Presiden Jokowi Sebut Dunia Hadapi 4 Masalah Saat Ini

Editor

Febriyan

Selasa, 1 Maret 2022 12:27 WIB

Presiden Joko Widodo saat memimpin jalannya Rapat Pimpinan TNI-Polri di Jakarta Timur, Selasa, 1 Maret 2022. Source: Agus Suparto/Fotografer Presiden

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Jokowi menyampaikan empat masalah yang terjadi di dunia saat ini. Menurut dia keempat masalah itu disebabkan oleh invasi Rusia ke Ukraina, pandemi Covid-19, dan revolusi industri 4.0.

"Revolusi industri 4.0, ditambah lagi dengan pandemi, ditambah lagi dengan perang di Ukraina, sehingga ketidakpastian global yang sudah merembet kepada ketidakpastian negara-negara di mana pun di dunia ini semakin meningkat," ujar Jokowi saat pembukaan Rapat Pimpinan TNI-Polri di Markas Besar TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa 1 Maret 2022.

Krisis pertama yang disebabkan ketiga masalah tersebut, menurut Jokowi, adalah kelangkaan terhadap pasokan kontainer. Jokowi mengatakan kelangkaan kontainer. Harga sewa kontainer meningkat karena perdagangan yang tidak seimbang di antara negara-negara di dunia.

"Kalau harga kontainer naik, precost-nya naik. Artinya apa? Harga barang juga akan ikut naik. Kalau harganya naik artinya apa? konsumen beli dengan harga lebih mahal dari biasanya. Itu baru urusan kontainer," kata dia.

Masalah kedua, menurut Jokowi, adalah soal kelangkaan pangan. Jokowi mengatakan saat ini telah terjadi 'food raid' dan membuat seluruh harga komoditas naik.

Advertising
Advertising

Dua masalah tersebut, lanjutnya, menyebabkan inflasi yang tinggi. Semua harga naik dan membuat beban masyarakat untuk membeli barang juga semakin naik tinggi.

"Di semua negara sekarang seperti itu, hati-hati. Di Amerika tidak pernah ada inflasi lebih dari 1 persen, sekarang sudah di atas 7 persen, di beberapa negara ada yang sudah di atas 50 persen, di atas 30 persen, jangan dianggap enteng hal-hal seperti itu," kata Jokowi.

Terakhir, Jokowi mengatakan krisis global juga menyebabkan kelangkaan energi. Sebelum terjadinya perang Rusia Ukraina, menurut dia, harga minyak dunia sudah naik karena kelangkaan. Kini harganya bertambah mahal akibat perang.

Saat ini, harga minyak per barrel sudah di atas USD 100 dari yang sebelumnya hanya USD 50-60. Tak hanya minyak, kenaikan juga terjadi di LPG dan merata di semua negara.

Jokowi mengatakan empat masalah itu mengakibatkan kenaikan harga di sektor produsen. Sebab, saat ini banyak bahan baku produksi yang mengalami kenaikan harga.

"Bahan baku harga naik, beli bbm harganya naik, artinya apa? ongkos produksi naik, terus harga di pabriknya menjadi jauh lebih tinggi, terus dikirim ke pasar berarti harga konsumennya juga nanti akan naik, ini efek berantainya seperti ini," ujar mantan Walikota Solo dan Gubernur DKI Jakarta itu.

Jokowi pun mewanti-wanti supaya agar semua pihak mengantisipasi krisis global yang mengakibatkan ketidakpastian dan menimbulkan tantangan yang tidak mudah. Di Indonesia sendiri, saat ini kelangkaan minyak goreng masih terus terjadi di berbagai daerah, disusul dengan kenaikan harga kedelai impor dan disusul dengan meroketnya harga daging di pasaran.

Baca: Jokowi Ingatkan Harga-Harga Barang Bakal Naik: Hati-hati

Berita terkait

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

12 jam lalu

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

Pemerintah telah merevisi kebijakan impor menjadi Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag Nomor 8 Tahun 2024. Wamendag sebut alasannya.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Didesak Pilih Panitia Seleksi Capim KPK Berintegritas

12 jam lalu

Presiden Jokowi Didesak Pilih Panitia Seleksi Capim KPK Berintegritas

Berbagai kalangan mendesak Presiden Jokowi agar memilih anggota panitia seleksi atau pansel calon pemimpin atau capim KPK yang berintegritas.

Baca Selengkapnya

OJK Ungkap Potensi Kredit Bermasalah Perbankan usai Relaksasi Restrukturisasi Pandemi Dihentikan

14 jam lalu

OJK Ungkap Potensi Kredit Bermasalah Perbankan usai Relaksasi Restrukturisasi Pandemi Dihentikan

OJK mengungkap prediksi kredit bermasalah perbankan.

Baca Selengkapnya

5 Proyek Besar Cina di Era Presiden Jokowi

3 hari lalu

5 Proyek Besar Cina di Era Presiden Jokowi

Hubungan ekonomi Cina-Indonesia disebut mencapai masa keemasan di era Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Mengenal Lawrence Wong, Perdana Menteri Singapura Baru yang Jago Main Gitar

3 hari lalu

Mengenal Lawrence Wong, Perdana Menteri Singapura Baru yang Jago Main Gitar

Berasal dari kalangan biasa, Lawrence Wong mampu melesat ke puncak pimpinan negara paling maju di Asia Tenggara.

Baca Selengkapnya

AstraZeneca Tarik Vaksin Covid-19, Terkait Efek Samping yang Bisa Sebabkan Kematian?

3 hari lalu

AstraZeneca Tarik Vaksin Covid-19, Terkait Efek Samping yang Bisa Sebabkan Kematian?

AstraZeneca menarik vaksin Covid-19 buatannya yang telah beredar dan dijual di seluruh dunia.

Baca Selengkapnya

Pelapor COVID-19 Cina Diperkirakan Bebas setelah 4 Tahun Dipenjara

5 hari lalu

Pelapor COVID-19 Cina Diperkirakan Bebas setelah 4 Tahun Dipenjara

Seorang jurnalis warga yang dipenjara selama empat tahun setelah dia mendokumentasikan fase awal wabah virus COVID-19 dari Wuhan pada 2020.

Baca Selengkapnya

Cawe-cawe Presiden Jokowi Berlanjut di Pilkada 2024

5 hari lalu

Cawe-cawe Presiden Jokowi Berlanjut di Pilkada 2024

Presiden Jokowi bersiap cawe-cawe atau mengantarkan sejumlah orang dukungannya berlaga dalam Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Bertolak ke Sultra, Jokowi Bakal Resmikan Jalan hingga Bendungan

6 hari lalu

Bertolak ke Sultra, Jokowi Bakal Resmikan Jalan hingga Bendungan

Jokowi dan rombongan direncanakan mendarat di Pangkalan TNI Haluoleo, Kabupaten Konawe Selatan pada Ahad sore.

Baca Selengkapnya

Plus Minus KTT Perdamaian Ukraina di Swiss

7 hari lalu

Plus Minus KTT Perdamaian Ukraina di Swiss

Rusia tidak diundang ke pertemuan tanggal 15-16 Juni 2024 dalam KTT Perdamaian Ukraina di Lucerne, Swiss.

Baca Selengkapnya