Mustafa Kemal Ataturk, Sosok yang Menginspirasi Soekarno

Reporter

Tempo.co

Sabtu, 12 Maret 2022 17:01 WIB

Mustafa Kemal Ataturk (wikipedia)

TEMPO.CO, Jakarta - Hari ini, 12 Maret, merupakan hari kelahiran tokoh asal Turki, Mustafa Kemal Ataturk. Ia dikenal sebagai Bapak Turki, yang berjasa melahirkan Turki sebagai negara modern. Namanya sangat masyhur sebagai tokoh modernisasi dan sekuler Turki karena upayanya memilah antara soal-soal agama dengan pemerintahan.

Mengutip Britannica, Mustafa Kemal Ataturk adalah tentara, negarawan, dan tokoh reformasi pendiri Republik Turki. Ia lahir pada 12 Maret 1881 di Salonika (sekarang Thessaloniki, Yunani) yang saat itu merupakan wilayah Kekaisaran Ottoman.

Mustafa Kemal Ataturk merupakan seorang panglima sekaligus seorang revolusioner yang berperan besar dalam pendirian Republik Turki. Ia adalah presiden pertama Turki, dan reformasinya telah memodernisasi negara itu.

Sebagai presiden, Mustafa Kemal Ataturk memulai program revolusioner di bidang sosial dan reformasi politik untuk memodernisasi Turki. Di antara kebijakan yang ia promosikan adalah emansipasi wanita, penghapusan institusi Islam, serta pengenalan hukum dan budaya barat.

Pada 1935, Mustafa Kemal mendapat nama Ataturk di belakang namanya yang berarti "Bapak negara Turki". Pendiri Republik Turki ini meninggal pada 10 November 1938 di usia 57 tahun, disebabkan kelelahan serta komplikasi dari penyakit sirosis hati yang dideritanya sejak lama.

Advertising
Advertising

Meski telah meninggal dunia, penerusnya Ismet Inonu semakin memperkuat sosok Ataturk dengan gambar dan nama dirinya terpampang di hampir semua bangunan publik di Turki. Nama Ataturk juga diabadikan dalam penamaan bangunan penting di seluruh Turki, seperti bandara internasional Ataturk di Istanbul, jembatan, bendungan serta stadion Ataturk.

Sosok yang Menginspirasi Sukarno

Sosok Mustafa pun menjadi inspirasi tokoh-tokoh pergerakan nasional Indonesia, termasuk Sukarno. Bung Karno pernah mengulas keberadaan sosok Mustafa Kemal dan nasionalisme Turki secara khusus dalam bukunya yang legendaris Di Bawah Bendera Revolusi.

Dalam buku itu, Soekarno menampilkan sejumlah referensi yang menyanggah bahwa para pemimpin Turki Muda, termasuk Mustafa Kemal, sebagai anti-agama.

Bung Karno menggambarkan bahwa Turki modern berbeda dengan Ottoman. Turki modern merupakan negara yang memisahkan agama dan negara, sehingga negara tidak lagi ikut campur terkait persoalan agama. Agama menjadi urusan manusia, bukan urusan pemerintah.

“Orang mengatakan Turki adalah anti-Islam. Padahal, menurut Frances Woodsmall, Turki sekarang anti-kolot, anti-soal-soal lahir dalam beribadat, tetapi tidak anti-agama,” demikian tulis Bung Karno dalam buku tersebut.

Peran Mustafa Kemal Ataturk dalam memodernisasi Turki memengaruhi pemikiran Soekarno hingga dapat mengkonsepsikan negara Indonesia seperti saat ini. Indonesia menjadi negara yang berlandaskan prinsip kemanusiaan, tanpa mengesampingkan agama. Hak memeluk agama juga telah dijamin oleh Undang-undang.

