Siapakah Zainuddin Abdul Madjid? Namanya untuk Bandara Internasional Lombok

Reporter

Tempo.co

Jumat, 18 Maret 2022 06:55 WIB

Zainuddin Abdul Majid. Bpsdmd.ntbprov.go.id

TEMPO.CO, Jakarta - Baru-baru ini, pulau eksotis Lombok di Nusa Tenggara Barat (NTB) menjadi sorotan publik domestik hingga mancanegara. Pasalnya, sebentar lagi akan digelar ajang kompetisi balap paling bergengsi di dunia, MotoGP di Sirkuit Mandalika. Bandar Udara Internasional Lombok Zainuddin Abdul Madjid yang menjadi akses masuk bagi penonton dan peserta MotoGP juga tak luput dari perhatian.

Bandara Internasionmal Lombok yang dibangun di atas lahan seluas 550 hektare ini sempat mengalami perubahan nama. Melalui Surat Keputusan (SK) Menteri Perhubungan RI Nomor 1421 Tahun 2018, Ketua DPRD Nusa Tenggara Barat saat itu, Baiq Isvie Rupaeda menegaskan bahwa keputusan pergantian nama Bandara Internasional Lombok menjadi Bandara Internasional Zainuddin Abdul Madjid (Bizam) sudah final.

“Keputusan perubahan nama bandara menjadi Bizam ini sudah final, maka semua harus tunduk dan taat pada keputusan,” ujar Baiq, kala itu. Penegasan itu harus dilakukannya, mengingat perubahan nama bandara ini sebelumnya menuai polemik dari masyarakat yang berlarut-larut. Polemik itu dipicu atas usulan nama Zainuddin Abdul Madjid oleh Menteri Perhubungan yang diklaim syarat akan kepentingan politik saat itu.

Siapakah Zainuddin Abdul Madjid?

Tuan Guru Kiyai Haji (TGKH) Muhammad Zainuddin Abdul Madjid merupakan salah satu ulama besar yang ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo sebagai pahlawan nasional pada 2017 silam. Melansir laman resmi Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiyah (NWDI), pria yang lahir di kampung Bermi Pancor pada 19 April 1908 itu memiliki jasa besar akan perjuangan melawan penjajah sekaligus menyebarkan agama Islam di Lombok, Nusa Tenggara Barat.

Perjuangannya dalam mengusir penjajah, dimulai Zainuddin pada 1934 sepulang dari Mekah. Ia mendirikan sebuah pesantren bernama Al-Mujahidin (para pejuang). Dua tahun berikutnya, dirinya juga mendirikan madrasah NWDI. Dari penamaan pesantren dan madrasah tersebut, jelas mengisyaratkan semangat Zainuddin untuk berjuang melawan penjajah dan menghadirkan kebangkitan negara Indonesia.

Advertising
Advertising

Tak ayal, oleh ayahnya Maulana Syaikh TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid, kedua lembaga tersebut dikukuhkan sebagai pusat pergerakan kemerdekaan, khususnya di NTB. Lebih lanjut, pada 1953 Zainuddin mendirikan organisasi Islam terbesar, Nahdlatul Wathan. Melalui organisasi ini, ia berpengaruh dalam perkembangan dunia pendidikan di Lombok.

Dalam sebuah jurnal berjudul Pemikiran Politik Islam Tuan Guru Kyai Haji Muhammad Zainuddin Abdul Madjid (2019), perjuangan politik Zainuddin semakin kentara pasca kemerdekaan Indonesia. Ia aktif terlibat dalam dinamika partai politik dan ikut serta menentukan arah bangsa Indonesia. Di akhir hayatnya pada usia 99 tahun, dirinya mewariskan ribuan ulama, puluhan ribu santri, dan sekitar seribu lebih kelembagaan Nahdlatul Wathan.

Untuk menghormati jasa-jasa besarnya, TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid ditetapkan sebagai salah satu pahlawan nasional oleh Presiden Joko Widodo pada 2017. Setahun berikutnya, namanya direkomendasikan oleh Gubernur Zulkieflimansyah untuk menjadi nama Bandara Internasional Lombok Zainuddin Abdul Madjid. Mengingat, bandara tersebut adalah ikon infrastruktur monumental serta menggambarkan masa depan perjuangan NTB.

