Menkes Prediksi 5 Provinsi Akan Alami Puncak Kematian Covid-19 Dua Pekan Lagi

Selasa, 22 Februari 2022 09:02 WIB

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengikuti rapat kerja dengan Komisi IX DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 8 November 2021. Rapat tersebut membahas evaluasi penanganan pandemi Covid-19 dan strategi mitigasi gelombang ketiga melalui ketersediaan obat, alat kesehatan, vaksin, dan tenaga medis, serta keterjangkauan akses testing dan tracing bagi masyarakat. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kesehatan Budi Gunadi memprediksi akan ada lima provinsi di Indonesia yang akan mengalami puncak kematian kasus Covid-19 dalam dua pekan ke depan. Hal ini, menurut Budi, merujuk pada puncak kasus Covid-19 yang telah terlewati di lima provinsi seperti DKI Jakarta, Banten, Bali, Maluku, dan NTB.

"Kami melakukan perbandingan dengan negara-negara lain, puncak yang wafat biasanya 15-20 hari dari puncak kasus. Jadi walaupun beberapa Provinsi seperti DKI Jakarta mulai menurun, Bali juga turun, tapi puncak kematian baru akan terjadi 2 minggu setelahnya," ujar Budi Gunadi dalam keterangannya, Selasa, 22 Februari 2022.

Budi menerangkan kelima daerah tersebut sudah melewati puncak kasus dan sedang mengalami tren penularan. Sedangkan daerah lain yang sedang berada di puncak kasus, namun tren penularan belum mengalami penurunan antara lain Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Papua, Sulawesi Utara, Lampung, Sulawesi Selatan, Sumatera Utara, dan Sumatera Selatan.

Untuk mencegah timbulnya angka kematian yang melonjak, Budi mengingatkan kepada masyarakat untuk segera menuntaskan vaksinasi sebanyak dua kali. Sebab, Budi mengatakan mayoritas pasien Covid-19 meninggal disebabkan belum menuntaskan vaksinasi.

"Kami juga mengamati yang meninggal itu banyak yang belum divaksin atau vaksinasi baru sekali dan komorbid dan lansia. Kami ulangi lagi terus menerus untuk segera divaksin lengkap," kata Budi.

Advertising
Advertising

Budi menerangkan, sampai saat ini sudah 189 juta atau 70 persen masyarakat Indonesia telah mendapatkan vaksinasi dosis pertama. Ia menyarankan agar masyarakat segera menuntaskan ke vaksinasi kedua dan tidak memilih-milih jenis vaksinnya.

Selain mendorong agar masyarakat melakukan vaksinasi lengkap, Budi mengatakan pihaknya sudah bekerja sama dengan BPJS agar pasien komorbid bisa segera diidentifikasi lebih dini.

"Jadi walau kasusnya ringan, tapi (pasien komorbid) bisa langsung segera dapat karpet merah di rumah sakit kita," kata Budi.

Menurut data dari Kementerian Kesehatan, pada Senin 21 Februari kasus Covid-19 bertambah 34.418 kasus. Jumlah ini menurun hampir dua kali lipat jika dibandingkan puncak kasus Covid-19 beberapa hari lalu yang mencapai 64.718 kasus.

Menurut data dari Kemenkes, Provinsi Jawa Barat tetap menjadi penyumbang terbesar kasus Covid-19 harian dengan jumlah 8.105. Di nomor urut kedua ada Provinsi DKI Jakarta dengan 5.358 kasus. Lalu di urutan ketiga ada Jawa Timur dengan 3.621 kasus dan diikuti oleh Provinsi Banten dengan 2.611 kasus.

Sementara untuk provinsi penyumbang kasus tersedikit, antara lain Maluku dengan 28 kasus, Sulawesi Barat 52 kasus, Aceh 59 kasus, dan Maluku Utara 66 kasus. Selain itu, jumlah masyarakat yang sembuh dari Covid-19 dalam 24 jam terakhir sebanyak 39.929 orang dan meninggal 176 orang.

