoid/MDMB-4en-Pinaca atau ganja sintetis di Sentul, Bogor.

Baca Selengkapnya

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

20 jam lalu

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

Polisi saat ini masih mendalami keterlibatan orang-orang yang diduga membantu pelaku pembunuhan korban yang mayatnya ditemukan dalam koper.

Baca Selengkapnya

6 Fakta Pembunuhan Wanita Asal Bandung dalam Koper, Pelaku Butuh Uang Buat Nikah

21 jam lalu

6 Fakta Pembunuhan Wanita Asal Bandung dalam Koper, Pelaku Butuh Uang Buat Nikah

Fakta-fakta penemuan mayat wanita asal Bandung dalam koper yang menjadi korban pembunuhan rekan kerjanya.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Mayat Perempuan dalam Koper Sempat Disetubuhi sebelum Dibunuh

22 jam lalu

Polisi Ungkap Mayat Perempuan dalam Koper Sempat Disetubuhi sebelum Dibunuh

Polisi mengungkapkan Ahmad Arif Ridwan Nuwloh (29) menyetubuhi RM, sebelum membunuhnya dan mayat perempuan itu ditemukan di dalam koper di Cikarang.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Motif Pembunuhan Perempuan dalam Koper: Diambil Uangnya karena Mau Menikah

1 hari lalu

Polisi Ungkap Motif Pembunuhan Perempuan dalam Koper: Diambil Uangnya karena Mau Menikah

Dari hasil pemeriksaan tersangka, diketahui motif pembunuhan adalah uang.

Baca Selengkapnya

Pelaku Pembunuhan Wanita dalam Koper Berencana Gelar Resepsi Ahad Besok

1 hari lalu

Pelaku Pembunuhan Wanita dalam Koper Berencana Gelar Resepsi Ahad Besok

Pelaku pembunuhan ditangkap di rumah istrinya di Palembang

Baca Selengkapnya

Mayat dalam Koper, CCTV Rekam Detik-Detik Pelaku dan Korban Masuk Hotel

1 hari lalu

Mayat dalam Koper, CCTV Rekam Detik-Detik Pelaku dan Korban Masuk Hotel

Polisi berhasil menangkap terduga pelaku pembunuhan pada kasus mayat dalam koper

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Wanita dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Hubungan Korban dan Pelaku

1 hari lalu

Pembunuhan Wanita dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Hubungan Korban dan Pelaku

Polisi masih mendalami identitas pria yang diduga sebagai pelaku pembunuhan dalam kasus mayat dalam koper itu.

Baca Selengkapnya