Nadiem Luncurkan Program Revitalisasi, 38 Bahasa Daerah Jadi Objek

Selasa, 22 Februari 2022 13:54 WIB

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Makarim saat mengikuti rapat kerja dengan Komisi X DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 15 Juni 2021. Rapat tersebut membahas rencana kerja anggaran dan rencana kerja pemerintah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi tahun 2022. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim resmi meluncurkan program revitalisasi bahasa daerah sebagai episode ke-17 dari Program Merdeka Belajar. Program ini menargetkan 38 bahasa daerah sebagai objek revitalisasi.

Program ditujukan untuk melindungi keberagamaan bahasa daerah di Indonesia. Sebab, berdasarkan data Kemendikbudristek pada 2019, dari 718 bahasa daerah di Tanah Air, sebanyak 25 bahasa daerah terancam punah, 6 dinyatakan kritis dan 11 telah punah.

"Bahwa kita berorientasi bukan hanya memproteksi bahasa tersebut tapi kita ingin inovasikan, mengembangkan bahasa tersebut," kata Nadiem saat peluncuran program Revitalisasi Bahasa Daerah secara daring, Selasa, 22 Februari 2022.

Pada prinsipnya, dia menjelaskan, program ini akan adaptif atau tidak menerapkan satu aturan maupun kebijakan yang sama. Melainkan, disesuaikan dengan daerah dan masyarakat setempat dengan fokus meregenerasikan bahasa daerahnya.

Program ini menurutnya akan menyasar siswa sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP). Selain itu, juga melibatkan berbagai pihak, seperti 1.491 komunitas tutur atau pegiat bahasa, 29.370 guru, 17.955 kepala sekolah, 1.175 pengawas, dan 1.563.720 siswa dari 15.236 sekolah.

Advertising
Advertising

Komunitas tutur akan dilibatkan secara intensif untuk menyusun model pembelajaran bahasa daerah, pengayaan materi bahasa daerah dalam kurikulum, dan perumusan muatan lokal kebahasaan maupun kesastraan. Mereka akan berperan sebagai mitra penggerak.

Bagi kalangan tenaga pendidik, program ini akan melatih guru utama serta guru-guru bahasa daerah dengan prinsip fleksibel, inovatif, kreatif dan berpusat pada siswa. Sehingga pengajaran bahasa daerah ini diharapkannya menyenangkan sehingga siswa bangga mengadopsinya.

Bagi siswa, program ini akan melatih mereka sesuai dengan minatnya sendiri dalam menggunakan bahasa daerah untuk berkomunikasi serta didorong untuk mempublikasikan kemahirannya dalam berbahasa di media massa maupun media sosial. Terakhir mereka akan dilibatkan dalam Festival Tunas Bahasa Ibu.

Pada 2022 ini, jumlah bahasa daerah yang menjadi objek revitalisasi ada 38 yang tersebar di 12 provinsi, yaitu Sumatera Utara, Jawa Barat, Jawa Tengah, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Maluku, Maluku Utara dan Papua.

38 bahasa daerah itu adalah bahasa melayu dialek panai, batak dialek angkola, melayu dialek serkam, bahasa sunda, jawa, bali, sasak, samawa, mbojo, dawan, manggarai, kambera, rote, abui, tobati, sentani, biyekwok, sobey, imbuti, biak, hingga komoro.

Kemudian ada bahasa buru, kei, yamedena, makian dalam, sula, tobelo, ternate, makassar, bugis, toraja, kenyah, paser, melayu dialek kutai kota bangun, dayak ngaju, melaui dialek kotawaringin, uud danum atau ot danum hingga bahasa maanyan.

"Model revitalisasinya ada tiga model, tergantung bahasanya sendiri. Model A itu daya hidup bahasanya masih aman sampai ke Model C di mana bahasa itu mulai terancam, jumlah penuturnya sedikit," tegas Nadiem.

Baca: 200 Bahasa Daerah di Dunia Sudah Punah, Nadiem Tak Ingin Terjadi di Indonesia

Berita terkait

10 Twibbon Hari Pendidikan Nasional dan Cara Mendownloadnya

1 jam lalu

10 Twibbon Hari Pendidikan Nasional dan Cara Mendownloadnya

Hardiknas 2024 mengusung tema "Bergerak Bersama, Lanjutkan Merdeka Belajar". Berikut 10 Twibbonize Hari Pendidikan Nasional dan cara mendownload.

