Syarat Antigen untuk Perjalanan Dihapus, Pakar Minta Pemerintah Lakukan Tes Acak

Reporter

Dewi Nurita

Selasa, 8 Maret 2022 16:41 WIB

Supir angkutan umum saat mendaftar untuk melakulan tes swab antigen gratis di Terminal Kota Bekasi, Jawa Barat, Kamis, 3 Februari 2022. Dinas Kesehatan Kota Bekasi menyiapkan sebanyak 100 kuota saat menyelenggarakan tes swab antigen gratis bagi para calon penumpang dan supir angkutan. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta - Epidemiolog dari Griffith University, Australia, Dicky Budiman mengingatkan pemerintah agar upaya-upaya pelonggaran mobilitas masyarakat disertai dengan penguatan surveilans untuk mengurangi risiko penularan. Ia menyarankan pemerintah melakukan tes acak bagi pelaku perjalanan seiring dengan penghapusan syarat antigen/PCR bagi pelaku perjalanan dalam negeri yang sudah divaksin lengkap.

"Harus ada sampling yang biaya tesnya tentu ditanggung pemerintah. Jadi kalau misalnya diambil satu persen dari jumlah penumpang itu. Dari situ bisa dilihat, kalau yang positif misalnya hanya 1 persen dari jumlah sampling, berarti cukup aman," ujar Dicky saat dihubungi Tempo pada Selasa, 8 Maret 2022.

Menurut Dicky, idealnya pemerintah semestinya melakukan uji publik dulu untuk memastikan kebijakan ini aman diterapkan. "Setidaknya di satu lokasi selama satu minggu dilakukan uji publik, supaya kita memiliki dasar data yang kuat dalam mengambil kebijakan," ujar Dicky.

Dicky menyayangkan langkah pemerintah yang langsung memberlakukan penghapusan syarat perjalanan yang sebelumnya mewajibkan antigen mulai hari ini tanpa melakukan uji publik.

"Sekali lagi, tes itu ibarat mata kita terhadap virus. Tanpa tes yang memadai, kita tidak dapat melihat di mana virus atau ke mana arahnya," ujarnya.

Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Abraham Wirotomo menyebut, pemerintah saat ini berupaya melakukan testing menggunakan pendekatan surveilans, baik secara aktif melakukan penemuan kasus atau Active Case Finding (ACF) maupun testing epidemiologi.

Advertising
Advertising

"Sederhananya surveillance aktif itu, dari pemerintah yang aktif ngejar target dengan menyasar area-area tertentu. Seperti ACF di sekolah, secara acak tes akan dilakukan pada siswa dan guru untuk deteksi dini apakah ada kluster atau tidak. Lalu yang namanya testing kontak erat juga masih diteruskan," ujar Abraham.


DEWI NURITA

Baca: Indikator Epidemiologi Covid-19 Dinilai Tak Memadai untuk Pelonggaran Mobilitas

Berita terkait

Kemenkes Sebut Kematian Akibat DBD hingga Maret 2024 mencapai 343 Jiwa, Begini Antisipasi Demam Berdarah

46 hari lalu

Kemenkes Sebut Kematian Akibat DBD hingga Maret 2024 mencapai 343 Jiwa, Begini Antisipasi Demam Berdarah

Kasus DBD di Indonesia meningkat hingga Maret 2024, kasus mencapai 43.271 dan kematian 343 jiwa. Perhatikan tips antisipasi dari demam berdarah.

Baca Selengkapnya

Penelitian Sebut Manfaat Main Tenis Meja buat Atasi Masalah Saraf

16 Februari 2024

Penelitian Sebut Manfaat Main Tenis Meja buat Atasi Masalah Saraf

Penelitian menemukan kaitan bermain tenis meja dan perbaikan kondisi penderita penyakit terkait saraf macam Parkinson dan multiple sclerosis.

Baca Selengkapnya

Lion Air Buka Rute Yogyakarta-Lampung, Terbang Perdana 21 Januari

14 Januari 2024

Lion Air Buka Rute Yogyakarta-Lampung, Terbang Perdana 21 Januari

Maskapai penerbangan Lion Air mengumumkan pembukaan rute penerbangan langsung dari Bandara Internasional Yogyakarta Kulonprogo (YIA) menuju Bandara Radin Inten II Tanjung Karang, Lampung (TKG).

Baca Selengkapnya

Jokowi Beberkan Alasan Resmikan 6 Jembatan Rp 705 Miliar di Lintas Utara Jawa

4 Januari 2024

Jokowi Beberkan Alasan Resmikan 6 Jembatan Rp 705 Miliar di Lintas Utara Jawa

Presiden Jokowi pada hari Rabu, 3 Januari 2024, meresmikan enam jembatan yang menggantikan jembatan callendar hamilton (CH) di lintas utara Jawa.

Baca Selengkapnya

Ratusan Juta Masyarakat Keluar Kota saat Nataru, Kecelakaan Rentan di Jalan Raya

23 Desember 2023

Ratusan Juta Masyarakat Keluar Kota saat Nataru, Kecelakaan Rentan di Jalan Raya

Ketua Ikatan Pengusaha Otobus Muda Indonesia (IPOMI) Kurnia Lesani Adnan mengatakan tren penumpang kali ini lebih baik ketimbang Nataru lalu.

Baca Selengkapnya

Nataru di Musim Penghujan, PUPR Siapkan Tim Tanggap Bencana

15 Desember 2023

Nataru di Musim Penghujan, PUPR Siapkan Tim Tanggap Bencana

Kementerian PUPR menyiapkan tim tanggap bencana untuk menjaga keamanan mobilitas masyarakat selama Nataru.

Baca Selengkapnya

Sudah Terdeteksi di Indonesia, Begini Cara Mencegah Mycoplasma Pneumoniae

8 Desember 2023

Sudah Terdeteksi di Indonesia, Begini Cara Mencegah Mycoplasma Pneumoniae

Selain melakukan swab rapid test, imunisasi, dan mengenakan masker, seseorang dapat menxegah mycoplasma pneumoniae dengan cara berikut.

Baca Selengkapnya

Kasus Cacar Monyet di Jakarta Menjadi 43 Hari Ini, Ada Pasien Kritis Pertama

23 November 2023

Kasus Cacar Monyet di Jakarta Menjadi 43 Hari Ini, Ada Pasien Kritis Pertama

Dinas Kesehatan DKI Jakarta mencatat penambahan satu lagi kasus cacar monyet atau Mpox per hari ini, Kamis 23 November 2023.

Baca Selengkapnya

Cara Kerja Tes Cepat Molekuler untuk Deteksi Dini Penyakit TBC

22 November 2023

Cara Kerja Tes Cepat Molekuler untuk Deteksi Dini Penyakit TBC

Deteksi TBC bisa dilakukan dengan pemeriksaan Tes Cepat Molekuler atau TCM menggunakan alat GeneXpert System.

Baca Selengkapnya

Toyota Bangun Ekosistem Pendukung Mobilitas Kendaraan Elektrifikasi

6 November 2023

Toyota Bangun Ekosistem Pendukung Mobilitas Kendaraan Elektrifikasi

PT Toyota-Astra Motor menyiapkan charging spot di seluruh outlet, ruang publik, hingga rest area di jalan tol.

Baca Selengkapnya