Sejumlah Tokoh Gelar Aksi Damai di Kedubes Rusia, Suarakan 3 Tuntutan

Reporter

Fajar Pebrianto

Editor

Febriyan

Sabtu, 12 Maret 2022 19:22 WIB

Sejumlah massa melakukan aksi damai di depan kantor Kedutaan Besar Federasi Rusia. Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu 12 Maret 2022. Dalam aksi tersebut masa mevnyerukan untuk berhentinya perang Rusia - Ukraina, penggunaan senjata nuklir bisa mengancam dunia. TEMPO/ Febri Angga Palguna

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah tokoh menggelar aksi damai di depan Kedutaan Besar Federasi Rusia di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan pada hari ini, Sabtu 12 Maret 2022. Aksi digelar untuk menyampaikan keprihatinan atas invasi negara tersebut terhadap Ukraina.

Peserta aksi yang berjumlah sekitar 20 orang membawa karangan bunga bertuliskan, "Presiden Putin, Please Bring Back Home Your Troop Safely ASAP (Presiden Putin, Tolong Bawa Pulang dengan Aman Pasukan, Sesegera Mungkin)."

Salah satu inisiator aksi, Tamalia Alisjahbana, menyatakan mereka memang hanya berniat menggelar aksi damai dan tak bertemu dengan pihak Kedubes Rusia. Mereka pun berniat menyerahkan karangan bunga tersebut, namun ditolak.

"Kami memang tidak minta ketemu Duta Besar, di pintu pagar saya tanya apa ada dari pihak Rusia bersedia menerima bunga kami dan yang jaga mengatakan tidak ada," kata Tamalia saat dihubungi, Sabtu, 12 Maret 2022.

Rusia mulai menggelar operasi militer di Ukraina pada 24 Februari 2022. Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky sampai hari ini masih gagal menggelar pertemuan.

Advertising
Advertising

Adapun aksi ini juga diinisiasi beberapa tokoh lainnya. Di antaranya yaitu akademisi dan aktivis Musda Mulia hingga eks Pemimpin Redaksi Majalah Tempo, Bambang Harymurti.

Mereka menyuarakan tiga tuntutan. Pertama, hentikan perang di Ukraina; kedua, hentikan segala ancaman memakai senjata nuklir; dan ketiga, hormati hak menentukan nasib sendiri rakyat Ukraina, sesuai yang tertera di Piagam PBB atau Perserikatan Bangsa-Bangsa.

"Saya sudah tidak tahan lagi melihat penderitaan di Ukraina! Bagaimana dengan anda? Meskipun saya dibilang nenek, saya merasa terdorong memakai hak demokrasi saya untuk bersuara membela perdamaian," kata Tamalia yang merupakan putri dari sastrawan besar Indonesia Sutan Takdir Alisjahbana.

Karangan bunga yang dibawa massa aksi kemudian diletakkan di depan pintu gerbang Kedubes Rusia. Ini adalah karangan bunga matahari, bunga nasional Ukraina. Karangan bunga ini juga disertai dengan surat untuk menyampaikan duka cita atas tewasnya tentara Rusia di sana.

Baca: Presiden Jokowi Akan Ditemani 5 Gubernur Saat Berkemah Di IKN

Berita terkait

Rusia Kerahkan Tim Penyelamat dan Pesawat untuk Bantu Cari Helikopter Ebrahim Raisi

17 jam lalu

Rusia Kerahkan Tim Penyelamat dan Pesawat untuk Bantu Cari Helikopter Ebrahim Raisi

Ajudan Vladimir Putin mengatakan Putin memerintahkan pengiriman 50 orang penyelamat untuk membantu pencarian helikopter Presiden Iran Ebrahim Raisi.

Baca Selengkapnya

Uni Eropa Menolak Media asal Rusia, Ketua Parlemen Berang

1 hari lalu

Uni Eropa Menolak Media asal Rusia, Ketua Parlemen Berang

Ketua parlemen Rusia mengecam Uni Eropa yang melarang distribusi empat media Rusia. Hal itu sama dengan menolak menerima sudut pandang alternatif

Baca Selengkapnya

Ajudan Klaim Pembicaraan Vladimir Putin dan Xi Jinping Sangat Sukses

1 hari lalu

Ajudan Klaim Pembicaraan Vladimir Putin dan Xi Jinping Sangat Sukses

Seorang ajudan dari Pemerintah Rusia mengklaim Vladimir Putin dan Xi Jinping bertemu dalam "suasana hati yang sedang baik" di Beijing.

Baca Selengkapnya

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

4 hari lalu

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

Putin mengunjungi Cina dan bertemu Xi Jinping setelah dilantik kembali sebagai Presiden Rusia.

Baca Selengkapnya

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

4 hari lalu

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

Sejumlah pihak bereaksi setelah Amerika mengancam hakim ICC jika mengeluarkan surat penangkapan kepada PM Israel, Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

4 hari lalu

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

Setidaknya 16 tentara bayaran Sri Lanka tewas dalam perang antara Rusia dan Ukraina, kata wakil menteri pertahanan pulau itu pada Rabu.

Baca Selengkapnya

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

4 hari lalu

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di ibu kota Cina, Beijing, untuk memulai kunjungan resmi selama dua hari atas undangan Xi Jinping

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

5 hari lalu

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

Vladimir Putin mendapat dukungan dari Beijing agar bisa menyelesaikan krisis Ukraina dengan damai.

Baca Selengkapnya

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

5 hari lalu

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

Jaksa ICC disebut takut terhadap ancaman dari Kongres AS dan dipertanyakan independensinya.

Baca Selengkapnya

Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

7 hari lalu

Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

Calon menhan Rusia yang ditunjuk oleh Presiden Vladimir Putin menekankan perlunya kesejahteraan yang lebih baik bagi personel militer.

Baca Selengkapnya