Baca Selengkapnya

UKT Unsoed Sempat Naik Signifikan, Begini Penjelasan Dirjen Dikti

1 hari lalu

UKT Unsoed Sempat Naik Signifikan, Begini Penjelasan Dirjen Dikti

Dirjen Dikti Abdul Haris Abdul Haris angkat bicara terkait Uang Kuliah Tunggal (UKT) Universitas Soedirman (Unsoed) yang sempat naik 100 persen.

Baca Selengkapnya

Konversi Sepeda Motor Listrik, Kementerian ESDM Gandeng Kemendikbudristek

1 hari lalu

Konversi Sepeda Motor Listrik, Kementerian ESDM Gandeng Kemendikbudristek

Kementerian ESDM menggandeng Kemendikbudristek untuk mengakselerasi program konversi sepeda motor listrik.

Baca Selengkapnya

Cara Cek Penerima Program Indonesia Pintar secara Online, Hanya Butuh NIK dan NISN

6 hari lalu

Cara Cek Penerima Program Indonesia Pintar secara Online, Hanya Butuh NIK dan NISN

Program Indonesia Pintar dari kemendikbudristek untuk pendidikan keluarga miski. Cara cek penerima PIP melalui online dengan NIK dan NISN.

Baca Selengkapnya

Kementerian PUPR Anggarkan Rp 200 Miliar untuk Revitalisasi Pasar Banyuwangi

6 hari lalu

Kementerian PUPR Anggarkan Rp 200 Miliar untuk Revitalisasi Pasar Banyuwangi

Kementerian PUPR mulai merevitalisasi Pasar Banyuwangi yang menjadi pusat perbelanjaan dan kawasan heritage pada pertengahan tahun 2024 ini.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa ITPLN yang Diduga Plagiarisme Minta Maaf, Dosen Cambridge Tak Akan Perpanjang Kasusnya

7 hari lalu

Mahasiswa ITPLN yang Diduga Plagiarisme Minta Maaf, Dosen Cambridge Tak Akan Perpanjang Kasusnya

Dalam email permintaan maaf kepada Ilias Alami, dosen ITPLN terkesan seperti menyalahkan mahasiswa.

Baca Selengkapnya

Kemendikbudristek Buka Pendaftaran Calon Pendidik Tetap di Malaysia

11 hari lalu

Kemendikbudristek Buka Pendaftaran Calon Pendidik Tetap di Malaysia

Tenaga pendidik akan ditempatkan Kemendikbudristek di CLC yang berlokasi di perkebunan atau ladang dengan masa penugasan selama 2 tahun.

Baca Selengkapnya

Polemik Pakaian Adat Jadi Seragam Sekolah, Ini Kata Kemendikbudristek

11 hari lalu

Polemik Pakaian Adat Jadi Seragam Sekolah, Ini Kata Kemendikbudristek

Viral pakaian adat yang menjadi seragam sekolah untuk pelajar SD, SMP, dan SMA di media sosial X mendapat respons Kemendikbud. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Unas Bentuk Tim Pencari Fakta Usut Kasus Kumba Digdowiseiso

12 hari lalu

Unas Bentuk Tim Pencari Fakta Usut Kasus Kumba Digdowiseiso

Unas membentuk Tim Pencari Fakta (TPF) dugaan pencatutan nama dalam publikasi jurnal internasional yang diduga melibatkan Kumba Digdowiseiso.

Baca Selengkapnya

Kata KIKA soal Pengunduran Diri Kumba Digdowiseiso yang Tak Disertai Pencabutan Gelar Guru Besar

12 hari lalu

Kata KIKA soal Pengunduran Diri Kumba Digdowiseiso yang Tak Disertai Pencabutan Gelar Guru Besar

Koordinator KIKA, Satria Unggul, mengatakan bahwa keputusan yang jadi pilihan Kumba Digdowiseiso harus dihormati.

Baca Selengkapnya