KSP Bantah Pencabutan HET Minyak Goreng Kemasan Hanya Untungkan Pengusaha

Editor

Febriyan

Jumat, 18 Maret 2022 16:26 WIB

Pekerja membawa tumpukan dus minyak goreng kemasan yang naik rata-rata Rp 10.000 per liter dari semula Rp 14.000 di sebuah pusat ritel modern di Bandung, 17 Maret 2022. Minyak goreng kemasan yang semula langka langsung membanjiri pasar setelah pemerintah memutuskan untuk melepas harga minyak goreng sesuai mekanisme pasar, tak lagi menentukan harge eceran tertinggi. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Jakarta - Kantor Staf Presiden (KSP) membantah anggapan bahwa pencabutan Harga Eceran Tertinggi (HET) minyak goreng kemasan hanya menguntungkan penguasaha. Tenaga Ahli Utama KSP Edy Priyono menjelaskan bahwa pencabutan HET demi menjaga keseimbangan antara kebutuhan masyarakat dan industri.

"Di satu sisi kami sangat peduli kepada kebutuhan masyarakat bahwa minyak goreng salah satu kebutuhan pokok, tetapi di sisi lain pemerintah menyadari bahwa industri ini harus berjalan terus sehingga kita menjaga keseimbangan ini," ujar Edy dalam keterangannya, Jumat, 18 Maret 2022.

Pemerintah mencabut kebijakan HET minyak goreng kemasan pada Rabu lalu, 16 Maret 2022. Lutfi menyatakan pemerintah juga hanya akan mensubsidi minyak goreng curah yang HET-nya ditetapkan paling tinggi Rp 14 ribu per liter.

Kebijakan itu mendapatkan kritikan dari Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad. Politikus Partai Gerindra itu menilai pencabutan HET minyak goreng kemasan merupakan bentuk keberpihakan pemerintah kepada pengusaha.

Edy menjelaskan alasan kenapa pemerintah mencabut kebijakan HET. Menurut dia, saat kebijakan kebijakan HET minyak goreng kemasan diberlakukan, masyarakat diuntungkan karena harganya menjadi murah, namun produsen mengalami kerugian.

Advertising
Advertising

Dia menambahkan, pemerintah tak ingin kelangkaan minyak goreng terus terjadi seperti saat HET diterapkan.

"Kami tidak ingin terulang seperti sebelumnya, di mana minyak goreng dipatok harganya menjadi lebih murah tapi barangnya menjadi langka," kata Edy.

Edy menjelaskan, dengan memberikan subsidi kepada minyak goreng jenis curah, maka pemerintah dapat lebih fokus mengawasi produksi sampai distribusinya. Hal itu untuk menekan potensi terjadinya kecurangan atau penimbunan.

Keputusan untuk mencabut HET minyak goreng kemasan dan memberikan subsidi untuk minyak goreng curah itu diputuskan pemerintah dalam rapat Selasa lalu, 15 Maret 2022. Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan dana subsidi diberikan dari dana Badan Pengelola Dana Perkebunan Kepala Sawit (BPDPKS).

Kebijakan tersebut diambil pemerintah setelah memperhatikan situasi penyaluran dan keadaan distribusi minyak goreng saat ini. Selain itu, harga komoditas Crude Palm Oil (CPO) di pasar global juga terus naik. Setelah pemerintah mencabut HET, minyak goreng kemasan pun mulai tampak di pasaran. Namun harganya naik hingga 25-30 ribu per liter.

Baca: HET Minyak Goreng Dicabut, Wakil Ketua DPR Sebut Mendag Berpihak pada Pengusaha

Berita terkait

Tenggat Sertifikasi Halal Diundur, BPJH: Fasilitasi Terkendala Anggaran Terbatas

6 jam lalu

Tenggat Sertifikasi Halal Diundur, BPJH: Fasilitasi Terkendala Anggaran Terbatas

Kepala BPJPH Kementerian Agama, Muhammad Aqil Irham mengatakan, selama ini fasilitasi sertifikasi halal bagi UMK terkendala keterbatasan anggaran.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani dan Airlangga Bebaskan Kontainer yang Tertahan Perizinan Impor

19 jam lalu

Sri Mulyani dan Airlangga Bebaskan Kontainer yang Tertahan Perizinan Impor

Menteri Sri Mulyani dan Airlangga Hartarto melepaskan belasan kontainer yang sempat tertahan persoalan perizinan impor.

Baca Selengkapnya

Dua Kali Didukung Golkar Maju di Pilkada Jawa Timur, Khofifah Respons Begini

1 hari lalu

Dua Kali Didukung Golkar Maju di Pilkada Jawa Timur, Khofifah Respons Begini

Partai Golkar kembali memberikan dukungan kepada Khofifah untuk maju di Pilkada Jawa Timur. Ini respons Khofifah.

Baca Selengkapnya

Airlangga Hartarto Pertimbangkan Raffi Ahmad Maju di Pilkada 2024

1 hari lalu

Airlangga Hartarto Pertimbangkan Raffi Ahmad Maju di Pilkada 2024

Raffi Ahmad dianggap sebagai sosok yang bisa melenggang ke berbagai daerah menjelang Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Golkar: Dukungan KIM untuk Khofifah - Emil Dardak Cukup untuk Pilgub Jatim 2024

1 hari lalu

Golkar: Dukungan KIM untuk Khofifah - Emil Dardak Cukup untuk Pilgub Jatim 2024

Airlangga mengatakan selain Golkar, dukungan untuk Khofifah dan Emil di Pilkada Jawa Timur juga datang dari partai pendukung Prabowo lainnya.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi dan Sri Mulyani Rapat Pembatasan Impor, Sertifikat Tanah di Bekasi Beralih ke Elektronik

1 hari lalu

Terkini: Jokowi dan Sri Mulyani Rapat Pembatasan Impor, Sertifikat Tanah di Bekasi Beralih ke Elektronik

Berita terkini bisnis: Presiden Jokowi dan Sri Mulyani rapat membahas pembatasan impor, sertifikat tanah di Kabupaten Bekasi beralih ke elektronik.

Baca Selengkapnya

Jokowi, Sri Mulyani, dan Airlangga Gelar Rapat tentang Pembatasan Impor

1 hari lalu

Jokowi, Sri Mulyani, dan Airlangga Gelar Rapat tentang Pembatasan Impor

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menggelar rapat dengan Sri Mulyani, Airlangga Hartarto, dan Agus Gumiwang tentang pembatasan impor.

Baca Selengkapnya

Airlangga soal Duet Khofifah-Emil di Pilgub Jatim: Semua Mendukung

1 hari lalu

Airlangga soal Duet Khofifah-Emil di Pilgub Jatim: Semua Mendukung

Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto mengonfirmasi akan menugaskan Emil Dardak sebagai bakal cawagub mendampingi Khofifah di Pilkada Jatim.

Baca Selengkapnya

Airlangga Soal Target Prabowo Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen: Semoga Geopolitik Berubah

2 hari lalu

Airlangga Soal Target Prabowo Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen: Semoga Geopolitik Berubah

Untuk jadi negara maju Airlangga sebut pemerintah memproyeksikan ekonomi harus di atas 5 persen

Baca Selengkapnya

Jokowi Kumpulkan Menteri Membahas Keanggotaan Indonesia di OECD

3 hari lalu

Jokowi Kumpulkan Menteri Membahas Keanggotaan Indonesia di OECD

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengumpulkan sejumlah menteri untuk membahas proses keanggotaan Indonesia di OECD.

Baca Selengkapnya