HARIS SETYAWAN

Baca: Pintu Masuk Nonton MotoGP Mandalika, Begini Profil Bandara Internasional Lombok

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Polres Bima Tangkap Pengoplos LPG 3 Kilogram, Sita Puluhan Tabung Gas

23 jam lalu

Polres Bima Tangkap Pengoplos LPG 3 Kilogram, Sita Puluhan Tabung Gas

Personel Polres Bima Kota mengungkap kasus pengoplosan gas bersubsidi di Kelurahan Jatibaru Barat, Asakota, Bima, NTB

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Gempa Lombok 2018: Rekor Gempa Paling Parah di Pulau Lombok

2 hari lalu

Kilas Balik Gempa Lombok 2018: Rekor Gempa Paling Parah di Pulau Lombok

Gempa Lombok 2018 meninggalkan duka yang mendalam di hati masyarakat.

Baca Selengkapnya

Profil Nahdlatul Wathan, Organisasi Massa Islam Pertama Bangun Ekosistem di IKN

4 hari lalu

Profil Nahdlatul Wathan, Organisasi Massa Islam Pertama Bangun Ekosistem di IKN

Nahdlatul Wathan (NW) menjadi organisasi massa Islam pertama yang membangun ekosistem di Ibu Kota Nusantara (IKN). Begini profilnya?

Baca Selengkapnya

PLN Bangun SPLU Pertama di Pulau Moyo

6 hari lalu

PLN Bangun SPLU Pertama di Pulau Moyo

PLN membangun Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU) pertama di Pulau Moyo. Pulau indah yang pernah disinggahi Lady Diana Spencer.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap 5 Orang Tersangka Pengedar Magic Mushroom di Gili Trawangan

8 hari lalu

Polisi Tangkap 5 Orang Tersangka Pengedar Magic Mushroom di Gili Trawangan

Polisi menangkap lima orang tersangka pengedar magic mushroom yang disita dari salah satu bar di kawasan wisata Gili Trawangan.

Baca Selengkapnya

Kisah Srikandi PLN Mengendalikan Listrik saat Presiden Joko Widodo ke NTB

10 hari lalu

Kisah Srikandi PLN Mengendalikan Listrik saat Presiden Joko Widodo ke NTB

PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Barat (UIW NTB) dalam komitmennya mendukung pengarusutamaan gender.

Baca Selengkapnya

Perluas Jangkauan di NTB, Indosat Tambah 131 Mini Gerai IM3 dan 3Kiosk Baru

12 hari lalu

Perluas Jangkauan di NTB, Indosat Tambah 131 Mini Gerai IM3 dan 3Kiosk Baru

Seiring bertambahnya BTS 4G baru peningkatan trafik data Indosat di wilayah Nusa Tenggara tumbuh sampai 82 persen dibandingkan masa sebelum ekspansi

Baca Selengkapnya

Dubes RI Resmikan Pesantren Pertama NU di Jepang

13 hari lalu

Dubes RI Resmikan Pesantren Pertama NU di Jepang

Duta Besar Republik Indonesia untuk Jepang Heri Akhmadi meresmikan pesantren pertama Nahdlatul Ulama (NU)

Baca Selengkapnya

Bima NTB Diguncang Gempa Magnitudo 4,9, Dampak Pergerakan Lempeng Indo-Australia

13 hari lalu

Bima NTB Diguncang Gempa Magnitudo 4,9, Dampak Pergerakan Lempeng Indo-Australia

Gempa M4,9 di area Bima, NTB, dipicu aktivitas lempeng Indo-Australia. Tidak ada gempa susulan dan tidak berpotensi tsunami.

Baca Selengkapnya

Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

15 hari lalu

Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

Jokowi mengatakan panen raya jagung terjadi mulai dari Sumbawa Barat, Dompu, hingga Gorontalo.

Baca Selengkapnya