Aparat Gabungan Copot Spanduk Penolakan Tambang di Desa Wadas

Reporter

Jamal A Nashr

Selasa, 1 Maret 2022 16:30 WIB

Warga beraktivitas di sekitar rumahnya di Desa Wadas, Bener, Purworejo, Jawa Tengah, Rabu, 9 Februari 2022. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah

TEMPO.CO, Purworejo - Sejumlah aparat gabungan melepas spanduk penolakan penambangan di Desa Wadas, Kecamatan Bener, Purworejo pada Selasa, 1 Maret 2022. Spanduk itu dipasang warga di pinggir jalan, pagar, tembok dan tempat lainnya.

Video pencopotan spanduk itu beredar di media sosial. Dalam rekaman tersebut menayangkan aparat mencopoti spanduk. Mereka lantas membawa spanduk yang berhasil diturunkan.
Kepala Divisi Advokasi Lembaga Bantuan Hukum Yogyakarta, Julian Dwi Prasetya membenarkan adanya pencopotan spanduk penolakan tambang di Desa Wadas. Ia menyebut rombongan aparat tersebut datang di Desa Wadas sekitar pukul 09.00 WIB.

"Tim gabungan datang mencopoti banner warga yang menunjukan ekspresi dan sikap penolakan mereka terhadap rencana pertambangan di Desanya," ujarnya ketika dihubungi, Selasa 1 Maret 2022.
Menurut dia, pencopotan spanduk tersebut menyebabkan warga yang menolak tambang kembali merasa terintimidasi. "Pencopotan sepihak tersebut membuat warga tak nyaman dan protes kepada tim gabungan tersebut," sebutnya.
Julian menyebut, tindakan pencopotan spanduk aspirasi masyarakat merupakan bukti kegagalan pemerintah menyelesaikan polemik di Wadas. "Kehadiran pemerintah akhir-akhir ini, khususnya Ganjar dan jajarannya, tak bisa menyelesaikan tuntutan warga untuk mencabut IPL. Malah sebaliknya berupaya merampas hak berpendapat dan sikap penolakan warga," tuturnya.
Direktur LBH Yogyakarta Yogi Zul Fadhli mengatakan pencopotan spanduk tersebut sebagai bentuk pelanggaran hak asasi warga penolak tambang. "Dalam hal ini pelanggaran terhadap kebebasan untuk mempunyai, mengeluarkan, dan menyebarluaskan pendapat sesuai hati nuraninya," ujar dia.

Tempo berupaya mengkonfimasi pencopotan spanduk tersebut kepada Kabid Humas Polda Jawa Tengah Komisaris Besar Iqbal Alqudusy. Ia meminta agar menanyakan hal itu ke Satpol PP yang memiliki kewenangan soal pencopotan spanduk.

Hingga saat ini, Tempo masih belum mendapat penjelasan dari Pemerintah Kabupten Purworejo dan Satpol Pamong Praja.

Berita terkait

Pekerja Tambang Timah Ilegal Air Bunut Parit Tiga Bangka Barat Tewas Tertimbun Longsor

21 jam lalu

Pekerja Tambang Timah Ilegal Air Bunut Parit Tiga Bangka Barat Tewas Tertimbun Longsor

Satu pekerja tambang timah yang diduga ilegal meninggal dunia setelah tertimbun tanah longsor.

Baca Selengkapnya

Siasat Anyar Membungkam Kebebasan Pers

5 hari lalu

Siasat Anyar Membungkam Kebebasan Pers

Apa alasan munculnya dua pasal dalam Rancangan Undang-Undang atau RUU Penyiaran yang dinilai bisa membungkam kebebasan pers?

Baca Selengkapnya

Bahlil Ingin Bagi-bagi Izin Tambang ke Ormas, Celios Beberkan Risiko Kerugian Ekonomi

6 hari lalu

Bahlil Ingin Bagi-bagi Izin Tambang ke Ormas, Celios Beberkan Risiko Kerugian Ekonomi

Celios memaparkan akan ada dampak buruk ekonomi dan lingkungan jika pemerintah memberikan izin tambang untuk ormas keagamaan.

Baca Selengkapnya

WNA Cina jadi Tersangka Kasus Tambang Bijih Emas Ilegal di Kalbar, ESDM Hitung Kerugian Negara

6 hari lalu

WNA Cina jadi Tersangka Kasus Tambang Bijih Emas Ilegal di Kalbar, ESDM Hitung Kerugian Negara

ESDM menyatakan WNACina yang jadi tersangka itu telah melakukan kegiatan produksi dan penjualan atas kegiatan tambang ilegal bijih emas.

Baca Selengkapnya

Mudarat Tambang buat Ormas

7 hari lalu

Mudarat Tambang buat Ormas

Risiko mengintai di balik rencana pemberian izin tambang batu bara kepada ormas keagamaan. Perusahaan besar berpotensi sebagai 'penumpang gelap'.

Baca Selengkapnya

Kaya Aktivitas Perikanan dan Tambang, Teluk Kendari Mendangkal dengan Cepat

12 hari lalu

Kaya Aktivitas Perikanan dan Tambang, Teluk Kendari Mendangkal dengan Cepat

Teluk Kendari di kota Kendari mengalami pendangkalan yang dramatis selama sekitar 20 tahun terakhir. Ini kajian sedimentasi di perairan itu oleh BRIN.

Baca Selengkapnya

Tiga Karyawan Tambang Nikel di Halmahera Selatan Dipecat usai Aksi Hari Buruh

13 hari lalu

Tiga Karyawan Tambang Nikel di Halmahera Selatan Dipecat usai Aksi Hari Buruh

Tiga karyawan PT Wanatiara Persada, perusahaan tambang nikel di Halmahera Selatan dipecat usai melakukan aksi Hari Buruh.

Baca Selengkapnya

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

16 hari lalu

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

Harga komoditas produk pertambangan yang dikenakan bea keluar fluktuatif, konsentrat tembaga dan seng masih naik pada periode Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Polisi Tetapkan 3 Tersangka Pembunuhan Serlina, Mayat Wanita Dalam Parit di Sukoharjo

24 hari lalu

Polisi Tetapkan 3 Tersangka Pembunuhan Serlina, Mayat Wanita Dalam Parit di Sukoharjo

Para tersangka sepakat akan menjalankan rencana pembunuhan terhadap wanita itu saat malam takbiran.

Baca Selengkapnya

Kuasa Hukum Ungkap Ada Perjanjian Pisah Harta Antara Sandra Dewi dan Harvey Moeis

28 hari lalu

Kuasa Hukum Ungkap Ada Perjanjian Pisah Harta Antara Sandra Dewi dan Harvey Moeis

Harvey Moeis dan Sandra Dewi melakukan pisah harta saat keduanya resmi menikah pada 2016 lalu.

Baca Selengkapnya