M. RIZQI AKBAR

Baca: Mengenal Mustafa Kemal Ataturk, Bapak Bangsa Turki yang Dikagumi Soekarno

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Dubes Rusia Kenang Pertemuan Soekarno dan Kosmonot Yuri Gagarin

3 hari lalu

Dubes Rusia Kenang Pertemuan Soekarno dan Kosmonot Yuri Gagarin

Dubes Rusia mengenang pertemuan Soekarno dan Yuri Gagarin.

Baca Selengkapnya

Dubes Turki di PBB Serukan Embargo Senjata terhadap Israel

3 hari lalu

Dubes Turki di PBB Serukan Embargo Senjata terhadap Israel

Duta Besar Turki untuk PBB Ahmet Yildiz menyerukan embargo senjata ke Israel.

Baca Selengkapnya

Rekam Jejak Pernyataan Kontroversial Wamen Perumahan Fahri Hamzah: Soal Kritik KPK, Demo Mahasiswa, dan Oposisi Kritis

3 hari lalu

Rekam Jejak Pernyataan Kontroversial Wamen Perumahan Fahri Hamzah: Soal Kritik KPK, Demo Mahasiswa, dan Oposisi Kritis

Fahri Hamzah menjabat Wakil Menteri Perumahan. Ini rekam jejak pernyataan kontroversialnya selama ini soal kritik KPK, Demo Mahasiswa, oposisi kritis.

Baca Selengkapnya

Indonesia Ingin Bergabung dengan BRICS, Dubes Tolchenov: Tak Ada Lobi Rusia

5 hari lalu

Indonesia Ingin Bergabung dengan BRICS, Dubes Tolchenov: Tak Ada Lobi Rusia

Dubes Rusia Sergey Tolchenov menyebut tak ada lobi Rusia atas keinginan Indonesia bergabung dengan BRICS.

Baca Selengkapnya

Afrika Selatan akan Ajukan Bukti Forensik ke ICJ, Buktikan Genosida Israel di Gaza

5 hari lalu

Afrika Selatan akan Ajukan Bukti Forensik ke ICJ, Buktikan Genosida Israel di Gaza

Afrika Selatan akan menyerahkan peringatan terhadap Israel ke ICJ pada Senin, sumber diplomatik mengatakan kepada Anadolu

Baca Selengkapnya

Menlu Turki Desak Blinken: Gencatan Senjata Hamas Israel Harus Segera Dilakukan

8 hari lalu

Menlu Turki Desak Blinken: Gencatan Senjata Hamas Israel Harus Segera Dilakukan

Gencatan senjata Hamas Israel harus diumumkan di Gaza tanpa penundaan, kata Menlu Turki Hakan Fidan kepada timpalannya Menlu AS Blinken

Baca Selengkapnya

Kenapa Disebut Kawasan Timur Tengah? Ini Sejarah dan Daftar Negaranya

9 hari lalu

Kenapa Disebut Kawasan Timur Tengah? Ini Sejarah dan Daftar Negaranya

Kenapa disebut dengan kawasan Timur Tengah? Berikut ini sejarahnya serta daftar negara Timur Tengah yang perlu diketahui.

Baca Selengkapnya

Drama Korea Queen of Tears akan Diadaptasi Versi Turki

9 hari lalu

Drama Korea Queen of Tears akan Diadaptasi Versi Turki

Adaptasi terbaru dari drama populer Queen of Tears akan dibuat versi Turki.

Baca Selengkapnya

Sederet Kontroversi Menteri-menteri Prabowo setelah Beberapa Hari Dilantik

9 hari lalu

Sederet Kontroversi Menteri-menteri Prabowo setelah Beberapa Hari Dilantik

Sejumlah menteri Presiden Prabowo terlibat dalam kontroversi yang mengundang perhatian publik.

Baca Selengkapnya

Serangan Teroris di Turki, 5 Orang Tewas 22 Luka-luka

9 hari lalu

Serangan Teroris di Turki, 5 Orang Tewas 22 Luka-luka

Dua teroris menembakkan dan meledakan kantor pusat dirgantara di Ankara, Turki. Lima orang tewas.

Baca Selengkapnya