TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Luqman Hakim mengungkapkan alasan partainya mengajak mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo sebagai kader.

Luqman mengatakan, PKB telah memetakan tantangan terbesar bangsa Indonesia ke depan, salah satunya adalah memperkuat nasionalisme anak bangsa. Terutama di tengah pergulatan politik yang semakin panas beberapa waktu terakhir.

"PKB melihat, salah satu tantangan bangsa Indonesia ke depan adalah bagaimana memperkuat nasionalisme sebagai negara berdaulat, sehingga mampu sepenuhnya menjalankan paradigma politik luar negeri yang bebas aktif," kata dia saat dihubungi, Jumat, 24 Februari 2022.

Wakil Ketua Komisi II DPR ini menekankan, Gatot sebagai prajurit TNI yang terikat sumpah sapta marga, memiliki jiwa pengabdian yang tak pernah padam kepada rakyat, bangsa, dan negara. Dia dianggap memiliki nilai tambah dari sisi kemampuan memperkuat negara.

Menurut Luqman, kemampuan memperkuat negara yang mampu direalisasikan Gatot ke depan misalnya dalam hal penghormatan dan kesetiaan terhadap ideologi Pancasila, UUD 1945, Kebhinekaan dan NKRI.

"Oleh karena itu, bersatunya Jenderal Gatot Nurmantyo dengan PKB, bukan hanya akan memperkuat PKB, tetapi juga akan memberi kontribusi besar bagi upaya membangun Indonesia menjadi negara yang kuat," kata dia.

Luqman menilai masuknya Gatot akan menjadi modal penting Indonesia memainkan peran strategis, adil, berimbang dan tidak berpihak di dalam pergaulan global yang diwarnai dengan persaingan perebutan pengaruh berbagai poros kekuatan internasional.

"Peran strategis Indonesia di level internasional akan membuka jalan lebar bagi pencapaian kepentingan nasional, yakni mewujudkan kemakmuran dan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia," kata Luqman soal ajakan masuknya Gatot Nurmantyo.

Baca juga: Gatot Nurmantyo dan Lagu Lama Kebangkitan PKI