M JULNIS FIRMANSYAH

Baca: PPKM Jawa-Bali Diperpanjang: Empat Kota Naik Status Jadi Level 4

Berita terkait

Kemenkes: Tarif Iuran Sistem Kelas BPJS Kesehatan Tetap Sama Sampai Juli 2025

16 jam lalu

Kemenkes: Tarif Iuran Sistem Kelas BPJS Kesehatan Tetap Sama Sampai Juli 2025

Sistem kelas 1-3 BPJS Kesehatan diganti jadi Kelas Rawat Inap Standar atau KRIS yang mulai berlaku Juni 2025.

Baca Selengkapnya

Mengenal Lawrence Wong, Perdana Menteri Singapura Baru yang Jago Main Gitar

2 hari lalu

Mengenal Lawrence Wong, Perdana Menteri Singapura Baru yang Jago Main Gitar

Berasal dari kalangan biasa, Lawrence Wong mampu melesat ke puncak pimpinan negara paling maju di Asia Tenggara.

Baca Selengkapnya

AstraZeneca Tarik Vaksin Covid-19, Terkait Efek Samping yang Bisa Sebabkan Kematian?

2 hari lalu

AstraZeneca Tarik Vaksin Covid-19, Terkait Efek Samping yang Bisa Sebabkan Kematian?

AstraZeneca menarik vaksin Covid-19 buatannya yang telah beredar dan dijual di seluruh dunia.

Baca Selengkapnya

Segini Besaran Iuran BPJS Kesehatan Terbaru Setelah Diganti KRIS

2 hari lalu

Segini Besaran Iuran BPJS Kesehatan Terbaru Setelah Diganti KRIS

Terdapat penyesuaian iuran peserta JKN setelah kelas 1, 2, dan 3 BPJS Kesehatan berganti menjadi KRIS. Ini iuran BPJS Kesehatan terbaru.

Baca Selengkapnya

Tahapan Mengatasi Rasa Kehilangan, Dari Penyesalan Hingga Penerimaan

3 hari lalu

Tahapan Mengatasi Rasa Kehilangan, Dari Penyesalan Hingga Penerimaan

Kehilangan orang yang dicintai biasanya disertai dengan beragam emosi yang kompleks. Ini tahapan mengatasi rasa kehilangan

Baca Selengkapnya

PBB Klarifikasi Data Kematian di Gaza: Lebih dari 35.000 Korban Jiwa, Tapi..

3 hari lalu

PBB Klarifikasi Data Kematian di Gaza: Lebih dari 35.000 Korban Jiwa, Tapi..

PBB menegaskan bahwa jumlah korban tewas di Jalur Gaza akibat serangan Israel masih lebih dari 35.000 warga Palestina.

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Menkes Klarifikasi soal Hapus Sistem Kelas BPJS

3 hari lalu

Jokowi dan Menkes Klarifikasi soal Hapus Sistem Kelas BPJS

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengklarifikasi soal kebijakan penghapusan sistem kelas Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).

Baca Selengkapnya

Pelapor COVID-19 Cina Diperkirakan Bebas setelah 4 Tahun Dipenjara

4 hari lalu

Pelapor COVID-19 Cina Diperkirakan Bebas setelah 4 Tahun Dipenjara

Seorang jurnalis warga yang dipenjara selama empat tahun setelah dia mendokumentasikan fase awal wabah virus COVID-19 dari Wuhan pada 2020.

Baca Selengkapnya

Tidak Sehat, Kualitas Udara Jakarta Terburuk Kedua di Dunia pada Minggu Pagi

5 hari lalu

Tidak Sehat, Kualitas Udara Jakarta Terburuk Kedua di Dunia pada Minggu Pagi

Jakarta hanya satu level di bawah Delhi (India).

Baca Selengkapnya

Hamas Kembali Umumkan Kematian Sandera akibat Luka Pengeboman Israel

5 hari lalu

Hamas Kembali Umumkan Kematian Sandera akibat Luka Pengeboman Israel

Hamas mengatakan bahwa sandera Israel Nadav Popplewell telah meninggal. Ia tewas akibat luka yang dideritanya dalam serangan udara Israel ke Gaza

Baca Selengkapnya