Bakamla Gagalkan Kejahatan Laut yang Berpotensi Rugikan Negara Rp4 T pada 2021

Reporter

Arrijal Rachman

Editor

Amirullah

Senin, 7 Maret 2022 20:17 WIB

Kapal Penjaga Pantai Amerika Serikat USGC Munro (WMSL) melakukan serangkaian operasi dan latihan bersama dengan Badan Keamanan Laut (Bakamla) RI pada 20 September 2021 di Selat Singapura. Sumber: dokumen Kedutaan Amerika di Jakarta/Kevin Rivas

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Keamanan Laut (Bakamla) Laksdya TNI Aan Kurnia menyatakan pihaknya berhasil menggagalkan sejumlah kejahatan di wilayah laut Indonesia pada 2021 yang berpotensi merugikan negara hingga Rp4 triliun.

Dia mengutarakan, kejahatan di wilayah laut Indonesia yang masih terjadi hingga tahun lalu itu diantaranya pencurian ikan, penyelundupan satwa, peredaran narkoba hingga setengah ton, dan ilegal transshipment 285 ribu kiloton atau setara Rp2 triliun.

"Itu beberapa yang bisa kami tangkap, bisa kami tanggulangi," kata dia di Mabes Bakamla, Jakarta, Senin, 7 Maret 2022.

Persoalan pada 2021 yang berhasil ditanggulangi itu, kata dia, akan menjadi acuan Bakamla untuk lebih memperkuat keamanan laut di Indonesia, termasuk persoalan yang sering terjadi di wilayah Laut Natuna Utara.

Sebagai informasi, sejumlah nelayan yang sedang melaut di Laut Natuna Utara mengaku berpapasan dengan kapal perang asal Cina di lokasi tersebut pada Senin, 13 September 2021. Keberadaan sejumlah kapal perang itu terekam dalam video yang dikonfirmasi kebenarannya oleh Ketua Aliansi Nelayan Natuna, Hendri.

Advertising
Advertising

"Nanti kita lebih prioritas di 2022 apa, tapi tidak bisa kita sampaikan di sini karena nanti yang niat-niat berbuat negatif sudah tahu," ucapnya.

Meski begitu, dia menekankan, pada 2022 ada sejumlah isu global yang menjadi perhatian Bakamla, diantaranya konflik Rusia dan Ukraina, Pandemi Covid-19, perubahan iklim, dan masalah klasik dalam penggunaan senjata pemusnah massal.

Selain itu, di regional, di samping persoalan konflik Laut Natuna Utara, juga dinamika geopolitik seperti pembentukan aliansi pertahanan antara Australia, Inggris dan Amerika Serikat atau AUKUS.

Juga menjadi perhatian Bakamla adalah Dialog Keamanan Kuadrilateral antara Amerika Serikat, Jepang, Australia dan India atau Quad hingga sengketa batas wilayah dan Belt and Road Initiative (BRI) China.

"Itu termasuk yang menjadi salah satu concern kami. Tahun kemarin kami juga sudah nambah high speed craft. Nah tahun ini juga nanti kita akan tambah itu, mudah-mudahan ada penambahan lain," ujar Aan.

Berita terkait

KKP Tangkap Kapal Asing Vietnam di Laut Natuna, Nakhoda: Ikan di RI Masih Banyak

1 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Asing Vietnam di Laut Natuna, Nakhoda: Ikan di RI Masih Banyak

Kapal asing Vietnam ditangkap di Laut Natuna. Mengeruk ikan-ikan kecil untuk produksi saus kecap ikan.

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

5 hari lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

7 hari lalu

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

Sejumlah nelayan dari negara tetangga beberapa kali terlibat pencurian ikan di perairan Indonesia

Baca Selengkapnya

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

9 hari lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

Di Beijing, Blinken Sampaikan Kekhawatiran AS tentang Dukungan Cina terhadap Rusia

10 hari lalu

Di Beijing, Blinken Sampaikan Kekhawatiran AS tentang Dukungan Cina terhadap Rusia

Menlu AS, Antony Blinken, bertemu dengan timpalannya dari Cina, Wang Yi, untuk membicarakan banyak hal, termasuk hubungan Cina-Rusia.

Baca Selengkapnya

KPK Setor Rp126 Miliar ke Negara dari Uang Pengganti Kasus Korupsi di Bakamla

10 hari lalu

KPK Setor Rp126 Miliar ke Negara dari Uang Pengganti Kasus Korupsi di Bakamla

KPK menyetorkan uang pengganti kasus suap satelit Bakamla dengan terpidana korporasi PT Merial Esa.

Baca Selengkapnya

Melawat ke Cina, Menlu AS Bahas Dukungan Beijing untuk Industri Pertahanan Rusia

14 hari lalu

Melawat ke Cina, Menlu AS Bahas Dukungan Beijing untuk Industri Pertahanan Rusia

Menlu AS Antony Blinken juga akan membahas sejumlah isu dalam lawatan ke Cina, termasuk Laut Cina Selatan dan konflik Timur Tengah

Baca Selengkapnya

Menhan AS Telepon Menhan Cina untuk Pertama Kalinya

19 hari lalu

Menhan AS Telepon Menhan Cina untuk Pertama Kalinya

Menhan AS, Lloyd Austin, berbicara dengan Menhan Cina ketika kedua negara berupaya memulihkan hubungan militer.

Baca Selengkapnya

Fumio Kishida Rapat dengan Joe Biden bahas Hadapi Agresivitas Beijing

26 hari lalu

Fumio Kishida Rapat dengan Joe Biden bahas Hadapi Agresivitas Beijing

Fumio Kishida ke Gedung Putih guna memfokuskan pada kerja sama bidang pertahanan untuk mengahalangi Beijing yang agresif

Baca Selengkapnya

Warga Filipina Injak Patung Xi Jinping saat Unjuk Rasa Laut Cina Selatan

27 hari lalu

Warga Filipina Injak Patung Xi Jinping saat Unjuk Rasa Laut Cina Selatan

Pengunjuk rasa di Manila menginjak-injak patung Presiden Cina Xi Jinping saat protes menentang "agresi" Cina di Laut Cina Selatan.

Baca Selengkapnya